PAMERAN LUKISAN JAKARTA 2019 : 30x30 , GERAKAN SENIMAN UNTUK MENGURANGI KERUSAKAN DI BUMI

pameran 30 x 30


[Start Your Day With Ewafebri] Pameran Lukisan Jakarta 2019 : 30x30, gerakan Seniman untuk mengurangi kerusakan di bumi. Kok bisa ? Gimana maksudnya ? Penasaran gak sih tentang pameran yang bertajuk 30 x 30 ? Pameran ini diselenggarakan atas keprihatinan para seniman tentang Bumi kita 10 tahun mendatang. By the way, si Bowgel rencananya ada di dalamnya loh. Simak yuk, kapan dan di mana Pameran 30x30 akan berlangsung ?


PAMERAN LUKISAN 2019 : 30x30 , GERAKAN SENIMAN UNTUK MENGURANGI KERUSAKAN DI BUMI



Beberapa hari lalu saya ditawari oleh pemilik sanggar lukis Kilau Art Studio , Saepul, untuk mengikuti pameran lukisan bertajuk 30 x 30.

Sejujurnya saya ragu dan gak pede, tapi kesempatan emas seperti ini masa iya dilewatkan, yekan ? Akhirnya, dengan segenap hati dan minim rasa malu, saya pun menerima tawaran tersebut 😁.

Pameran 30 x 30 merupakan (calon) exhibition pertama kali yang akan saya ikuti. Agak kepedean sih, buat saya yang hanya remahan rengginang ini, mendadak memberanikan diri ikut berpartisipasi.

Tapi mengingat motto hidup saya "Compete With Yourself", saya harus berani mengambil kesempatan. Tepatnya, kenekatan saya mampu mengalahkan rasa malu, wkwkwk.

Kalo gak sekarang, mau kapan lagi mencobanya ? yekan ?

LATAR BELAKANG PAMERAN 30 X 30


pameran lukisan 2019 untuk bumi



Ketika saya ditawari untuk ikutan berpartisipasi, rasa penasaran saya terhadap latar belakang pameran ini semakin menjadi. 

Kenapa judulnya 30 x 30 ya.. ? 


Ternyata, pameran 30 x 30 merupakan sebuah jawaban dari sudut pandang dunia seni tentang 30% solusi untuk bumi yang lebih baik di tahun 2030. Event ini diprakarsai oleh LOCA Institute.

Kegiatan ini merupakan awal gerakan untuk menyadarkan sesama tentang bahaya yang akan kita hadapi 10 tahun mendatang. Sehingga kita bisa bersama-sama mencari solusi untuk menanggulanginya.

Apakah kalian pernah kisah tentang  Noah Sang Penjelajah Waktu ? 


Di tahun 2018, dunia sempat digegerkan oleh pengakuan Noah yang mengatakan bahwa dia adalah sang penjelajah waktu dari tahun 2030.

Dia mengingatkan kepada kita semua, bahwa di tahun tersebut kemajuan teknologi semakin pesat, sementara bumi sudah tidak kondusif lagi untuk ditinggali, sehingga planet Mars merupakan alternatif baru untuk kehidupan.

Apa iya kita harus pindah ke Planet Mars ? Wadidaw !

Ada 7 ramalan lain yang pernah Noah utarakan dalam video di Youtube. Demi faktor keamanan Noah, suara dan wajahnya disamarkan.

Apakah Ramalan Noah benar ? 


Mengutip pendapat kurator pameran 30 x 30, Mas Agung Frigidanto yang mengatakan, 

"Tidak sedikit peneliti dan pemerhati lingkungan yang sudah memprediksi kalo bumi akan mengalami petaka luar biasa di tahun 2030. Kami ingin mengajak masyarakat untuk menyadari akan hal itu."

Masih menurut Mas Agung,

"Kita hanya punya waktu hingga 2030 untuk mengubah pola konsumsi dan meningkatkan kesadaran untuk melestarikan alam. Untuk itulah pameran ini digagas.

Intergovermental Panel On Climate Change (IPPC) menyebutkan sejumlah wilayah akan mengalami bencana ekstrim seperti pemanasan global 1,5 derajat celcius, yang bisa menyebabkan kekeringan parah, atau banjir akibat curah hujan ekstrim. Termasuk wilayah Indonesia.

Apalagi, seringkali kita mendengar kabar bahwa Jakarta akan tenggelam kan ? kalo tidak ditanggulangi mulai saat ini, hal ini bisa saja terjadi.

Yang namanya ramalan bisa saja benar, bisa juga tidak, yekan ! Tetapi tak ada salahnya mulai sekarang kita menyadari dan berusaha mencegah perubahan ekstrim tersebut. Supaya ke depannya, bumi kita tetap laik untuk ditinggali.

Bahkan sekarang pun kita sudah mulai merasakan sedikit dampaknya kan ? buktinya kapan masuk musim penghujan dan kapan musim kemarau akan datang, sudah sangat sulit diprediksi.

Untuk menjawab tantangan yang akan terjadi di tahun 2030 nanti, para seniman diberikan kesempatan memberikan solusi/pandangan melalui karya imajinasi mereka sendiri. Karya tersebut nantinya akan dituangkan ke dalam medium yang berukuran 30 x 30 sebagai simbol 30% solusi untuk bumi yang lebih baik lagi.





SIAPA SAJA YANG IKUT PAMERAN ? 


Rencananya pameran akan diikuti oleh 50 lebih seniman dengan ragam medium dan karya otentik mereka. Ada yang berupa hasil fotografi, lukisan, instalasi dll. Nah salah satunya adalah Mak Bowgel (semoga sih karya saya lolos seleksi dan layak dipajang, hahaha).

Sebenarnya nih, saya merasa kurang pantas menyebut diri sendiri seniman, hahaa. Apalah akutuh ? Saya juga jadi jiper mau ikutan project ini. Apalagi pas melihat list seniman yang ikut berpartisipasi. Alamak.... ! Siapalah saya ini 😭😭😭. 

Tapi kalo dipikir-pikir, kapan lagi saya akan memiliki kesempatan yang langka ini, yekan ? Moment ini juga ingin saya gunakan untuk memperkenalkan karakter Bowgel pada kalangan penikmat seni 🤭. Biar Bowgel makin dikenal oleh banyak orang, gak cuma pembaca Blog ini. Demi Bowgel, apa sih yang gak saya lakukan. Hahaha....

(Kalo nanti hanya mampu masuk tahap seleksi, at least saya pernah mencobanya.. Dan tulisan ini adalah buktinya 😁😁😁😁.)

Selain itu , moment ini juga merupakan Wishlist saya selama masih hidup, serta salah satu cara saya untuk berpartisipasi dalam perubahan dunia yang lebih baik.


KAPAN DAN DIMANA PAMERANNYA AKAN DISELENGGARAKAN ? 


Pameran 30 x 30 rencananya akan dibuka tanggal 29 November 2019, di Marto Art Center yang terletak di Pondok Labu, Jakarta SelatanExhibition ini juga nantinya akan dihelat selama 30 hari sesuai dengan judul pamerannya.

Moment ini juga tidak hanya diisi dengan pameran lukisan saja, rencananya akan ada bedah buku, pembacaan puisi, bahkan workshop melukis untuk anak-anak. Keren kaaan... ? 

SAYANGI AKU ! 



sayangi aku by ewafebri



Mak Bowgel akan ikut berpartisipasi dengan menyertakan karya Mixed Media On Canvas yang berjudul Sayangi Aku !

Ide kreatifnya berasal dari keinginan mentranformasi art journal yang sering saya lakukan di buku ke atas medium kanvas lukis. Jadi jangan heran, jika hasil karyanya gak jauh dari gaya saya membuat journal di buku.

Hal ini juga menjadi motivasi terbesar saya kepada pembaca Blog bahwa, tak ada hal yang tak mungkin. Saya yang dulunya gak bisa menggambar, karena konsistensi dan keinginan terus belajar akhirnya mampu memperkenalkan hasil karya saya di ruang publik.

KONSEP, MATERIAL DAN TEKNIK LUKIS YANG DIGUNAKAN


Yang paling menantang bagi saya adalah mendapatkan konsep karya dari tema pameran. Dan ternyata gak semudah seperti yang saya bayangkan. Saya harus memikirkan, bagaimana orang bisa memahami karya saya, bagaimana pesan saya tersampaikan dalam bentuk karya senirupa, dan bagaimana saya bisa mewujudkan konsep di kepala saya menjadi bentuk visual yang dinikmati banyak orang. Banyak yang harus saya pikirkan sodara ! hahaha... I can't believe this !

Walaupun hasilnya... hmmmm... ya begitulah ! hahaha... Tapi saya cukup bahagia dan lega bisa mendapatkan pengalaman dalam proses pembuatan karya seni ini.

Material yang saya gunakan macem-macem sebenarnya 🤭. Jadi malu nih ! Sebagian merupakan sampah dan bahan material yang ada di sekitar saya 😁.

Ada ranting pohon, bunga kering (yang saya press sendiri), rumput keringtisu, koran bekas (maklum anak art journal 😁😁), watercolor paper, kertas origami bekas bungkus hadiah, washi paper hasil oleh-oleh, bahkan sticker hasil giveaway pun sangat berguna sekali.

Intinya sih bahan material yang ada aja.  Dan ini benar-benar menjadi tantangan tersendiri untuk mengaplikasikannya. 

Teknik yang saya gunakan pun macem-macem. Yang jelas sih saya pingin banget bereksperimen dan mencoba hal baru serta memaksimalkan ide yang ada di dalam imajinasi saya.

Teknik Mixed Media yang saya terapkan tersebut di antaranya : 


  • Papertole (teknik ini pertama kali saya coba saat membuat judul lukisan dan bumi). Tujuannya supaya lukisan terlihat 3 dimensi
  • Collage (memanfaatkan kertas bekas untuk background). 
  • Acrylic abstract untuk membuat background pada canvasnya. 
  • Watercolor painting (Saat membuat bumi dengan bereksperimen membuat tektur menggunakan tissue). 
  • Decoupage (memanfaatkan kertas origami dan washi paper sebagai pemanis ala anak journaling 😁, ini sih karakter kuat saya).
  • Drawing/Doodle saat membuat karakter kebanggaan saya si Bowgel, dan tetap menjadi primadona di karyaku ini. Ini juga perwujudan ciri khas karya ewafebri.
  • Puisi Bumi. Oke... ! Tunggu .. ! saya pingin tertawa geli kalo mengingat hal ini, darimana datangnya inspirasi ini ya ? hahaha.. Yang jelas, saya menambahkan puisi untuk mengisi ruang kosong plus mengakomodir kebiasaan saya ber-journal dengan cara yang artistik (whaaaaattt ... ?). Jadi mohon dimaklumi kalo pas baca puisinya terasa sangat receh. 

Banyak teknik yang saya terapkan di sini. Meski terlihat norak 🤭, tapi ini merupakan karya kebanggaan saya. Hahaa... ! Maap yah, receh banget jadinya, wkwkwk ! 

Proses pembuatannya pun tergolong singkat sebenarnya, hanya 2 hari saja. Yang lama justru mendapatkan konsep dalam membuat karyanya. 😁😁😁  Ternyata, mempresentasikan pendapat dalam sebuah karya visual itu, sangat susah ya.. ? Hahaha.. Wadidaw Jiwa banget ! Kagum saya sama para seniman yang mampu menginterpretasikan secara visual. Luar biasa !


Baca Juga : 



KESIMPULAN 


Selain ajang mumpung - ada yang mengajak berpartisipasi - , Sayangi Aku adalah salah satu dari sekian 0.00001%  solusi yang saya sumbangkan demi bumi yang lebih baik lagi. Sebagai reminder buat sesama (tanpa bermaksud menggurui) bahwa tempat yang kita tinggali saat ini sedang dalam masa krisis.

Moment ini merupakan saat istimewa untuk memperkenalkan Si Bowgel sebagai tokoh imaginatif (yang saya banggakan) di dunia seni. Ya kan, kesempatan belum tentu datang untuk kedua kalinya. 

Keikutsertaan saya dalam pameran ini juga merupakan proses belajar yang luar biasa terhadap dunia seni itu sendiri. Bagaimana proses sebuah seni terjadi, bagaimana cara menyuarakan pendapat kita melalui sebuah media visual, bagaimana step by step mengikuti sebuah pameran dan Golden Momentnya adalah belajar dari seniman-seniman luar biasa Indonesia. Wadaw ! 

Itulah bahasan tentang pameran 30 x 30. Buat teman-teman yang ada di Jakarta, atau sedang berkunjung ke Jakarta, hadirilah pameran senirupa di Marto Art Center.







Jadilah saksi karya 30% solusi untuk bumi di tahun 2030 nanti. Biar kita bisa bersama-sama melengkapi 70% solusi yang lainnya 🤭. Jangan biarkan bumi kita rusak semakin parah. Kalo bukan kamu pahlawannya, lantas siapa lagi ?

Owh iya untuk proses pembuatan karyaku, saya bahas nanti saja di ewafebriart.com ya ? Hahaha.. biar dipajangin dulu (kalo layak), nanti akan saya ceritakan detail pembuatannya.