Let's stop judging, start living ! Mantra terbaru yang saya ingin terapkan pada hidup saya. Belajar dari pengalaman masa lalu yang menguras pikiran (meski harusnya tak dipikirkan), saya mulai belajar menerima setiap keadaan dengan apa adanya. Jangankan mengubah karakter atau perilaku orang lain. Mengubah diri sendiri saja sangat sulit.
LET'S STOP JUDGING, START LIVING !
Semakin bertambah umur, saya semakin menyadari banyak hal. Hal tentang apa yang membuat hidup saya berkualitas. Ataupun hal yang membuat hidup saya tak berfaedah. Salah satu hal yang membuat hidup saya tak berfaedah adalah Kebiasaan Judging.
Belakangan ini menyimak linimasa twitter, membuat saya teringat beberapa tahun lalu. Tahun dimana setiap hal itu bisa menjadi materi opini saya. Parahnya dalam hal negatif, bukan positif.
STOP JUDGING !
Belakangan ini menyimak linimasa twitter, membuat saya teringat beberapa tahun lalu. Tahun dimana setiap hal itu bisa menjadi materi opini saya. Parahnya dalam hal negatif, bukan positif.
Judging atau bisa bermakna menilai apapun dengan batasan atau cara yang menurut kita benar. Tindakan ini memang terlihat kaku, bahkan seringkali menyakitkan. Untuk beberapa kasus judging memang bermanfaat, tapi jika berlebihan, jelas merugikan diri kita sendiri.
Judging yang berlebihan seringkali mengkonsumsi energi kita untuk menilai segala hal. Bukan cuma orang lain, bahkan diri kita sendiri. Perilaku ini lama kelamaan justru akan menggrogoti pikiran kita sendiri. Bahkan mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi hidup saya gara-gara hal ini. Dampaknya sungguh tidak baik. Berikut ini adalah dampak yang saya rasakan akibat hobbi nge-judge tanpa dasar apapun.
DAMPAK JUDGING
Ada beberapa hal yang mempengaruhi hidup saya gara-gara hal ini. Dampaknya sungguh tidak baik. Berikut ini adalah dampak yang saya rasakan akibat hobbi nge-judge tanpa dasar apapun.
Overthinking
Gara-gara sering nge-judge, setiap hal menjadi bahan untuk dikomentarin. Dari mulai yang remeh temeh hingga yang serius. Parahnya, kadang opini ini seringkali tanpa dasar yang jelas. Ya intinya mah dulu, "asal ngomong bae ". Lama kelamaan, saya merasa otak saya gak bisa diam. Semacam 24 jam mikir terus gitu. Hihihi.. seandainya bisa saya pasang saklar. Jadi bisa di on/off ini nie.. hahaha..
Insomania
Hobbi nge-judge membuat saya mengalami insomania. Saya mengalami gangguan tidur, karena pikiran saya seolah tak mau berhenti beraktivitas. Entah ingin mencari materi untuk di-judge, atau justru berasumsi tiada henti. Bahkan tengah malam sering kepo sama berita baru, sekedar untuk dikomentari.
Kurang Fit
Gara-gara hobbi nge-judge dan berakibat pada gangguan lainnya, mengakibatkan tubuh sayapun bermasalah. Kurang fit, cepat lelah, capek disaat jam produktif kerja. Mungkin ini karena energi negatif lebih banyak dibandingkan energi positif.
Tidak Produktif
Ya gimana mau produktif, kalo otak bawaannya mikir macem-macem. Terlalu banyak informasi yang saya cari membuat kapasitas otak saya terasa penuh. Jadinya ruwet dan gak bisa fokus. Bukan cuma itu, rasanya waktu habis karena sibuk nge-judge sana sini.
Pesimis
Hobbi judging membuat saya jadi orang yang pesimis. Belum nyoba apa aja, udah mikir " gak mungkin berhasil ini !". Udah ngejudge duluan donk. Hadeeeeh... ! Gimana mau maju sayanyaaaa... O.M.G !. Nah ini ! ini bagian yang paling berbahaya dari kebiasaan saya nge-judge. Saya berubah menjadi orang yang pesimis dan sering nge-judge diri sendiri.
Negative People
Judging mengantarkan saya menjadi Negative People. Toxic banget Gaes. Rasanya tuh ya, atmosfer disekililing saya itu jelek semua. Gak ada positifnya. Setiap temen bercerita tentang keberhasilan seseorang, saya sudah mulai melontarkan " halaaaaah, paling-paling.. bla..bla..bla ". Padahal saya belum tahu kebenarannya.
Gak Berkembang
Perilaku judging membuat saya menjadi orang yang tidak mau belajar. Karena udah merasa paling benar. Jangankan mau mendengarkan opini orang lain, memberikan kesempatan pada mereka aja, gak ! Oleh karena itu, pikiran dan perkembangan saya jadi terhenti. Lebih banyak ngurusin orang lain gitu gaes. ( kok bisaaa sih Vva !).
Stress
Overthinking akhirnya membawa saya pada kondisi stress, bahkan sempat berhalusinasi. Sempet mendengar suara-suara aneh. terutama saat sedang marah. Mungkin jika ada yang bilang, " ada yang bisikin ", situasinya seperti yang pernah saya alami.
Insecure
Menjadi temperamen dan mudah tersinggung. Meski hanya karena hal kecil. Kalo ada orang nulis status, rasanya itu ditujukan ke.saya. Hahaahaha...
Itulah beberapa dampak Judging yang saya rasakan. Hingga suatu hari, Alhamdulillah, Allah SWT memberikan saya cobaan hidup. Sehingga menyadarkan saya bahwa , " entah berapa banyak waktu yang saya sia-siakan. ". Saking sibuknya ngejudge sana-sini, justru saya banyak kehilangan moment berharga tentang hidup.
START LIVING !
Demi bisa hidup lebih baik, akhirnya saya mempelajari self development. Meski awalnya sangat sulit, tapi saya bisa menata hidup yang lebih positif. Membuang pikiran-pikiran yang gak penting itu gak mudah ternyata. Apalagi jika sudah menjadi mindset. Duuuuh... !
Ada beberapa cara yang saya gunakan untuk mengurangi kebiasaan judging. Beberapa diantaranya :
Ada beberapa cara yang saya gunakan untuk mengurangi kebiasaan judging. Beberapa diantaranya :
- Memiliki Hobi positif. Art therapy adalah hobi baru yang saya gunakan untuk menghilangkan kebiasaan judging. Selain untuk mengasah skill, seni juga saya gunakan untuk terapi mental.
- Journaling. Menghilangkan kebiasaan judging itu tak semudah mengembalikan telapak tangan. Saya harus menemukan media lain, untuk mengurang sifat judging saya di media sosial. Hihihi.. Buku menjadi media baru untuk melimpahkan pikiran saya menggantikan timeline media sosial. Lebih menantang, karena kalo pas capek nulis pikiran, maka dengan sendirinya pikiran nge-judge terhadap sesuatu lama-lama sirna. Jadi lupa gitu, tadi mikirnya gimana. Hahhaa...
- Detox Media Sosial. Detox di sini bukan berarti hilang sama sekali. Tapi melewati beberapa proses. Seperti unfollow sumber berita yang merangsang saya untuk ngejudge. Ganti follow dengan akun-akun inspiratif atau tutorial. Membatasi jam-jam berseluncur di media sosial. Bahkan saya pernapernah mengikuti Challenge detox media sosial. Hahhaha...
- Uninstall Aplikasi yang merangsang saya untuk ngejudge. Awal-awal dulu. Saya sempet uninstall Facebook dan twitter selama 6 bulan. Lumayan bisa mengurangi kebiasaan saya ngejudge orang lain. Hahaha.... Saya menginstal kembali, dan melakukan perubahan besar, dengan hanya mengikuti akun-akun yang bisa membuat saya lebih produktif dan positif.
- Mengembangkan potensi diri. Dibandingkan ngejudge sana-sani gak ada isi (jangan sambil nyanyi... ! Hahhaa). Saya lebih berpikir tentang bagaimana saya bisa mengembangkan potensi saya sendiri. Kemudian saya menemukan mantra yang mujarab " Compete With My Self " sebagai acuan untuk memperbaiki kualitas diri. Tanpa mantra tersebut, mustahil Blog ini ada seperti saat ini. Hahhaa... Yang pasti isinya bakalan keluhan tiada henti. 🤭🤭🤭🤭.
Mengurangi kebiasaan judging membuat hidup saya lebih bermakna dan bermanfaat. Untuk diri saya sendiri terutama. Kemudian saya ingin menularkan sisi positifnya ke teman-teman. Caranya, dengan memanfaatkan platform Blog ini untuk berbagi hal yang positif. Karena semakin sering kita mengkonsumsi informasi yang positif, akan berdampak pada kehidupan kita pula.
Oleh karena itu, saya membuat tagline Blog ini dengan " Compete with my self, encourage other ! ". Semangat positif yang saya bangun, ingin saya bagikan ke teman-teman pembaca. Semoga hidup kita bisa lebih bermakna dan bermanfaat.