LARUNG JIWA EBOOK

LARUNG JIWA EBOOK


[ewafebri.com] | LARUNG JIWA EBOOK.

Saya selalu tertarik dengan cara air bekerja. Ia tidak menolak bentuk, tapi tetap tahu tujuannya. Ia lembut, tapi mampu mengikis batu. Pun mungkin kalian sudah tidak asing mengapa saya menjadi pluviophile. Seorang penyuka hujan. Nah, kali ini saya ingin membahas tetang analogi air dalam sudut pandang berbeda, yakni sungai.

LARUNG JIWA EBOOK


Judul: Saat Dunia Diam
Penulis: ewafebri Feat. AI
Tahun Terbit: April, 2025
Jumlah Halaman: 66 Halaman
Genre: Filosofi, Non-Fiksi
Bahasa: Indonesia
Format: .pdf
-------------------------------
------------------------------

Tentang Larung Jiwa

Larung Jiwa lahir dari perenungan saya tentang bagaimana sungai, yang sering digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai bagian dari Surga—mengalir di bawah taman-taman yang hijau dan damai—bisa menjadi simbol perjalanan batin. Sebuah perjalanan yang, seperti aliran sungai, terus bergerak, membersihkan, dan pada akhirnya kembali ke sumbernya: kepada Allah, tempat segala jiwa berpulang.

Air dan Jiwa: Dimensi Penyucian yang Saling Berkaitan

Dalam Al-Qur’an, air bukan hanya simbol kehidupan, tapi juga alat penyucian. Kita mengenalnya melalui wudhu, mandi besar, dan juga hujan yang menurunkan keberkahan. Tapi semakin saya mendalaminya, saya menemukan bahwa air bukan sekadar pembersih tubuh. 

Ia juga menjadi simbol pembersih jiwa. Dalam konsep tazkiyah an-nafs, kita diajak untuk membersihkan hati dari penyakit batin: sombong, iri, tamak, dan amarah. Ini adalah larung yang sebenarnya—menyerahkan jiwa kita agar bisa kembali bening.

Menulis "Larung Jiwa" adalah proses yang cukup personal bagi saya. Saya membayangkan jiwa ini seperti perahu kecil yang mengikuti aliran sungai. Ada saat-saat arusnya tenang, tapi ada pula waktu ketika pusaran dan bebatuan membuat kita oleng. 

Dalam perjalanan itu, kita belajar tentang sabar, ikhlas, dan fana—sebuah keadaan ketika ego tak lagi jadi pusat, dan kita hanya ingin satu hal: menghadirkan Allah dalam tiap helaan napas.

Membiarkan Diri Mengalir: Sebuah Ajakan Pulang

Saya tak datang dari tempat yang sudah ‘selesai’. Buku ini bukan panduan dari seseorang yang sudah menemukan semua jawaban. Justru sebaliknya, saya hanya ingin berbagi perahu. Mungkin, kamu juga pernah merasa sesak oleh luka, bingung oleh arah, atau lelah oleh harapan. Di sinilah sungai itu menanti—untuk melarung semua beban, dan membawa kita menuju ketenangan yang hakiki.

Beberapa bagian dalam eBook ini terinspirasi dari tafsir ayat-ayat Al-Qur’an, literatur tasawuf, dan juga pengalaman keseharian saya sebagai manusia biasa yang terus berjuang untuk tidak tenggelam dalam dunia. Saya mencoba menyusunnya dalam narasi yang mengalir, agar bisa dinikmati layaknya duduk di tepi sungai, sembari merenung dan berbincang dengan diri sendiri.

Saya percaya, setiap kita punya sungai masing-masing. Dan pada akhirnya, semua sungai bermuara pada satu samudera. "Larung Jiwa" hanyalah pengingat kecil untuk tidak lupa membersihkan air hati, dan terus mengalirkannya pada kebaikan. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk sekitar.

Jika kamu merasa tulisan ini selaras dengan apa yang sedang kamu rasakan, kamu bisa mengunduh eBook Larung Jiwa secara gratis. Semoga ia bisa menemani perjalanan batinmu, meski hanya sebagai perahu kecil yang setia mengalirkanmu pulang.

Posting Komentar

0 Komentar