BUJO INDONESIA | CARA MIGRASI PADA BULLET JOURNAL

cara migrasi pada bullet journal


Migrasi adalah proses yang tak bisa kita lewatkan dalam Bullet Journal. Karena yang membuat Bujo berbeda dengan sistem perencanaan lainnya adalah keberadaan proses migrasi. Lalu bagaimanakah cara migrasi pada Bullet Journal ?. Berikut tipsnya ! 

BUJO INDONESIA | CARA MIGRASI PADA BULLET JOURNAL 

journaling bujo indonesia

Apa sih Migrasi ? Kenapa keberadaannya penting untuk Bullet Journal


Awal saya mengenal BuJo, saya juga asing dengan istilah ini. Selain Rapid Logging, kok ya ada istilah macam gini. Tapi itulah yang membuat saya penasaran dengan Bullet Journal. Prosesnya yang sistematis, dan menarik, serta mudah diikuti. 

PENGERTIAN MIGRASI PADA BUJO 


Pengertian Migrasi berdasarkan The Bullet Journal Book Method adalah..

We lead busy lives, but being busy doesn't necessarily mean we're being productive. Productive means that we're using our time wisely by focusing on what matters. Monthly Migration helps us accomplish this by weeding out distractions.

Atau Istilah gampangnya, proses pindahan Task dari saat ini ke masa mendatang. Proses ini bisa dilakukan kapanpun. Sesuai kebutuhan penggunanya. Bisa setiap hari, minggu, bulan ataupun tahun. Bahkan saat kita harus ganti buku baru. 


PENTING DAN TIDAKNYA PROSES MIGRASI


Bagi yang ingin menerapkan Bullet Journal dan memaksimalkan fungsinya, Migrasi adalah proses yang wajib dipelajari. Karena proses ini yang membantu kita menuntaskan task yang ada. Fungsi Migrasi bisa menjadi Reminder sekaligus alat bantu Fokus terhadap To Do List kita. Ya... ! karena kita selalu diingatkan untuk menyelesaikan pekerjaan penting yang sempet tertunda. Hihihi...

Migrasi sendiri bisa dilakukan karena alasan berikut ini :

  • Pindah Buku Baru. Perpindahan buku yang lama dan buku baru biasanya melibatkan proses Migrasi. Biasanya terjadi karena, ada Task atau To do list Project di buku lama yang harus dipindah ke Buku baru. Tujuannya supaya tidak kehilangan jejak progres yang sudah dibuat. Tak perlu semunya, kita pindahkan. Cukup memindahkan Task atau To do list yang sudah direncakan namun belum terlaksana saja. 
  • Tahun Baru. Bagi sebagian Bullet Journalist, mereka sering melakukan Migrasi pada buku baru di awal tahun. Migrasi ini tetap dilakukan, meski sebenarnya Bukunya belum habis. Alasannya mereka sih sebagian besar karena ingin menyambut Tahun baru dengan semangat dan buku baru. hehehe.

CARA MIGRASI PADA BUJO 


Migrasi sebenarnya mudah banget. Kenapa Bullet Journal menggunakan Key Bullet pada Rapid Loggingnya ? Salah satu fungsinya adalah sebagai penanda. Penanda pekerjaan sudah selesai, pekerjaan dibatalkan atau bahkan ditunda.

Pada bagian pekerjaan yang ditunda inilah, kemudian kita sematkan tanda "Migrasi" dengan simbol anak panah. Tujuannya, supaya kita tahu, to do list mana saja yang akan kita lanjutkan di masa mendatang.

Migrasi sendiri bisa dilakukan setiap hari, setiap minggu, setiap bulan atau bahkan Tahun. Tetapi umumnya, dalam Bullet Journal, Migrasi sering dilakukan setiap bulan dan tahun.

bujo indonesia proses migrasi bullet journal

TIPS MIGRASI ALA EWAFEBRI PADA BUJO 


Saya sendiri melakukan Migrasi pada objek dan waktu tertentu. Beberapa pekerjaan yang saya anggap sebagai rutinitas, tidak saya beri tanda migrasi. Tapi justru pekerjaan (to do list) yang sifatnya sebagai Project atau memiliki target (goal) tertentu, baru saya kategorikan sebagai task (to do list) yang harus di Migrasi. Cara mudah untuk mengetahui mana saja yang perlu di Migrasi, dengan membuat Monthly Review di akhir bulan

Untuk memudahkan, saya akan membuat poin-poin apa saja yang sering saya berlakukan migrasi :

Project yang memiliki  target / goals. 


Misalnya : Bulan Maret ini saya punya target untuk merenovasi kamar. Sebelum saya membuat task/to do list, terlebih dahulu saya menentukan targetnya (goals).

Contoh Goals :


  • Harus selesai dalam waktu 1 bulan. 
  • Budget hanya boleh menghabiskan 5 Juta. 
  • Bongkar perabot/home decor hanya cukup 1 Minggu saja. 

Dari contoh target yang sudah saya tentukan, saya bisa menyusun task untuk mencapai target tersebut. Misalnya : [Goals : Bongkar home decor/perabot 1 minggu]


  • Senin : packing buku dan bongkar rak buku
  • Selasa : packing peralatan kecil-kecil dalam kardus
  • Rabu : Rapikan lemari dan pindah ke tempat yang aman. 
  • Kamis : Keluarkan barang-barang dari kamar. Dll..
Apabila dari task to do list tersebut yang tidak saya lakukan pada hari yang sudah ditentukan, maka saya akan membubuhkan tanda panah. Misalnya : 


  • ✓ Senin : packing buku dan bongkar rak buku
  • ✓ Selasa : packing peralatan kecil-kecil dalam kardus
  • Rabu : Rapikan lemari dan pindah ke tempat yang aman. Gak perlu dipindah, aman.
  • 🔜Kamis : Keluarkan barang-barang dari kamar. ( Hari Sabtu ).

Dari gambaran situasi di atas, task / to do list hari Kamis, yang saya masukan dalam kategori objek yang harus di migrasi. Untuk penulisan pada rapid logging, to do list di atas bercampur dengan to do list lainnya ( yang tidak memiliki target khusus. ) Misalnya 

[Rapid Logging] Kamis, 28 Februari 2019

  • ✓ Bikin laporan keuangan pribadi
  • ✓Draft Blog ewafebri kategori Bullet Journal.
  • ✓ Edit artikel ewafebri art blog
  • Laundry (hujan !)
  • Buang sampah
  • 🔜Kamis : Keluarkan barang-barang dari kamar ( Hari Sabtu ).
Kalo kita perhatikan Contoh Rapid Logging di atas, pada bagian Buang Sampah saya tidak memberikan tanda Migrasi, Centang (complete task), maupun Coret (Cancel). Itu karena Buang Sampah menjadi pekerjaan yang masuk rutinitas saya. Dengan tidak memberikan tanda, saya tahu bahwa pekerjaan tersebut belum saya lakukan. Meski saya akan melakukannya esok hari, saya tak perlu harus memberikan tanda migrasi.

Karena menurut saya, pekerjaan membuang sampah itu sudah menjadi rutinitas, dan bukan merupakan pekerjaan yang perlu perhatian khusus.

Appointment atau Event 


Elemen ke 2 yang bisa saya kategorikan menjadi objek untuk Migrasi adalah yang berhubungan dengan Appointment dan Event. Dua hal tersebut adalah hal yang penting untuk dituntaskan. Dan sebisa mungkin kita harus ingat untuk melakukannya.

Important Dates 


Hal lain yang sering saya masukkan ke proses migrasi adalah Important dates. Misalnya tanggal tertentu dengan peristiwa tertentu. Sebenarnya Important date bisa juga masuk ke dalam Appointment atau event. Tapi bisa juga untuk hal lainnya. Misalnya yang berhubungan dengan Finansial, Bill Due, atau pembayaran angsuran dll.

Itulah 3 hal yang saya jadikan dasar untuk membuat Migrasi. Bagi setiap Bullet Journalist, tentu berbeda-beda prioritas Migrasinya, namun setidaknya 3 hal tersebut di atas bisa menjadi referensi teman-teman yang bingung dengan proses Migrasi.

Jika masih ada yang ingin ditanyakan perihal Migrasi, silahkan. Teman-teman bisa bertanya lewat kolom komentar atau melalui kontak yang tersedia. Terima kasih sudah membaca, Jangan lupa Bahagia !