RAPID TEST COVID 19 NEGATIF ? INI ARTINYA !

rapid test covid 19


[ewafebri.com] RAPID TEST COVID 19 NEGATIF ? INI ARTINYA ! | Apakah kalian sudah melakukan Rapid Test Covid-19 ? Tahukah makna positif dan negatif dari hasil tersebut ?

Hmmm....  Kalo positif sih sudah pasti ketahuan hasilnya ya ? Tapi gimana kalo negatif ? Apakah kemungkinan masih bisa terkena ? Atau sudah murni bebas virusnya ? Daripada bingung, mungkin informasi di bawah ini sedikit bisa mencerahkan. Hihihi...


RAPID TEST COVID 19 NEGATIF ? INI ARTINYA !



Merebaknya kasus virus corona membuat semua orang tentunya merasa takut, cemas dan was-was. Apalagi semakin diketahui banyaknya masyarakat yang terinfeksi oleh virus ini. Sehingga banyak orang yang ingin mengetahui apakah dirinya terinfeksi virus ini atau tidak.

Contohnya saya ini. Jujur saya jadi kepikiran mengingat di awal masa pandemi, saya mengalami gejala seperti demam, flu, batuk, dll.

Adapun upaya untuk mendeteksi tertularnya virus ini melalui beberapa tahapan tes. Termasuk pemeriksaan rapid test yang dilakukan.

Jika hasil rapid test positif kemungkinan besar menunjukkan bahwa orang tersebut yang diperiksa telah terinfeksi virus Corona.

Lalu, bagaimana jika hasil rapid test COVID-19 menunjukkan hasil yang negatif ? "


CARA ALAT RAPID TEST BEKERJA


rapid test covid 19 halodoc


Pemeriksaan rapid test COVID-19 saat ini mulai marak dilakukan untuk mendeteksi apakah seseorang terinfeksi virus Corona atau tidak. Ada 2 hasil tentunya, positif dan negatif. Ngomong-ngomong penasaran gak sih gimana alat ini bekerja ? Hehhee.. Begini ni loh ternyata. 


HASIL RAPID TES POSITIF


Rapid test sendiri dilakukan dengan mengambil sampel darah dari ujung jari. Kemudian, melalui sampel darah tersebut, dokter akan memeriksa dan mendeteksi keberadaan antibodi IgM dan IgG untuk virus Corona. Selanjutnya, kedua antibodi ini diproduksi secara alami oleh tubuh saat terpapar virus Corona.

Dengan kata lain, rapid test dilakukan bukan untuk mendeteksi keberadaan virus Corona. Melainkan hanya untuk mengetahui apakah tubuh kita telah membentuk antibodi untuk melawan virus tersebut atau belum.

Oleh sebab itu, rapid test tergolong sebagai pemeriksaan skrining atau penyaring, bukan untuk mendiagnosis penyakit COVID-19.

Jika hasil rapid test COVID-19 positif, maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan, yaitu tes PCR (polymerase chain reaction) yang dapat mendeteksi keberadaan virus Corona secara langsung.

Tes PCR ini juga sering disebut swab test. Tes ini merupakan pemeriksaan yang resmi digunakan untuk mendiagnosa COVID-19.

Baca Juga : 

 

HASIL RAPID TEST NEGATIF


" Jika hasil rapid tes negatif, maka apa yang terjadi? "

Hasil rapid test negatif berarti menunjukkan bahwa di dalam tubuh tidak ditemukan adanya antibodi IgM dan IgG yang melawan virus Corona.

Jadi, meskipun hasilnya negatif, bukan berarti kita pasti tidak terinfeksi virus Corona atau tidak terkena COVID-19.

Melainkan ada beberapa hasil yang bisa diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Kita memang belum terinfeksi virus Corona


Ketika rapid test COVID-19 ini dilakukan, virus Corona mungkin saja memang tidak ada atau belum masuk ke dalam tubuh kita.

Akan tetapi, kita bisa saja terinfeksi virus Corona di kemudian hari setelah melakukan rapid test. Maka dari itu, kita tetap perlu melakukan tindakan pencegahan agar tidak tertular virus ini.


2. Tubuh Kita belum membuat antibody


Bisa saja Virus Corona sudah masuk ke dalam tubuh kita nie gaes. Akan tetapi tubuh belum membentuk kekebalan atau belum menghasilkan antibodi untuk melawan virus tersebut.

Biasanya, hasil rapid test masih negatif dalam kurun waktu 1–2 minggu setelah seseorang terinfeksi virus Corona. 


3. Kita perlu melakukan tes lain


Selain menggunakan rapid test COVID-19, kita perlu memeriksa menggunakan metode lain. Ini disebabkan karena hingga saat ini tes ini masih dianggap kurang ideal untuk mendiagnosis penyakit COVID-19.

Untuk itu pemeriksaan lain seperti pemeriksaan fisik oleh dokter ditambah tes CPR dan Rontgen atau CT scan paru-paru masih tetap perlu dilakukan untuk mendiagnosis COVID-19. 


KESIMPULAN


Jadi kesimpulannya adalah ketika kita mendapati hasil rapid test ternyata negatif, maka belum tentu kita terbebas dari virus corona. (O.M.G) 

Bisa saja kita terpapar virus ketika sudah melakukan tes. Sehingga kita juga harus tetap waspada dan tetap menjaga pola hidup sehat. 

Untuk seputar pertanyaan mengenai virus corona ataupun pola hidup yang sehat, kita bisa berkonsultasi pada dokter.

Tapi kadang agak sungkan ya kalo sengaja datang ke klinik trus ujug-ujug nanyain tentang Virus Corona. Hihihi... Tapi tenang ! Hal yang begini, tentu ada solusinya. 

Nah, Pernah dengar tentang Halodoc belum Gaes ? Kece banget layanan ini ternyata. Hahaha.. 

Banyak banget fitur Halodoc yang memberikan kemudahan untuk kita semua. Apalagi bertanya seputar virus corona.

Selain mudah, kita juga gak perlu pergi keluar rumah. Cukup duduk manis di rumah, sudah bisa mendapatkan banyak informasi mengenai virus ini sekaligus bagaimana menerapkan pola hidup sehat. 

Apalagi secara informasi bisa lebih dipercaya dibandingkan banyaknya informasi yang simpang siur di luar sana. Yekan ? 

Sejujurnya saya pun kadang bingung tentang informasi mana yang harus dipercaya. Beruntung juga sih ada aplikasi dan layanan ini. Jadi paling tidak, saya bisa mendapatkan informasi yang lebih valid. Hihihi...

Bagaimana dengan kalian ? Apakah sudah melakukan rapid test ? Apa hasilnya ? Share di kolom komentar tentang pengalaman kalian yuk !

Dan semoga... Masa pandemi ini cepat usai ya Gaes. Keadaan bisa pulih seperti semula. Dan kita bisa beraktivitas dengan leluasa. Hehehe.. 

Semoga sehat terus ya Gaes !

Post a Comment

0 Comments