WEEK 17 : HOW I FEEL

week 17 how i feel


[ewafebri.com] #52weekjournalingchallengeideas | WEEK 17 : HOW I FEEL. Berhubung sebenarnya ini journaling untuk Minggu ke 17 sementara saat ini sudah memasuki Minggu ke 20an, saya tidak akan membahas tentang perasaan di Minggu 17 lagi ya ? Tapi saya akan mem bahas tentang apa yang saya rasakan selama masa tak menentu ini. 

WEEK 17 : HOW I FEEL


MInggu semenjak Indonesia mulai heboh Covid-19 kemarin perasaan saya sudah tak menentu. Hihihi.. Selain kondisi tubuh yang gak karuan, perasaan saya juga dihujani hal yang tak saya inginkan. Tapi gak apa-apalah namanya hidup memang butuh banyak kesabaran. Hahaha.. Dan inilah Highlight selama masa pandemic terjadi. 

DEMAM DAN RADANG TENGGOROKAN


Tujuh Minggu lalu saya sempat panik ketika tiba-tiba demam dan radang tenggorokan. Rasanya udah lama banget saya gak pernah sakit tenggorokan mengingat amandel saya sudah dioprasi beberapa tahun lalu. Namun hari itu saya merasa sulit untuk menelan. 

Meskipun begitu saya tidak langsung ke dokter. Saya pikir dengan istirahat lebih, kondisi saya akan baik-baik saja. Akan kembali normah seperti apa adanya. Yang terpenting saya mengurangi banyak kegiatan yang saya anggap kurang penting. 

Apalagi saat itu saya baru saja pulang dari Bandung. Mungkin karena faktor kelelahan saya jadi tidak enak badan. 

Hari ke 11 setelah demam dan sakit tenggorokan saya mulai panik. Karena untuk bernafas saya mulai terasa sangat sesak. Tetapi saya tak ingin panik, dan gajk berusaha mendiagnosa diri sendiri juga. Tapi yang terpenting saat itu saya mempertahankan kekebalan tubuh. 

Sejujurnya saat itu saya berpikir jangan-jangan saya terkena Covid-19, Apalagi kan awal bulan saya melakukan perjalanan ke Bandung menggunakan Kereta Api. Namun, pikiran itu saya tepis. Biar gak makin tambah stress. 

Dengan inisiatif diri, saya memang mengjkarantina diri sendiri. Hingga hari ke sebelas saya merasa sesak nafas. 

Takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan akhirnya saya pergi ke Dokter. Selain untuk mengecek tentang penyakit saya, juga supa jiwa saya udah tenang aja, soalnya sudah ada tindak lanjut ke Dokter. Hahaha.. 

BATUK PILEK


14 Hari setelah hari pertama saya demam, akhirnya suhu tubuh saya kembali normal. Tak ada sesuatu yang parah terjadi. Terlebih setelah kepulangan dari Dokter saya rajin minum vitamin dan istirahat cukup. 

Namun penyakit tak ingin lepas dari raga saya. Setelah radang tenggorak akut yang muncul, mendadak Batuk Pilek datang menggantikannya. Sebel deh.. ! 

Hanya saja saat itu saya positif thinking, bahwa penyakit ini yak akan berlangsung lama. Karena biasanya seminggu saja batuk pilek juga sudah sembuh. Tapi yang mengherankan, hinggan 7 minggu pun penyakit ini masih betah aja. Huuhuhu.. 

TELINGA DAN HIDUNG BERMASALAH


Penyakit yang tadinya saya kira flu biasa, ternyata berdampak buruk pada organ lainnya. Tadinya saya cukup percaya diri kalo Batuk Pilek itu akan berakhir setelah satu minggu. Karena kasus sebelumnya pun memang begitu. Jadi saya gak begitu kuatir. 

Sayangnya pikiran itu kini sirna. Saya mulai panik karena batuk pilek ini gak kunjung usai juga. Bahkan yang paling menyebalkan, kini telinga saya sebelah kanan malah ikutan bermasalah alias jadi budheg. 

Anehnya batuk dan pilek ini hanya terjadi pada pagi hari dan mala menjelang tidur. Keluhan lain yang saya rasakan adalah kulit muka saya terasa lebih sensitif. Apalagi jika terkena permukaan handuk setelah mandi, berasa kayak digaruk pake garpu. 

Hal lain yang membuat tidak nyaman adalah ketika menunduk telinga saya mengalami tekanan yang berubah-ubah, kadang plong kadang tersubat. Belum lagi kepala bagian dahi terasa berat dan pusing. Penyakit macam apa ini ? 

Makin menjadi-jadi, tanggal 10 Mei 2020, telinga bagian dalam tersa berdenging. Sementar hidung saya malah tidak mengeluarkan cairan. Meski suara saya masih tetap bindeng seperti pilek.  

Tadinya gangguan ini saya pikir karena ulah kotoran d itelinga, jadi saya membeli obat tetes telinga atau ear oil di Apotek. Setelah beberapa kali penggunaan Ear Oil tak ada perubahan yang berarti pada telinga saya. Yang terjadi malah makin Budheg gak karuan. Rasanya tuh seperti kemasukan air tapi gak ada airnya. Hiks.. 

Tanggal 15 Mei saya memutuskan ke Dokter lagi. Karena makin hari makin parah saja rasanya. Saya udah gak betah banget nie. Huhuhu.. Beraktivias pun sudah gak bisa makismal, karena kepala kadang mendadak sakit.  

Menurut Dokter, bagian telinga saya baik-baik saja. Tidak ada infeksi atau kotoran telinga yang mengganggu. Bahkan cenderung sangat bersih. 

Namun saya masih merasa ada hal yang mengganjal di bagian dalam telinga. Seperti ada sesuatu gitu. Kata Dokter, rasa tidak nyaman itu bisa saja terjadi karena Batuk Pilek yang sedang dialami. Akhirnya saya diberi beberapa obat untuk menghilangkan batuk pileknya. 

Namun Dokternya berpesan, kalo dalam kurun waktu 5 hari tak terjadi perubahan, harus di bawa lagi ke Dokter THT. Karena kemungkinan besar ada sesuatu yang lebih serius dari influenza. 

KESIMPULAN


Semoga penyakit ini gak akan berkepanjangan. Dan semoga saya bisa sembuh dengan normal kembali. Sehingga bisa melakukan aktivitas dengan maksimal. 

Sejujurnya gangguan ini gak enak banget. Meskipun kelihatan sepele tapi efek pada kegiatan harian cukup mengganggu. Dan satu hal lagi, saya berharap ini bukan efek dari kecelakaan motor yang saya alami beberapa tahun lalu. Semoga ! 

Saya doakan semoga teman-teman pembaca Blog ini senantiasa sehat selalu ya.. ? Karena sehat itu mahal.





Post a Comment

0 Comments