TEKNIK GAMIFIKASI : TEKNIK BELAJAR BAHASA BARU

Teknik Gamifikasi : Teknik Belajar Bahasa Baru

[ewafebri.com] | Teknik Gamifikasi : Teknik Belajar Bahasa Baru

Teknik Gamifikasi adalah sebuah teknik produktivitas yang memanfaatkan konsep permainan tetapi tidak dalam bentuk permainan. Kebetulan beberapa bulan belakangan saya belajar bahasa Jepang, di mana saya menggunakan beberapa teknik pembelajaran selain ikut les tentunya. Nah seperti apa sih maksudnya ? Dan bagaimana cara menerapkan ke dalam keseharian kita ? Yuk kita bahas !

Teknik Gamifikasi : Teknik Belajar Bahasa Baru

Kalian pernah mendengar istilah tentang teknik Gamifikasi belum ? Atau malah justru pernah melakukannya tapi belum paham tentang konsepnya ? Nah dipostingan ini saya ingin membahas tentang definisi, fungsi dan bagaimana caranya agar bisa membantu kita produktif dalam sistem pembelajaran atau kegiatan sehari-hari. Langkah apa saja yang perlu dilakukan dan seperti apa contohnya ? Baca sampai habis ya ?

Apa Itu Gamifikasi?

Apa itu Gamifikasi

Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tuntutan, mencari cara untuk meningkatkan produktivitas pribadi menjadi sangat penting. Salah satu pendekatan yang kreatif dan terbukti efektif adalah gamifikasi. Gamifikasi mengubah rutinitas sehari-hari menjadi lebih menarik dengan menerapkan elemen permainan yang menyenangkan dan memotivasi.

Gamifikasi adalah penerapan elemen desain permainan, estetika, dan mekanisme permainan dalam konteks non-permainan untuk meningkatkan keterlibatan pengguna dan memotivasi pencapaian tujuan [Resource : Tingkatkan Produktivitas Kerja dengan Gamifikasi (Gamification)] i. Bentuk teknik gamifikasi bisa berupa poin, lencana, papan peringkat, tantangan, dan hadiah yang mendorong perilaku positif dan produktif. 

Misalnya saja seorang guru penggerak yang memberikan bingkisan bagi anak pendidiknya yang telah mampu mencapai target-target yang ditentukan sebagai bentuk apresiasi. Jadi teknik ini tuh bisa dilakukan secara berkelompok (Perusahaan, sekolah atau komunitas) dan bisa juga dilakukan secara personal.

Teknik Gamifikasi menggunakan elemen dan teknik dari beberapa bidang, termasuk games, ilmu perilaku, dan motivasi, untuk mempelajari suatu konsep dasar dan melanjutkannya hingga konsep definisi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan motivasi seseorang dengan cara yang menarik, sehingga dapat membantu dan memudahkan mereka untuk mencapai tujuan tertentu.

Jadi intinya teknik Gamifikasi tuh adalah strategi dalam pembelajaran atau pekerjaan untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas kita menggunakan konsep yang ada di dalam sebuah permainan gitu. Kan kalau kita main games biasanya dapet reward atau poins yang membuat kita betah berlama-lama gitu ya ? Hihihi.. Semoga sih dengan konsep game seperti ini, saat kita belajar atau bekerja pun jadi betah (meski salah satu motivasinya hanya ngejar poin atau reward aja, hihihi...).

Bagaimana Teknik Gamifikasi Bisa Meningkatkan Produktivitas ?

Bagaimana Teknik Gamifikasi Bisa Meningkatkan Produktivitas ?

Setelah kita memahami definisi dan konsep dasarnya, tentu kalian juga penasaran dengan dampaknya dalam sisi produktivitas kita, iya kan ? Kok bisa main game malah meningkatkan produktivitas, macam mana ceritanya ? Berikut ini ada beberapa poin, mengapa teknik ini dianggap bisa meningkatkan produktivitas.
  • Peningkatan Motivasi >> Dengan memberikan penghargaan atas pencapaian kecil, gamifikasi bisa meningkatkan motivasi untuk menyelesaikan sebuah tugas atau pun pembelajaran.
  • Struktur dan Organisasi >> Gamifikasi membantu dalam menyusun tugas-tugas menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan mudah dikelola. Teknik ini bisa membantu kita lebih mudah untuk menjalankan step by step task agar mencapai target yang telah ditentukan.
  • Keterlibatan yang Lebih Tinggi >> Elemen kompetitif dan kolaboratif dari gamifikasi membuat proses pencapaian tujuan menjadi lebih menarik. Terlebih kita bisa saling memberi motivasi satu sama lain agar bisa mencapai tujuan dengan cara kompetisi yang sehat.
  • Umpan Balik Positif >> Sistem poin dan lencana memberikan umpan balik langsung yang memuaskan dan mendorong perilaku produktif. Biasanya kalau kita mendapatkan poin atau reward meski tidak dalam bentuk barang menjadi sebuah acuan agar terus melakukannya, iya kan ?

Alat Gamifikasi untuk Kehidupan Sehari-hari

Alat Gamifikasi untuk Kehidupan Sehari-hari

Di era digital seperti saat ini, teknik gamifikasi jadi lebih mudah diterapkan karena banyak jenis aplikasi yang bisa membantu kita untuk produktif. Aplikasi ini bisa digunakan dalam berbagai aspek pekerjaan atau juga pembelajaran.

Aplikasi Produktivitas

Berikut adalah beberapa aplikasi produktivitas yang menerapkan teknik gamifikasi untuk meningkatkan keterlibatan dan motivasi pengguna:

Habitica

Habitica adalah aplikasi manajemen tugas dan kebiasaan yang menggunakan elemen permainan RPG (Role-Playing Game) untuk memotivasi pengguna. Fitur Utama :
  • Pembuatan avatar yang dapat ditingkatkan dengan poin pengalaman (XP) dan emas.
  • Pengelompokan tugas menjadi "Habits," "Dailies," dan "To-Dos."
  • Sistem penghargaan berupa item dan perlengkapan dalam permainan.
  • Kelompok dan tantangan bersama teman untuk meningkatkan motivasi.

Kelebihan >> Menyediakan pendekatan yang menyenangkan untuk mengelola tugas harian dan kebiasaan dengan elemen permainan yang menarik.

Forest

Forest adalah aplikasi yang membantu pengguna tetap fokus dengan menanam pohon virtual yang tumbuh selama pengguna tidak terganggu oleh ponsel mereka. Fitur Utama :
  • Menanam pohon virtual selama sesi fokus.
  • Pohon akan layu jika pengguna meninggalkan aplikasi.
  • Poin yang diperoleh dapat digunakan untuk menanam pohon nyata melalui organisasi mitra.
  • Statistika dan grafik untuk melacak kemajuan dan pola fokus.

Kelebihan >> Menggunakan gamifikasi untuk mendorong fokus dan produktivitas sambil berkontribusi pada lingkungan.

Todoist Karma

Todoist adalah aplikasi manajemen tugas yang menggunakan sistem gamifikasi yang disebut "Karma" untuk melacak kemajuan dan memberikan penghargaan kepada pengguna. Fitur Utama :
  • Poin Karma yang diperoleh dari menyelesaikan tugas dan mencapai target.
  • Level Karma yang meningkat seiring dengan kemajuan.
  • Statistik produktivitas dan tren untuk melacak kinerja.
  • Integrasi dengan berbagai aplikasi dan platform.

Kelebihan >> Menggabungkan manajemen tugas yang kuat dengan elemen gamifikasi yang memotivasi pengguna untuk tetap produktif.

Beeminder

Beeminder membantu pengguna mencapai tujuan mereka dengan memvisualisasikan kemajuan dan memberi penalti finansial jika pengguna tidak memenuhi target. Fitur Utama :
  • Penetapan tujuan yang dapat dilacak secara otomatis atau manual.
  • Visualisasi kemajuan dalam bentuk grafik.
  • Penalti finansial untuk kegagalan memenuhi target, yang meningkatkan akuntabilitas.
  • Integrasi dengan berbagai aplikasi dan perangkat.

Kelebihan >> Meningkatkan motivasi melalui akuntabilitas finansial dan visualisasi kemajuan.

SuperBetter

SuperBetter dirancang untuk membantu pengguna mencapai tujuan kesehatan dan kebugaran dengan pendekatan permainan. Fitur Utama :
  • Misi harian dan tantangan yang mendukung tujuan pengguna.
  • Penghargaan dan poin untuk setiap tantangan yang diselesaikan.
  • Sistem dukungan sosial untuk berbagi pencapaian dan mendapatkan dukungan.
  • Fokus pada aspek fisik, mental, dan emosional dari kesehatan.

Kelebihan >> Pendekatan yang holistik untuk kesehatan dan kebugaran dengan elemen gamifikasi yang kuat.

Trello (Butler for Trello)

Trello adalah aplikasi manajemen proyek yang dapat diintegrasikan dengan Butler for Trello untuk menambahkan elemen gamifikasi. Fitur Utama :
  • Papan dan kartu untuk mengorganisir tugas dan proyek.
  • Automasi dengan Butler untuk membuat aturan yang memotivasi, seperti memberi poin untuk tugas yang selesai.
  • Label, checklist, dan tenggat waktu untuk meningkatkan produktivitas.

Kelebihan >> Fleksibilitas tinggi untuk menyesuaikan elemen gamifikasi sesuai kebutuhan pengguna dan tim.

Cara Menerapkan Teknik Gamifikasi dalam Keseharian

Buat teman-teman yang bingung bagaimana cara menerapkan Teknik Gamifikasi dalam kehidupan sehari-hari, bisa menggunakan langkah-langkah ini. Kalian bisa mencatatnya di Bullet Journal, memo digital atau buku lain sebagai pengingat. 
  1. Tentukan Tujuan >> Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang jelas untuk setiap aplikasi yang kita gunakan.
  2. Buat Jadwal >> Buat jadwal harian atau mingguan untuk menggunakan aplikasi tersebut secara konsisten, atau bisa juga kita gabungkan dalam Bullet Journal.
  3. Gunakan Poin dan Penghargaan >> Manfaatkan sistem poin dan penghargaan dalam aplikasi untuk menjaga motivasi kita tetap tinggi.
  4. Ikut Tantangan: >> Ambil bagian dalam tantangan harian atau mingguan yang disediakan aplikasi untuk meningkatkan keterlibatan, biar tambah seru juga, hehe..
  5. Kolaborasi dengan Teman >> Gunakan fitur komunitas atau kolaborasi untuk bekerja sama dengan teman atau rekan kerja, sehingga mampu meningkatkan akuntabilitas.
  6. Monitor Kemajuan >> Selalu pantau kemajuan dengan menggunakan statistik dan grafik yang disediakan oleh aplikasi untuk melihat perkembangan, serta bisa menyesuaikan strategi berikutnya jika diperlukan.

Dengan aplikasi-aplikasi di atas, kita bisa menerapkan teknik gamifikasi untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai tujuan dengan lebih menyenangkan dan efektif. Sekarang banyak juga kok aplikasi yang secara kolaboratif bisa membantu kita meningkatkan produktivitas.

Aplikasi Belajar Bahasa

Aplikasi Belajar Bahasa

Nah, kalo aplikasi di bawah ini adalah jenis aplikasi yang bisa kita gunakan untuk belajar bahasa baru dengan teknik gamifikasi. Kira-kira ada apa saja, hayo ?

Duolingo

Duolingo adalah salah satu aplikasi pembelajaran bahasa paling populer yang menggunakan elemen gamifikasi seperti level, poin, lencana, dan leaderboard. Fitur Utama :
  • Pelajaran berbasis level yang mencakup berbagai aspek bahasa.
  • Sistem poin dan lencana untuk pencapaian tertentu.
  • Tantangan harian dan mingguan.
  • Leaderboard untuk memotivasi pengguna dengan kompetisi sehat.

Kelebihan >> Antarmuka yang menyenangkan dan intuitif, banyak pilihan bahasa, komunitas pengguna yang aktif.

Memrise

Memrise menggunakan elemen gamifikasi dan metode pembelajaran berbasis ingatan untuk membantu pengguna mengingat kosakata dan frase bahasa asing. Fitur Utama :
  • Video dari penutur asli untuk membantu pemahaman dan pelafalan.
  • Level dan poin untuk setiap latihan yang diselesaikan.
  • Teknik mnemonic [1] untuk mempermudah ingatan.
  • Tantangan dan misi harian.

Kelebihan >> Fokus pada pembelajaran kosakata dengan metode yang menyenangkan dan efektif, penggunaan video dari penutur asli.

Babbel

Babbel menawarkan pelajaran yang disusun oleh ahli bahasa dan menggunakan elemen gamifikasi untuk meningkatkan keterlibatan. Fitur Utama :
  • Pelajaran yang dipecah menjadi bagian-bagian kecil yang mudah diikuti.
  • Sistem poin dan penghargaan untuk pencapaian.
  • Pelajaran interaktif dengan latihan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis.

Kelebihan >> Materi yang disusun dengan baik oleh ahli bahasa, pelajaran yang dirancang untuk aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Lingvist

Lingvist menggunakan pendekatan ilmiah untuk membantu pengguna belajar bahasa dengan cepat dan efisien melalui gamifikasi. Fitur Utama :
  • Sistem poin dan statistik untuk melacak kemajuan.
  • Penyesuaian pelajaran berdasarkan performa pengguna.
  • Latihan yang fokus pada kosakata dan tata bahasa.

Kelebihan >> Pendekatan berbasis data untuk pembelajaran yang lebih cepat dan efisien.

Clozemaster

Clozemaster menggunakan konteks kalimat untuk mengajarkan kosakata dan frase baru melalui permainan pengisian kata yang gamified [2]. Fitur Utama :
  • Mode permainan yang menantang pengguna untuk mengisi kata yang hilang dalam kalimat.
  • Poin dan level untuk setiap latihan yang diselesaikan.
  • Dukungan untuk banyak bahasa.

Kelebihan >> Fokus pada penguasaan konteks kalimat, cocok untuk pengguna yang sudah memiliki dasar bahasa.

Beelinguapp

Beelinguapp menggunakan cerita dalam dua bahasa (bilingual) untuk membantu pengguna belajar bahasa melalui membaca. Fitur Utama >>
  • Cerita dalam bahasa target dengan teks yang diselaraskan dalam bahasa asli pengguna.
  • Fitur mendengarkan dengan audio dari penutur asli.
  • Sistem poin dan lencana untuk pencapaian.

Kelebihan >> Membantu mengembangkan keterampilan membaca dan mendengarkan secara bersamaan.

HelloTalk

HelloTalk adalah aplikasi pembelajaran bahasa yang memungkinkan pengguna berkomunikasi langsung dengan penutur asli melalui pesan teks, suara, dan video. Fitur Utama >>
  • Pertukaran bahasa dengan penutur asli.
  • Fitur koreksi otomatis dan saran pembelajaran.
  • Sistem poin untuk interaksi dan pencapaian.

Kelebihan >> Fokus pada praktik nyata dengan penutur asli, interaksi langsung yang meningkatkan keterampilan percakapan.

Aplikasi ini juga bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan kita. Apabila kita belajar bahasa dari titik nol maka aplikasi seperti Duolingo dan Memrise bisa menjadi pilihan. Namun jika sudah tingkat lanjut atau telah memiliki dasar pembelajaran maka bisa menggunakan Clozemaster.

Cara Menerapkan Teknik Gamifikasi Bahasa dalam Keseharian :

Khusus buat yang sedang belajar bahasa baru, bisa juga menggunakan teknik berikut ini. Kebetulan beberapa waktu lalu saya pernah membahas tentang Bullet Journal Tentang Bahasa Jepang yang bisa digunakan untuk mencatat dan memonitor perkembangan pembelajaran kita. 
  • Jadwalkan Waktu Belajar >> Tentukan waktu belajar harian menggunakan aplikasi pilihan Anda untuk konsistensi.
  • Tetapkan Tujuan >> Buat tujuan jangka pendek dan panjang untuk setiap level atau modul yang ingin diselesaikan.
  • Gunakan Fitur Sosial >> Manfaatkan fitur komunitas dan kompetisi dalam aplikasi untuk mendapatkan dukungan dan motivasi.
  • Monitor Kemajuan >> Selalu cek statistik dan pencapaian untuk memantau perkembangan Anda dan menetapkan target baru.
  • Gabungkan Beberapa Aplikasi >> Jika memungkinkan gunakan kombinasi aplikasi untuk mendapatkan berbagai pendekatan dan metode pembelajaran.

Buat anak-anak Bullet Journalist biasanya akan memanfaatkan tracker untuk bisa melihat perkembangannya. Atau juga kalo perlu buat pencatatan khusus untuk belajar bahasa sehingga akan ketahuan sejauh mana kemampuan kita dalam menguasai kosakata maupun tata bahasanya.

Apa Tantanngan Dalam Teknik Gamifikasi

Apa Tantanngan Dalam Teknik Gamifikasi ?

Meski terdengar menyenangkan dan mudah dilakukan ternyata pengaplikasian teknik ini juga memiliki banyak tantangan. Apalagi jika kita melakukannya secara mandiri. Nah, buat jaga-jaga, apa saja sih tantangan yang bakalan kita hadapi ? Berikut beberapa tantangan yang bisa saja kita miliki apabila menerapkan teknik ini :
  1. Perencanaan dan Desain yang Tepat >> Penerapan teknik gamifikasi membutuhkan perencanaan strategis dan desain yang menarik serta relevan dengan tujuan pembelajaran atau produktivitas. Itulah mengapa target atau tujuan menjadi sangat penting dalam teknik ini karena nantinya akan mempengaruhi "to do list" atau "tasks" yang kita tetapkan untuk bisa mencapainya.
  2. Ketergantungan pada Teknologi >> Teknik Gamifikasi sering kali memerlukan media atau teknologi tertentu, yang mungkin tidak selalu tersedia atau mudah diakses oleh semua orang. Jika dilakukan secara mandiri mungkin bisa dilakukan ya ? tetapi jika kita berada pada sebuah tim, maka ini menjadi tantangan sendiri karena kita tidak tahu apa yang dihadapi oleh anggota tim lainnya yang menyangkut tentang teknologi.
  3. Manajemen Waktu >> Dalam penerapan teknik gamifikasi ada risiko bahwa waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar atau bekerja malah dihabiskan untuk bermain game. Itulah mengapa memilih jenis game yang membantu kita dalam belajar menjadi sangat penting. Misalnya saja kita menggunakan Duolingo untuk belajar bahasa.
  4. Kecanduan >> Penggunaan teknik gamifikasi yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan, yang berdampak negatif pada keseimbangan kehidupan lainnya. Maka penting untuk di atur waktunya, menetapkan target serat memilih teknologi yang tepat untuk mendukung produktivitas kita.
  5. Kurangnya Aktivitas Fisik >> Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar dapat mengurangi aktivitas fisik, yang penting untuk kesehatan. Lagi-lagi perencanaan dan membuat strategi amat sangat penting agar teknik ini berjalan dengan baik dan berdampak positif.
  6. Pemahaman Audiens >> Memerlukan pemahaman yang mendalam tentang audiens target untuk memastikan bahwa elemen permainan memperkaya pengalaman pengguna. Ini berlaku pada perusahaan atau institusi yang ingin menerapkan sistem ini ya ? Kalo untuk digunakan secara mandiri yang terpenting kita memahami apa niat, minat dan bagaimana strategi untuk bisa mencapainya.
  7. Pelaksanaan yang Hati-hati >> Teknik Gamifikasi membutuhkan pelaksanaan yang hati-hati untuk memastikan bahwa elemen permainan dilakukan dengan cara yang memperkaya pengalaman pengguna, bukan sebaliknya. Jika kalian merasa teknik ini tidak sesuai dan justru tidak membangun produktivitas, maka sebaiknya dihentikan saja. Gunakan teknik lain yang lebih sesuai.
  8. Evaluasi dan Iterasi >> Perlu adanya evaluasi berkelanjutan dan kemampuan untuk mengiterasi desain berdasarkan umpan balik untuk memastikan efektivitas gamifikasi.

Mengatasi tantangan-tantangan ini membutuhkan pendekatan yang seimbang, kreativitas, dan kesediaan untuk menyesuaikan strategi gamifikasi sesuai dengan kebutuhan dan respons pengguna. Untuk bisa mendapatkan manfaat memang kita butuh fase "trial and error". 

Percaya atau tidak, saya baru bisa merasa damai dan menggunakan metode Bullet Journal dengan tenang setelah melewati masa empat tahun lebih. Hal ini terjadi karena di awal-awal pemakaian BuJo saya banyak melakukan trial and error.

Buat teman-teman yang tidak ingin memanfaatkan teknologi dan lebih suka gaya manual atau analog, saya rekomendasikan untuk menggunakan Bullet Journal dan sistem pomodoro (asal punya jam / stopwatch) untuk membantu mengatur dan mengelola aktivitas yang sudah ditetapkan untuk mencapai target yang ditentukan.

Cara Mengukur Efektivitas Teknik Gamifikasi

Cara Mengukur Efektivitas Teknik Gamifikasi

Mengukur efektivitas gamifikasi melibatkan penilaian terhadap seberapa baik elemen-elemen gamifikasi mencapai tujuan yang ditetapkan, seperti peningkatan keterlibatan, motivasi, atau pembelajaran. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti untuk mengukur efektivitas gamifikasi:
  • Tentukan Tujuan Spesifik >> Sebelum mengukur efektivitas, kita perlu menentukan tujuan spesifik dari gamifikasi. Apakah itu untuk meningkatkan keterlibatan, memperkuat pembelajaran, atau untuk meningkatkan produktivitas?
  • Gunakan Metrik yang Tepat >> Pilih metrik yang akan mengukur pencapaian tujuan tersebut. Ini bisa berupa jumlah poin yang diperoleh, level yang dicapai, lencana yang dikumpulkan, atau umpan balik dari pengguna.
  • Lakukan Riset Pasar >> Lakukan riset untuk memahami preferensi dan respons target audiens Anda terhadap elemen gamifikasi.
  • Mulai dengan Skala Kecil >> Implementasikan konsep gamifikasi dalam skala kecil untuk menguji efektivitas sebelum meluncurkan pada skala yang lebih besar.
  • Evaluasi dan Iterasi >> Lakukan evaluasi terhadap efektivitas elemen gamifikasi yang diaplikasikan, serta lakukan iterasi untuk meningkatkan pengalaman pengguna⁵.
  • Kumpulkan Umpan Balik >> Dapatkan umpan balik langsung dari pengguna untuk mengetahui bagaimana mereka merasakan dan berinteraksi dengan elemen gamifikasi.
  • Analisis Data >> Analisis data yang dikumpulkan dari metrik dan umpan balik untuk menilai apakah gamifikasi berhasil memenuhi tujuan yang ditetapkan.
  • Gunakan Metrik Beragam >> Gunakan berbagai metrik untuk mengukur kinerja, termasuk keterlibatan pengguna, perubahan dalam perilaku, dan feedback pelanggan.

Langkah di atas bisa diterapkan apabila teman-teman ingin membuat atau membangun teknik gamifikasi di lingkungan sekolah atau tempat kerja yang di miliki ya ? Bisa juga sih digunakan untuk di rumah, misalnya saja ingin membangun produktivitas bersama buah hati. 

Contoh Penerapan Teknik Gamifikasi

Contoh Penerapan Teknik Gamifikasi

Saya adalah seseorang yang ingin meningkatkan kemahiran dalam berbahasa Jepang agar saya bisa berkomunikasi atau setidaknya bisa menerjemahkan dialog maupun ehon (buku bergambar) dalam bahasa Jepang.

Sayangnya saya tidak memiliki banyak uang untuk kursus dan mengambil kelas karena membutuhkan biaya yang mahal. Yang saya miliki adalah sebuah handphone lengkap dengan kuotanya setiap bulan, maka saya memilih untuk menggunakan aplikasi belajar bahasa "Duolingo".

Setidaknya dengan menggunakan Duolingo saya belajar dasar dan kosakatanya terlebih dahulu sambil mencari informasi pembelajaran secara online lainnya. Jadi Duolingo bukan satu-satunya pilihan yang saya gunakan. Tetapi saya juga menggabungkan dengan cara-cara lainnya. Seperti misalnya menggabungkan illustrasi AI dengan tata bahasa Jepang yang saya pelajari dari aplikasi tersebut, kemudian saya posting di Instagram untuk mendapatkan feedback. Saya menggunakan hashtag yang mengarah pada komunitas belajar bahasa Jepang agar menjangkau sesama pelajar juga. Hahaha..

Studi Kasus: Duolingo

Agar lebih paham bagaimana teknik gamifikasi ini diterapkan, saya gunakan contohnya Duolingo ya ? Karena aplikasi ini membantu kita produktif dan belajar tetapi dengan cara yang menyenangkan.
  • Latar Belakang >> Duolingo adalah aplikasi belajar bahasa yang menggunakan gamifikasi untuk membantu penggunanya belajar bahasa baru. Aplikasi ini terkenal dengan pendekatan yang menyenangkan dan adiktif.
  • Implementasi Gamifikasi Pada Duolingo :
    • Level dan Tahapan >> Materi pembelajaran dibagi menjadi beberapa level, yang harus diselesaikan secara berurutan.
    • Poin dan Lencana >> Pengguna mendapatkan poin (XP) setiap kali menyelesaikan latihan dan lencana untuk pencapaian tertentu.
    • Leaderboard >> Pengguna dapat melihat peringkat mereka dibandingkan dengan pengguna lain.
    • Tantangan Harian >> Ada tantangan harian yang harus diselesaikan untuk mendapatkan bonus poin.
    • Komunitas >> Fitur diskusi di mana pengguna bisa saling berbagi tips dan pengalaman atau bahkan menjadi partner untuk bisa mencapai target yang telah ditentukan.
  • Hasil >> Duolingo telah berhasil menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan efektif, dengan jutaan pengguna aktif yang terus termotivasi untuk belajar bahasa baru.

Cara Menerapkan dalam Keseharian

Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan teknik gamifikasi dalam pembelajaran bahasa sehari-hari menggunakan Duolingo :
  • Buat Jadwal Belajar dengan Level >> Tentukan level pembelajaran dan buat jadwal harian atau mingguan untuk menyelesaikan setiap level. Biasanya saya catat dalam rapid logging mingguan di Bullet Journal sebagai weekly goals.
  • Gunakan Aplikasi Pembelajaran >> Aplikasi seperti Duolingo, Memrise, atau Babbel sudah memiliki elemen gamifikasi. Gunakan aplikasi ini untuk mendapatkan pengalaman belajar yang terstruktur dan menyenangkan. Misalnya saya pilih permainan dalam Duolingo yang kurang lebih seperti ini tekniknya :
    • Section >> Dalam Duolingo itu ada istilah yang namanya Section di mana kita membahas topik pembelajaran khusus yang dianggap sebagai topik utama. Misalnya Section 1 itu untuk pemula di mana kita belajar tentang : bagaimana cara mengorder makanan dalam bahasa Jepang, bagaimana cara menyebutkan orang dalam bahasa Jepang, bagaimana cara memperkenalkan diri dalam bahasa Jepang, belajar tentang nama negara dan penyebutannya dalam bahasa jepang, dan lain-lain. Section 2 kita belajar mengeksplorasi negara Jepang. Kita diajarkan tentang : Bagaimana cara menghitung makhluk hidup (orang dan hewan), membicarakan tentang aktivitas di luar rumah, bagaimana kita bereaksi dan merespons kita berada di restaurant, berkomunikasi dengan pegawai hotel, berada di area transpostasi umum, membicarakan hobi dan lain-lain. Secara tingkatan lebih sudah karena lebih rumit dan komplit tata bahasanya.
    • Units >> Dalam Section tersebut ada beberapa unit pembelajaran yang memiliki sub topik dari topik utama pada section.
    • Nah setiap unit memiliki 6 tahapan pembelajaran di mana di pertengahannya kita akan mendapatkan reward apabila bisa menyelesaikan 2 tahapan sebelumnya. Setiap selesai satu unit kita juga akan mendapatkan reward yang bisa ditukar dengan "live" atau kesempatan bermain bila kesempatan kita telah habis karena melakukan kesalahan.
    • Setiap unitnya ada 3 dan 6 paket pertanyaan. Di mana dalam satu paket pertanyaan terdiri dari beberapa pelatihan dengan teknik yang berbeda-beda. Misalnya saja kita disuruh menebak gambar, menyusun kalimat, menghafal kosakata, mendengarkan dan mengisi jawaban yang kosong, bahkan ada yang speaking juga dan lain-lain.
  • Tetapkan Tantangan Pribadi >> Buat tantangan harian atau mingguan untuk diri sendiri, seperti mempelajari 10 kata baru setiap hari atau menonton film dalam bahasa target tanpa subtitle. Atau bisa juga membuat kalimat yang telah kita pelajari dan disesuaikan dengan keadaan kita sendiri. Misalnya kita menceritakan tentang rumah kita dengan bermodalkan tata bahasa dan kosakata yang telah kita pelajari. Disesuaikan dengan topik yang kita pelajari minggu tersebut.
  • Bergabung dengan Komunitas >> Bergabunglah dengan komunitas pembelajar bahasa di media sosial atau forum online untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan. Dalam Duolingo kita bisa berteman dengan sesama pelajar sehingga bisa saling memotivasi satu sama lainnya.
  • Reward Diri Sendiri >> Tetapkan reward untuk setiap pencapaian. Misalnya, setelah menyelesaikan 5 level, hadiahkan diri sendiri dengan sesuatu yang kita sukai, misalnya ice cream atau beli buku baru jika perlu. Hihihi..
  • Monitor dan Evaluasi Kemajuan >> Gunakan jurnal atau aplikasi untuk memonitor kemajuan belajar kita dan refleksikan apa yang telah kita pelajari setiap bulannya.

Gamifikasi adalah teknik yang efektif untuk meningkatkan pembelajaran bahasa secara mandiri. Dengan menetapkan tujuan, menggunakan elemen permainan, memberikan umpan balik dan penghargaan, serta membangun komunitas pembelajaran, proses belajar bahasa menjadi lebih menarik dan memotivasi.

Studi kasus Duolingo menunjukkan bagaimana gamifikasi dapat diterapkan dengan sukses. Dengan menerapkan prinsip-prinsip gamifikasi dalam keseharian, kita bisa meningkatkan keterampilan bahasa dengan cara yang menyenangkan dan efektif. Selain itu kita jadi lebih produktif dan waktu yang kita miliki dipenuhi dengan hal yang bermanfaat. 

Buat teman-teman yang juga menggunakan Duolingo sebagai game belajar, bisa juga follow akun saya ewafebri, sehingga kita bisa saling memotivasi untuk menyelasaikan tantangan yang disediakan. Hehehe.. Semangat belajar kawan-kawan !

Notes :  

  • [1] Cara-cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya ingat seseorang dalam memaknai suatu kata. gagasan, atau ide melalui pengasosian pikiran sehingga informasi yang diterima bisa tersimpan dalam jangka panjang. (misalnya sistem kata pasak, rima, metode losai, infografik dan sistem kata kunci)
  • [2] Menggunakan elemen-elemen seperti pada permainan.


Post a Comment

0 Comments