TEKNIK ATOMIC HABIT : CARA PRODUKTIF MENULIS

TEKNIK ATOMIC HABIT : CARA PRODUKTIF MENULIS

[ewafebri.com] | TEKNIK ATOMIC HABIT : CARA PRODUKTIF MENULIS.

Teknik "Atomic Habits" yang diperkenalkan oleh James Clear menawarkan pendekatan yang efektif untuk membangun kebiasaan menulis dengan mengandalkan perubahan kecil dan konsistensi. Apa sih maksudnya ? Langkah apa saja yang dibutuhkan ?

TEKNIK ATOMIC HABIT : CARA PRODUKTIF MENULIS

Menulis adalah keterampilan yang memerlukan dedikasi dan latihan konsisten. Namun, banyak penulis, baik pemula maupun berpengalaman, sering kali kesulitan menjaga rutinitas menulis yang konsisten. Ada beberapa metode yang bisa kita gunakan untuk meningkatkan performa kita dalam menulis, salah satunya memanfaatkan tekni Atomic Habits.

Apa sih Teknik Atomic Habit ?

Apa sih Teknik Atomic Habit ?

Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, kita sering kali merasa terjebak dalam kebiasaan buruk yang sulit diubah atau berjuang untuk membangun kebiasaan baik yang bermanfaat. Buku "Atomic Habits" karya James Clear hadir sebagai jawaban atas tantangan ini, menawarkan pendekatan revolusioner yang sederhana namun sangat efektif dalam mengelola kebiasaan kita.

Teknik Atomic Habits adalah metode yang fokus pada perubahan kecil serta konsisten agar bisa menghasilkan dampak yang lebih besar dalam jangka panjang. Istilah "atomic" mengacu pada sesuatu yang sangat kecil namun kuat (seperti "atom"). Yang mana mencerminkan sebuah gagasan bahwa perubahan kecil jika dilakukan secara berkelanjutan, bisa membentuk fondasi yang kuat untuk perbaikan diri yang signifikan. James Clear menunjukkan bahwa kesuksesan tidak selalu datang dari perubahan besar yang radikal, tetapi bisa juga dari akumulasi kebiasaan kecil yang diperbaiki terus-menerus.

Langkah Praktis Atomic Habits

Tidak mudah memang memiliki kebiasaan baru agar lebih produktif dari sebelumnya. Karena kita harus melewati proses yang cukup lama untuk bisa menikmati hasilnya. Teknik "Atomic Habits" adalah sebuah pendekatan untuk membangun kebiasaan baik serta menghilangkan kebiasaan buruk melalui perubahan kecil yang konsisten dengan menerapkan beberapa prinsip berikut ini :

1. Mulailah dengan Perubahan Kecil

Dalam membangun suatu kebiasaan, tentu kita harus mengganti kebiasaan lama yang negatif menjadi kebiasaan baru yang positif. Perubahan ini membutuhkan proses untuk mendapatkan hasil maksimal. Dibandingkan kita melakukan pekerjaan besar secara bersamaan, dalam teknik Atomic Habit, justru pekerjaan tersebut perlu dilakukan dalam skala kecil terlebih dahulu tetapi harus konsisten. Ini tantangannya, HARUS KONSISTEN ! Karena tidak semua orang suka melewati proses.

Salah satu hal yang membuat kita merasa lelah dan berat dalam menyelesaikan suatu proyek atau pekerjaan adalah karena kita ingin menyelesaikan semuanya sekaligus di waktu yang bersamaan. Hal ini terkadang bisa melahirkan Burnt Out. Mungkin hal ini tidak menjadi masalah jika proyek atau pekerjaan yang kita lakukan tidak terlalu besar atau banyak. Tetapi akan menyebabkan kelelahan, apabila proyek atau pekerjaan tersebut membutuhkan proses dan tahapan yang cukup lama.

Misalnya saja saat kita membuat Ebook dengan banyak topik yang tidak bisa kita selesaikan dalam satu hari. Mungkin ada orang-orang yang bisa menyelesaikan Ebook dalam satu hari (tergantung banyaknya halaman), tetapi ada juga yang butuh berminggu-minggu bahkan bulanan. Alih-alih menetapkan target yang terlalu besar, mulailah dengan langkah kecil yang mudah dicapai. Contoh :
  • Hari pertama membuat brainstorming dan menyusun outline tulisan.
  • Hari kedua membuat riset berdasarkan outline yang telah disusun. Jangan lupa tetapkan waktunya. Terkadang kita membutuhkan 1 hari atau lebih hanya untuk melakukan riset.
  • Hari berikutnya membuat draft setiap bab dan sub-bab berdasarkan outline yang telah kita tetapkan. Jika dua bab dalam satu hari memberatkan, maka lakukan 1 bab saja tetapi konsisten.
  • Baru kemudian mengedit dan melakukan proofreading sebelum dipublikasi.

2. Sistem Lebih Penting daripada Tujuan

Dalam teknik Atomic Habits, sistem yang digunakan dianggap lebih penting untuk mencapai target dengan maksimal. Menurut James Clear, sebuah tujuan berfungsi untuk memberikan arah dari aktivitas kita, sementara sebuah sistem memiliki fungsi untuk membuat kita maju atau berprogress. Dengan memiliki sistem yang baik, tujuan juga akan tercapai secara alami dari setiap proses yang kita lalui secara maksimal.

Cara penerapannya bisa dengan fokus pada rutinitas dan proses harian yang mendukung kebiasaan. Misalnya, daripada hanya berfokus pada berat badan ideal, fokuslah pada kebiasaan makan sehat dan olahraga teratur. Memiliki tahapan prioritas dalam hal fokus membuat kita bisa menyelesaikan setiap aktivitas atau tugas dengan efektif dan efisien.

3. Buat Kebiasaan yang Jelas dan Spesifik

Belajar membangun kebiasaan yang jelas dan spesfik memang tidak mudah. Terlebih kita tidak memahami apa yang menjadi prioritas kita. Pada dasarnya memiliki banyak kemampuan adalah hal yang baik, namun setidaknya ada satu kemampuan yang kita miliki dipelajari hingga taraf ahli atau mastery. Dengan begitu kita menjadi lebih memahami bagaimana membangun kebiasaan yang jelas dan spesifik.

Bila beberapa tahun lalu saya ditanya, "dalam hidup ini kamu ingin menjadi apa ?", maka jawaban saya adalah tidak tahu. Namun ketika saat ini saya ditanya, "dalam hidup ini kamu mau menjadi apa ? maka jawabannya saya adalah menjadi penulis." 

Dengan memahami apa tujuan kita dalam hidup, saya mulai membangun aktivitas yang jelas dan spesifik untuk meraihnya. Jadi saya bisa memasukkan aktivitas-aktivitas yang mendukung tujuan saya agar tercapai. Misalnya sebagai freelancer, yang kerjanya di rumah terus saya akan melakukan beberapa hal berikut ini :

  • Senin sampai hari Kamis saya akan memanfaatkan waktu untuk belajar dengan menggunakan berbagai macam media. Dari mulai memanfaatkan video, membaca, membuat riset, menyusun draft atau pun melakukan editing. 
  • Hari Jumat, biasanya saya gunakan untuk istirahat dan saya lebih suka menghabiskan waktu dengan alam. Misalnya berkebun atau sekadar bersantai menikmati kajian di youtube atau pun membaca buku yang ringan.
  • Sementara pada hari Sabtu saya gunakan untuk berinteraksi dan bersosialisasi. 
  • Sedangkan hari Minggu saya manfaatkan untuk olahraga dan refreshing. 

Dengan menentukan waktu dan kegiatan yang spesifik, akan membuat kita bisa menyelesaikan hal-hal yang kita anggap penting dan berprogress dengan tepat. Sehingga kita tidak menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat.

4. Manfaatkan Pemicu / Trigger Dari Lingkungan

Cara Membangun Konsisten Menulis Dengan Atomic Habit

Pernah mendengar istilah bahwa lingkungan juga membentuk pribadi kita ? menurut saya sih sangat masuk akal, meski sebenarnya kita punya kesempatan untuk mengelolanya agar bisa sesuai dengan target dan tujuan hidup kita. Kita akan hanyut dalam lingkungan apabila kita tidak bisa mengusai diri kita sendiri. Hal ini berdampak signifikan, terutama jika kita berada dalam lingkungan toxic dan tidak membantu pertumbuhan jiwa kita.

Terkadang memang sulit menghindari lingkungan toxic yang berdekatan dengan kehidupan kita. Terutama yang berhubungan dengan keluarga inti. Mungkin kita bisa menghindar dari lingkungan toxic yang disebabkan oleh tetangga atau masyarakat lainnya. Tetapi tak mudah bila lingkungan toxic itu justru berada di dalam keluarga kita sendiri.

Di saat kondisi seperti ini, memahami dan mengenali diri menjadi hal yang sangat penting agar kita bisa mengelola dan disiplin terhadap diri kita sendiri. Jangan biarkan lingkungan mengambil alih semua kehidupanmu. 

Kita harus belajar membatasi apa saja yang bisa diakses oleh orang lain dan mana saja hal yang harus berdasarkan keputusan kita sendiri. Tidak mudah memang, karena sering kali kita berbenturan dengan kepentingan orang lain. Namun dengan belajar dan melatih diri, InshaAllah kita bisa melakukannya dengan baik.

Misalnya saja : Sebagai penulis yang pekerjaannya memang menulis, banyak orang yang merasa saya tidak melakukan apa-apa kecuali hanya duduk di depan laptop dan dianggap sebagai pengangguran. Hahaha.. Padahal yang mereka tidak tahu, saya sedang riset materi tulisan, saya sedang membuat draft tulisan atau saya sedang mengedit dan seterusnya. 

Bagi mereka yang tidak seprofesi sama kita, memang sering menganggap kita ini seolah pemalas, karena tidak bekerja di luar rumah. Dan kadang mengganggu waktu berharga kita dengan mengajak berghibah hal-hal yang gak penting. Di sinilah saya harus membatasi interaksi dengan mereka pada waktu-waktu tertentu, agar pekerjaan kita terselesaikan.

Namun ada saatnya ada orang-orang yang datang dan mengajak berdiskusi tentang hal yang menarik, berbagi ide dan gagasan yang bisa menjadi wawasan dan pengetahuan kita. Nah, biasanya saya menyediakan waktu untuk berinteraksi dengan orang-orang yang seperti ini agar mendapatkan insight baru. Dengan begitu, kita juga harus belajar mengelola siapa yang perlu kita ladenin dan siapa yang harus kita hindari. Karena hal ini akan berpengaruh pada pikiran, kebiasaan dan perilaku kita.

5. Buat Kebiasaan Mudah dan Menarik

Membangun kebiasaan yang menarik dan mudah juga membantu kita dalam menyelesaikan suatu proyek atau target tanpa beban Misalnya saja sebagai penulis, terkadang menulis dalam waktu berjam-jam dan harus konsisten setiap hari itu memang sangat membosankan. Jadi saya mencari cara agar membuatnya lebih rileks, namun sekaligus produktif dan berprogress.

Biasanya saat menulis saya memanfaatkan teknik pomodoro untuk membantu saya agar fokus. Selain itu saja juga akan mendengarkan musik, kajian atau sekedar suara alam untuk menemani agar tidak membosankan. Jika masuk waktu istirahat, maka saya akan berjalan-jalan di luar sebentar atau sekedar menikmati langit dan memandang dedaunan agar mata saya segar kembali. Menyiapkan kopi dan cemilan ringan atau membuat ruangan lebih nyaman dan rileks dengan wewangian atau dekorasi yang menyejukkan mata.

Jujur berada di depan layar laptop berjam-jam itu membuat mata kita lelah. Maka, biasanya dalam satu hari saya hanya membatasi kurang lebih 6 - 8 jam membuat tulisan dengan berbagai jeda kegiatan. Jeda ini bisa saya isi dengan aktivitas berbeda-beda, meski kelihatannya sama-sama menulis. 

Misalnya saya saja menulis di journal, membuat illustrasi, atau sekedar mendengarkan kajian yang menarik selama 30 menit sambil tetap mencatat. Dan lain-lain. Pokoknya meski kegiatannya menulis, tapi saya lakukan dengan cara yang berbeda-beda. Sisanya saya gunakan untuk aktivitas lainnya. Misal beberes rumah, mengelola taman di area kita atau sekedar menyapa para tetangga di sekitar. Hihihi...

6. Buat Tracker dan Manfaatkan Metode Reward

Mencatat dan merekam progress juga sangat membantu kita untuk meningkatkan produktivitas. Hal ini secara tidak sadar akan memotivasi kita untuk menyelesaikan pekerjaan yang kita mulai. Masalahnya, agar kita bisa melacak kemajuan dan merekam progress, terlebih dahulu kita harus memiliki tujuan atau target di awal. Sehingga kita tahu apa yang ingin kita capai.

Meski teknik memiliki peran penting, namun tujuan adalah elemen yang tidak bisa kita abaikan. Terkadang kita merasa telah melakukan banyak pekerjaan, tetapi kita juga merasa tidak pernah mencapai ujungnya. Hal ini kadang membuat jiwa dan mental kita menjadi lelah, Seolah-olah pekerjaan kita berulang tanpa ada jedanya. 

Namun jika kita memiliki suatu tujuan atau target sebelum mengerjakan sesuatu, maka saat mencapainya, seolah perjalanan kita akan terhenti sejenak. Hal ini membuat pikiran dan mental kita merasa puas karena telah mencapai target yang ditentukan, rasanya seperti ada jeda, sebelum akhirnya melanjutkan lagi untuk proyek selanjutnya.

Cara melacak progress, kita bisa memanfaatkan habit tracker atau jurnal. Belakangan ini saya sering menggunakan aplikasi di desktop Focus To Do untuk membantu teknik blocking time (pomodoro) serta melacak berapa jam yang saya gunakan untuk produktif menulis setiap harinya. Sementara untuk melacak tahapan progres pekerjaan, saya menggunakan Bullet journal sebagai toolsnya.

7. Mengatasi Hambatan dengan Strategi Antisipatif

Agar memudahkan untuk menyelesaikan sebuah proyek dengan lancar maka kita harus mengetahui apa saja hambatan dan strategi untuk mengantisipasinya. Cara pertama dengan mengidentifikasi potensi hambatan yang akan terjadi. Misalnya saja sebagai penulis artikel di blog dan ebook, saya memiliki hambatan dalam memproduksi tulisan. 

Menyusun Ebook membutuhkan waktu yang lebih panjang karena materi yang dibahas lebih banyak dan beragam meski masih memiliki satu benang merah. Sementara saat membuat tulisan artikel, saya hanya membutuhkan satu topik tetapi dengan bahasan materi yang lengkap namun tak sebanyak ebook. Biasanya dalam membuat 1 ebook dengan jumlah hal. kurang lebih 150 halaman (minimal), saya membutuhkan waktu 3 minggu hingga 1 bulan penuh. Sementara untuk membuat artikel, saya hanya butuh satu hari.

Waktu penulisan yang merupakan hambatan bagi saya, kemudian saya atasi dengan memanfaatkan fitur Schedule Post pada blog. Paling tidak sebelum saya memulai proyek membuat ebook, saya sudah menghasilkan kira-kira 4 - 5 artikel (1 minggu = 1 artikel) untuk kuota satu bulan. 

Artikel ini akan saya publikasikan untuk bulan depan, sehingga di bulan selanjutnya saya punya banyak waktu dan fokus mengerjakan projek ebook. Dengan begitu, artikel blog tetap update, proses pembuatan ebook juga tetap jalan. Contohnya konkritnya adalah tulisan ini/ Di mana saya membuat tulisan ini pada bulan Juni lalu dan saya schedule post bulan Juli. 

8. Identitas dan Habit (Kebiasaan)

Ternyata menyematkan identitas diri juga bisa membantu produktivitas. Misalnya saja daripada saya hanya berkeinginan untuk rajin menulis, saya justru menganggap diri sendiri sebagai penulis. Dengan begitu secara sadar dan tidak sadar, identitas ini akan membawa saya berkegiatan untuk menulis setiap hari agar benar-benar dianggap penulis.

Tiga tahun belakangan ini saya pindah profesi dari seorang sales girl alat seni, menjadi seorang penulis. Saat masih aktif menjadi penjual alat lukis, saya juga sudah aktif menulis, namun hal tersebut tidak menjadi prioritas utama. Kemudian setelah saya resign, akhirnya saya memutuskan menjadi seorang penulis. Menyematkan kata "penulis" ternyata mampu mengubah seluruh jalan hidup saya, Dari mulai perubahan mindset, kebiasaan, cara berpikir hingga perilaku.

Jika dulu saya jarang membaca, menulis atau pun belajar skill baru, saat ini, hampir setiap hari, saya isi dengan aktivitas tersebut secara bergantian. Kalo hari ini gak membaca, berarti bisa jadi menulis, atau pun belajar melalui video online atau kelas online. Atau terkadang dalam satu hari, saya melakukan ketiganya dengan porsi waktu yang berbeda-beda. Menetapkan identitas pada diri, akan membantu kita membangun kebiasaan baru yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Walaupun begitu, trik ini belum tentu bisa berhasil pada semua orang.

Membangun kebiasaan menulis yang konsisten bisa jadi sangat menantang, tetapi dengan menerapkan prinsip-prinsip teknik "Atomic Habits" dari James Clear, kita bisa membuat prosesnya lebih mudah dan efektif. Mulailah dengan perubahan kecil, fokus pada sistem, buatlah kebiasaan yang spesifik dan mudah, manfaatkan pemicu lingkungan, dan buatlah reward untuk diri sendiri ketika telah mencapainya.. Dengan pendekatan secara bertahap dan konsisten, kebiasaan menulis yang kita bangun akan menjadi lebih kuat dan produktif.

Post a Comment

0 Comments