9 CARA BAGAIMANA MENGHADAPI PENGELUH KRONIS ! (A CHRONIC COMPLAINER)

PENGELUH KRONIS (pixabay)

Saat kita mengalami masalah atau tragedi, tanpa kita sadari, kita mengeluhkan hal tersebut. Atau kadang kita mengeluhkan suatu kondisi yang tidak terprediksi sebelumnya , seperti turunnya hujan dimana sebelumnya langit terlihat cerah seakan tidak ada hujan hari itu, tiba-tiba hujan mengguyur dengan derasnya.

Our brain has a tendency to focus on the negative ", Emma Sappälä, Ph.D dalam bukunya The Happiness Track :  How to apply the science of Happiness to accelerate your success. (www.fastcompany.com)

Dalam kondisi seperti ini , mungkin kita akan berkata , " yah kok hujan, pas gak bawa payung ". 

Ini lumrah terjadi, tapi tidak untuk si Pengeluh Kronis. Sebagai gambaran dia akan berkata, " yah kok hujan ! , Coba tadi kalo gak mampir ke tempat A dulu, mana dia lama banget cuma ngambilin barang didalem gitu doank, gara-gara handphone ketinggalan dirumah A nie, jadi telat pulang,  kehujanan deh, gak bawa payung lagi ! Hih !

Kalian tahu bedanya sekarang.. ?!?. Hihi.. 



Credit gambar : pixabay


Seorang pengeluh kronis acap kali merasa bahwa segala sesuatu yang terjadi pada dirinya adalah tragedi besar. Tak heran jika kadang kita mendengar bahwa mereka mengeluh tanpa memiliki alasan yang jelas.

Setelah pengeluh kronis juga sering kali melihat semua hal adalah sebuah masalah untuk dirinya. Tak jarang pula mereka mengeluh bukan untuk mencari solusi , tapi hanya untuk mendapatkan simpati dan validasi

Tentu akan sangat melelahkan jika kita hidup diantara orang-orang seperti ini, saya pun juga bersosialisasi dengan orang seperti ini. Butuh kesabaran ekstra saat berada dilingkungan bersama dengan mereka terlebih lagi saat kita ingin menciptakan lingkungan yang positif dan produktif.

Sebelum kita membahas tentang bagaimana menghadapi pengeluh kronis, berikut ini adalah beberapa sindrom/gejala atau ciri-ciri dari pengeluh kronis :

  • Dia melihat segala sesuatu itu sebuah masalah atau tragedi.
  • Tidak pernah merasa puas dan bahagia dengan semua hal.
  • Mengeluh tanpa menginginkan ataupun mencari jalan keluar.
  • Selalu berpikir negatif.
  • Selalu merasa menjadi korban (playing a victim).
  • Menyalahkan apapun termasuk benda mati / tak bergerak (mengkambinghitamkan orang atau sesuatu).
  • Mengeluh tapi tidak suka mendengar keluhan orang lain, dia selalu ingin dianggap bahwa apa yang menimpanya adalah hal yang terburuk dan paling menderita dibandingkan dengan yang terjadi pada orang lain. 
  • Cara pikir mereka lebih fokus kepada masalahnya dibandingkan mencari jalan keluarnya.

Nah.. pernah menghadapi orang-orang dengan ciri-ciri seperti ini ?. Pasti sangat melelahkan ya, disaat kita butuh motivasi dipagi hari, mereka datang dengan keluhan macet setiap hari 😁 (itu yang saya alami setiap hari, menjadi target keluhan tentang macet setiap pagi ! Kok gak bosen ya tiap hari ceritanya sama.. haha..).

Lalu Bagaimana saya menghadapi situasi seperti ini ? 


Dalam kasus saya, setiap hari saya disambut dengan keluhan macet yang tiada henti. Dari hari Senin sampai Sabtu, curhatannya sama. Kalo gak macet , yang disalahin pak Sopirnya yang lelet nyupir.

Awalnya saya mendengarkan layaknya orang sedang butuh pertolongan solusi. Sempet saya memberikan beberapa solusi tapi sepertinya memang bukan solusi yang ia cari. Walhasil malah adu argumentasi. Hihi.. lama-lama lelah juga aku tuh !. Akhirnya saya mencoba trik ini :

  1. Cukup mendengarkan tanpa memberikan jawaban alias diam, cukup manggut-manggut aja. Karena sekali lagi. Mereka mengeluh tidak untuk mendapatkan solusi.
  2. Jangan mencoba meyakinkan mereka bahwa yang mereka hadapi adalah hal yang biasa. Mereka tidak akan suka. Tujuan mereka mengeluh adalah untuk mendapatkan validasi secara emosional dan tentu saja mendulang simpati. 
  3. Jangan merespon keluhan mereka dengan keluhan baru, nanti daftar keluhannya makin panjang dan gak kelar-kelar. 
  4. Secepatnya mengiyakan cerita mereka dan ubahlah topik pembicaraan yang lain, jika dengan pembicaraan baru masih mengeluh juga, diam dan menyibukkan diri saja. 
  5. Jawab seperlunya saja. Dengan begitu , ruang terbuka untuk mengeluh tidak ada. Hihi..
  6. Kembalikan keluhan itu dengan pertanyaan ! Semisal " jadi menurut kamu, baiknya bagaimana ? " , Hehehe.. kelar urusan.
  7. Nah ini yang terpenting ! Jangan terjebak dalam manipulasinya. Seorang pengeluh kronis, menggunakan keluhannya untuk memanipulasi lawan bicaranya. Misalnya dia telat , dia akan memberikan alasan yang bersayap-sayap yang membuat lawan bicaranya menjadi bersimpati dan lupa akan keterlambatannya. Hihi.. jadi kita harus pandai mengatur dan menata pikiran kita sendiri. 
  8. Jika mereka terbuka akan solusi, berikanlah pendapat dari kejadian/peristiwa yang sama tapi dengan sudut pandang yang berbeda.
  9. Jika mereka masih kelewatan, buat batasan bersosialisasi untuk diri sendiri saja.


Sementara menurut Guy Winch Ph.D dalam artikel yang dimuat di Psychologytoday.com , ada 3 cara utama menghadapi seorang pengeluh kronis :

Pahami cara pikir mereka ( Mindset )




Seorang pengeluh kronis acap kali melihat tindakan mereka bukan hal yang negatif tapi mereka selalu berfikir bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak pernah beruntung. 

Jangan mencoba meyakinkan mereka bahwa yang mereka alami bukanlah hal buruk, atau menyebut mereka over reacting, itu hanya akan membuat daftar keluhan yang belum mereka ungkapkan makin bertambah panjang. Hihi.. 

Pahami yang mereka inginkan dari kita.


Bagi para pengeluh kronis, mereka mengeluh hanya karena ingin mendapatkan simpati dan validasi secara emosional.

Nampaknya mereka akan sangat bahagia kalo kita menganggap apa yang terjadi pada mereka adalah hal terburuk dibandingkan yang terjadi pada orang lain. 

Cara tercepat untuk menghentikan keluhan mereka adalah dengan memberikan respon simpati secepatnya dan mengganti topik pembicaraan dengan yang lain.

Pahami apa yang tidak mereka inginkan dari kita.


Bagi pengeluh kronis, setiap hal pada kehidupannya adalah sebuah pengorbanan dan tantangan yang sulit dilakukan. Meskipun menurut kita, itu cuma sepele. Hehhe..

Dan ingat, mereka mengeluh bukan untuk mencari solusi atau nasehat, jadi jangan memberikan solusi atau nasehat jika mereka tidak memintanya. 

" What they want, and what they need are very different things " , Guy Winch Ph.D.

Begitulah teman-teman 9 cara menghadapi seorang pengeluh kronis. Semoga informasi ini bisa membantu kalian dalam bersikap dalam menghadapi sang pengeluh kronis.

Terima kasih sudah membaca. Jangan lupa subscribe supaya tetap update informasi tentang psikologi, pengembangan diri dan produktifitas lainnya.  Sampai ketemu di postingan selanjutnya.


HAPPY READING !