IDEAS JOURNAL ? APA ITU ?


Ideas Journal ? Apa itu ?


ewafebri.com | IDEAS JOURNAL ? APA ITU ?

Ideas Journal adalah journal yang berisi tentang ide, gagasan, pemikiran yang dilengkapi dengan berbagai macam hal seperti diagram, sketsa, quote, mindmap atau bahkan rumus. Hal-hal yang muncul dalam pikiran maupun dorongan intuisi. 

IDEAS JOURNAL ? APA ITU ?


Manusia memiliki kecenderungan untuk berubah. Dan perubahan itu adalah hal yang baik dalam kehidupan manusia. Jika manusia tidak berubah sama sekali, berarti ada yang tidak dinamis dalam hidupnya. Pun artinya dia tidak memiliki progress dalam kehidupannya. 

Yang menjadi kelemahan manusia lainnya adalah sifat yang mudah lupa. Dalam beberapa hal, lupa adalah anugrah dari Allah SWT yang paling luar biasa. Bayangkan kalo kita tidak diberikan privilage untuk lupa, maka setiap peristiwa akan meninggalkan trauma yang mendalam. 

Namun ada kalanya lupa menjadi masalah baru bagi manusia. Maka untuk menanggulangi kelupaan perlu wadah yang bisa merekam jejak pikiran kita. Untuk itulah tulisan ini saya buat.

DEFINISI IDEAS JOURNAL 

Ideas Journal sebenarnya hanyalah sebuah journal yang di dalamnya berisi tentang segala hal yang berhubungan dengan ide. Ada gagasan, konsep, pemikiran, sketsa, diagram, brainstorming, mindmap atau apapun hal yang menyangkut ide manusia. 

Jika dalam Bullet Journal tak hanya ide dan gagasan yang tertuang, tetapi dilengkapi dengan planning, maka dalam ideas journal ini isinya memprioritaskan pada ide dan gagasan yang timbul dari berbagai faktor. 

Apabila kalian pernah melihat manuscript dari Leonardo Da Vinci, ideas journal kurang lebih seperti itulah konsepnya. Karena manusia itu sering lupa, sementara ide itu bisa datang kapan saja, maka untuk menyimpan ide tersebut dibutuhkan media yang mampu menampungnya. Dalam hal ini media tersebut adalah buku atau journal.

LATAR BELAKANG


IDEAS COLLECTION IN BULLET JOURNAL


Ideas Journal terinspirasi dari banyak tokoh selain Leonardo Da Vinci. Ada Marcus Aurelius yang kemudian catatannya dipublikasi menjadi "meditation". Ada Thomas Alfa Edison yang memiliki kurang lebih 3500 buku untuk merekam ide dan pikirannya. Ada juga penyair Walt Whitman yang memanfaatkan kertas semacam post it untuk mencatat ide yang datang. Dan masih banyak tokoh lainnya.

Dari sini kemudian muncul keinginan saya untuk merekam ide yang muncul dalam Bullet Journal. Pada awalnya saya menggunakan istilah idea collection pada bullet journal. Halaman khusus yang sengaja saya setup untuk merekam ide apa saja yang muncul di kepala saya.

Ide ini muncul ketika saya mulai bingung mencari ide-ide yang sudah saya rekam di rapid logging. Karena tempatnya terpencar, sedikit sulit rasanya untuk mencari catatan tentang ide-ide itu kembali. Lalu, muncullah ide untuk menempatkannya dalam satu komponen khusus sebagai collections.

ISI DARI IDEAS JOURNAL 




MINDMAP SETUP IDEAS JOURNAL

Apa saja sih yang bisa kita isi dalam ideas journal ? tentu banyak hal ya ? namun dari pengalaman pribadi saya, akan saya buat beberapa poin yang bisa kalian isi dalam ideas journal kalian. Di antarany sebagai berikut ini : 

  • MINDMAP. Saya adalah orang yang hobi mendapatkan brainstorming melalui mindmap. Mungkin ada teman-teman yang memiliki kebiasaan yang sama dengan saya ? hehehe.. Mindmap menjadi salah satu metode pencatatan yang paling asyik untuk mendapatkan ide dan gagasan.
  • SKETSA. Bagi kalian yang hobi gambar, bisa juga kok ideas jornalnya dilengkapi dengan sketsa seperti yang dilakukan oleh Leonardo Da Vinci.
  • DIAGRAM. Ideas Journal tidak hanya saya gunakan untuk mencatat hasil dari pikiran saya sendiri atau ide yang original tetapi juga ilmu yang saya dapatkan dari luar. Beberapa ilmu pengetahuan juga membutuhkan diagram sebagai model penjelasannya. Sebagai makhluk visual, tentu hal ini lebih mudah kita terima dibandingkan ulasan yang panjang lebar. Yekan ?
  • ULASAN ATAU PENJABARAN IDE. Terkadang ide itu datang di saat kita belum siap untuk berkarya. Misalnya saja ide tentang tulisan terkadang muncul di saat kita tidak ingin membuat draft tulisan. Nah, daripada ide tersebut hilang begitu saja, mengapa tidak kita catat poin-poin terpenting yang ingin kita tulis nantinya. Semacam kerangka tulisan yang akan kita gunakan untuk menyusun artikel. Dengan begitu kita masih menyimpan ide tersebut apabila dibutuhkan.
  • RESEARCH. Hasil research amat sangat penting untuk ditulis. Karena terkadang hasil ini bisa berguna untuk banyak hal. Tidak hanya berlaku untuk satu permasalahan saja. Nah, daripada kita bolak balik research dengan materi pembahasan yang sama, mengapa tidak kita tulis hasilnya dan kita manfaatkan apabila dibutuhkan.

Sebenarnya masih banyak hal lainnya yang bisa kalian isi di dalamnya. Karena kita memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengumpulkan ide-ide. Yekan ? 

CARA MEMBUAT IDEAS JOURNAL



INTRODUTIONS IDEAS JOURNAL


Cara membuat Ideas Journal itu sangat mudah. Karena pada prinsipnya sama saja dengan jenis journal lainnya. Yang membedakan hanya prioritas dalam pengisiannya saja. Dalam Ideas Journal lebih kita prioritaskan pada ide, konsep maupun gagasan dibandingkan tentang planning atau to do list.

Adapun caranya bisa seperti berikut ini : 

  • Siapkan buku tulis yang akan kalian gunakan untuk Ideas Journal.
  • Supaya mudah, bisa juga disetup ala Bullet Journal. Seperti membuat The Indexnya. Supaya kelak mudah mencari informasi yang dibutuhkan.
  • Catat semua ide yang kalian miliki dalam Ideas Journal. Bisa tentang project planning, Blog ideas, atau catatan dari hasil pencarian materi untuk Blog.
  • Gunakan metode pencatatan yang mudah dilakukan seperti Cornell System, Sketchnoting, list, Mindmap dll.

MANFAAT IDEAS JOURNAL 


Apa sja sih manfaat dari ideas jounal itu ? Ada beberapa manfaat yang kita dapatkan dengan menggunakan Ideas Journal. Di antaranya :

  • Ide kita tak tercecer. Karena kita mengumpulkannya dalam 1 buku. 
  • Mengurangi pemakaian Bullet Journal saya, karena Collection Bullet Journal saya pindah ke Ideas Journal.
  • Bisa menjadi sumber informasi, referensi dan juga inspirasi jika dibutuhkan di kemudian hari.
  • Catatan lebih terorganisir karena kita juga menempatkan daftar isi serta judul collection yang ada. 
  • Bisa mengurangi kekuatiran kita akan lenyapnya ide. Hihihihi... 
  • Menambah produktivitas kita.
  • Mudah diakses saat butuh ide karena isinya fokus pada ide dan gagasan. 

Ideas Journal menyelamatkan ide kita yang kadang datang tak diundang. Ide bisa datang dari mana saja. Bisa dari intuisi, saat kita membaca buku, saat kita melihat video atau bahkan saat kita berbincang dengan orang lain. Mungkin yang lazim terjadi bahkan saat kita berada di dalam kamar mandi. hahaha,,

CARA MENGGUNAKAN IDEAS JOURNAL 


Cara menggunakan ideas journal sama saj kok dengan journal yang lainnya. Hanya dalam ideas journal saya, saya lebih suka mencatat ide tersebut dengan metode pencatatan Cornell System. Selain mudah dan rapi, dengan metode Cornell System catatan lebih terstruktur dan mudah dipahami.

Selain itu, saya juga memanfaatkan metode pencatatan seperti Sketchnote ataupun Mindmap. Tergantung kebutuhannya. Apabila saya membutuhkan brainstorming ide maka saya menggunkan mindmap. Sementara jika saya mencari ilmu atau ide dengan memanfaatkan media video atau podcast, saya menggunakan metode sketchnoting. Dua metode  pencatatan tersebut tak hanya sekedar untuk mencatat tapi juga meningkatkan skill kita.

Apakah Ideas Journal bisa dipadupadankan dengan Bullet Journal ?. Jawabannya, tentu saja bisa. Hihi.. meski caranya seolah rumit. Dan pada dasarnya tidak penting banget sih. hahaha.. tetapi apabila kalian memisahkan Ideas Journal Dan Bullet Journal, mungkin memang butuh solusi untuk sinkronisasi.


Bagaimana cara mensikronisasikan Ideas Journal  ke dalam Bullet Journal ?

Yess.. Ketika kita menemukan sebuah solusi dengan ide baru, akan muncul permasalahan lain dari dampak tersebut. Hihi..

Ada beberapa solusi yang saya dapatkan.

1. Menggunakan kode warna atau color code untuk mengklasifikasikan materi ide.

Warna kuning, merah, hijau, ungu dan merah adalah pilihan warna yang saya gunakan sebagai kode (sesuai dengan kode warna yang saya buat dalam bullet journal).

2. Penulisan pada rapid logging.

Kode warna saja tidak cukup untuk mengenali bahwa yang saya tuliskan adalah sebuah ide (bukan task atau event ). Karena Bullet Journal merupakan kumpulan dari Bullet dan simbol, jadi saya membuat simbol khusus untuk mengindentifikasi bahwa itu adalah ide.

Cara penulisan pada Rapid Logging :


  • Square atau kotak : saya gunakan untuk merekam ide pada rapid logging sebelum saya pindahkan ke dalam idea journal.

CONTOH IMPLEMENTASI PADA RAPID LOGGING

Tanggal 25 November 2017 saya mempunyai ide tentang Brainstorming postingan the blue planner, maka dihari itu saya membuat rapid logging sebagai berikut : 

◼ Brainstorming pinta (ewa's guest)

Setelah saya menuliskan simbol itu, kemudian pada malam hari (atau saat saya memiliki waktu) saya akan memindahkannya ke dalam ideas journal.

Warna hijau saya gunakan untuk memudahkan pengelompokan materinya.


  • Tanda mata 👀 saya gunakan sebagai simbol browsing atau perintah mencari ide/informasi. Bisa diInternet, buku atau media lainnya.
  • Tanda search (kaca pembesar) 🔎 saya gunakan sebagai simbol perintah pencarian pada bullet journal, diikuti dengan Nama (Title) dan nomor halaman dimana informasi tersebut berada. Seperti yang saya tuliskan pada tanggal 27 November 2017.

VIDEO




Ideas Journal 


Untuk bisa memahami apa yang saya tulis di atas, saya lengkapi dengan video ini. Semoga penjelasan dalam video tersebut bisa lebih mudah dipahami ya ? atau justru malah membuat bingung ? hahaha.. 

Pada intinya Ideas Journal adalah media yang kita gunakan untuk mengumpulkan ide dan gagasan. dah gitu aja. gak perlu pusing kayak saya gaes. Yang terpenting ide sekecil apapun tidak hilang begitu saja. yekan ? 

Selamat berjournaling, semoga kita semua makin bisa produktif dan bersemangat dalam menjalani hidup ini. hihihi.. Selamat Mencoba dan bergembira !