BAGAIMANA MENGHADAPI MYTHOMANIAC ?


cara menghadapi mythomaniac
CREDIT : PIXABAY


Hari ini saya ingin berbagi cerita , tapi gak ada hubungannya dengan journal ya.. Haha.. Tetapi berhubungan dengan masalah ketenangan jiwa. Bahasan kali ini mengenai Mental Health. Yaitu bagaimana menghadapi Mythomaniac

Apa saja yang akan kita ulas ? Berikut garis besarnya : 

  • CONTOH MYTHOMANIA
  • PENGERTIAN MYTHOMANIA
  • CIRI - CIRI MYTHOMANIA
  • CARA MENGETAHUI MYTHOMANIA
  • CARA MENGHADAPI MYTHOMANIA

Beberapa waktu lalu saya mencoba mencari informasi tentang Mythomaniac atau sering dikenal sebagai pembohong patologi.

Bukan tanpa sebab, karena saya mencurigai di sekeliling saya (atau bahkan saya sendiri) mengidap gangguan ini. Menurut artikel yang saya baca, mythomania ini bukanlah gangguan psikologi tetapi masuk ke dalam penyakit mental (mental illness).

BAGAIMANA MENGHADAPI MYTHOMANIAC ?


Saya gak akan membahas panjang lebar karena saya tidak mempelajarinya secara akademis tentang gangguan ini, tapi saya ingin berbagi tentang pengalaman bagaimana saya menghadapi seseorang yang (saya curigai) mengidap gangguan ini.

Awal saya mengenal orang ini, saya tidak punya kecurigaan tentang ganguan yang (mungkin) dideritanya, tapi lambat laun karena banyaknya kebohongan dan informasi yang inkonsisten saya mulai mencari dan mempelajari karakter orang ini.

ILLUSTRASI KASUS




Saya pernah berbohong (mungkin juga sering), tetapi saya sadar betul bahwa saya sedang berbohong. Dan apabila kebohongan itu dikonfrontasikan di depan saya, dengan rasa malu dan bersalah saya akan berusaha untuk meminta maaf.

Tapi tidak dengan orang yang saya kenal ini. Meskipun ada bukti di depan mata bahwa jelas-jelas dia sudah berbohong / melakukan suatu kesalahan, dia akan mencari sejuta alasan untuk tidak mengakuinya.

Karena perilaku yang seperti inilah yang membuat saya makin lama makin sebal dan jadi depresi sendiri. Secara mentalpun saya jadi merasa sangat lelah karena orang yang seperti ini sangat sulit untuk mengakui kesalahannya.

Dari seringnya peristiwa yang terjadi, saya mencoba mencari solusi bagaimana saya harus menghadapi orang yang seperti ini.

Seperti contoh cerita :


Suatu hari saya memberitahukan kepada dia bahwa ada kesalahan teknik yang dia lakukan pada hari sebelumnya. Jadi saya ingin memperbaikinya. Tapi dengan nada tinggi dan ekspresi yang memprovokasi , dia mengatakan bahwa apa yang dia kerjakan tidak salah sama sekali. Padahal dia sendiri tidak memahami cara kerja teknis alat/benda yang saya maksud. 


Dikarenakan mood saya hari itu kurang begitu baik, justru saya ladeni dengan argumen dan beberapa bukti yang saya tunjukkan ke dia. Dan seperti biasa dengan alasan yang "pointless" dia tetep ngeyel bahwa yang dia lakukan sudah benar (walaupun ada buktinya). Menyadari bahwa adu argumen ini akan melenceng kemana-mana, saya kemudian diam. 

DIAM adalah senjata yang ampuh untuk menghadapi orang yang seperti ini. biarkan dia ngoceh-ngoceh dan mendengar suaranya sendiri (dengan nada tinggi), mungkin dengan begitu dia akan sadar dan diam. karena jika tetap diladenin, yang lelah adalah diri kita sendiri. 



BACA JUGA :  9 CARA MENGHADAPI PENGELUH KRONIS

Cerita di atas hanyalah salah satu kejadian yang mungkin terjadi di hari yang sama , terkadang dalam satu hari ada 3 peristiwa sekaligus dengan cerita dan respone yang berbeda. Bisa dibayangkan, bagaimana lelahnya mental kita menghadapi hal kecil tapi justru jadi dibesar-besarkan.

PENGERTIAN MYTHOMANIAC


Setelah browsing dan juga membaca beberapa artikel tentang ciri-ciri orang yang sedang saya hadapi, saya menemukan artikel tentang Mythomania ini. 

Lalu apa itu mythomaniac.. ?

Menurut Wikipedia adalah sebagai berikut.

"Pathological lying is falsification entirely disproportion to any discernible end in view, maybe extensive and very complicated, and may manifest over a period of year or even a lifetime."

"Pathological lying is considered a mental illness, because it takes over rational judgment and progresses into the fantasy world and back.[10] Pathological lying can be described as a habituation of lying. It is when an individual consistently lies for no personal gain. The lies are commonly transparent and often seem rather pointless."

Sementara itu menurut artikel di the global review,

Mythomania adalah kecenderungan berbohong yang dimaksudkan bukan untuk menipu/mengelabuhi orang lain, tetapi untuk membantu dirinya sendiri mempercayai / meyakini kebohongannya sendiri.

Istilah ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1906 oleh Ferdinand Dupre.




Salah satu penyebab mythomania adalah kegagalan-kegagalan yang terjadi dalam kehidupannya. Bisa berupa kegagalan dalam pendidikan, masa kecil, masalah keluarga, kisah-kisah percintaan, bahkan kegagalan dalam hal pekerjaan.

Namun jangan keliru, pada saat ia mendapati orang lain mulai meragukan apa yang ia percaya, ia menjadi sadar telah berbohong - detilnya akan dibahas di bawah. 

Pendeknya, ia ingin melarikan diri dari semua image tentang dirinya sendiri. jadi, semakin orang lain mempercayai kebohongannya, semakin ia terbantu untuk lepas dari image nyata tentang dirinya yang sulit ia terima itu.

CIRI-CIRI PENDERITA MYTHOMANIAC


Jadi kebohongan patologis itu merupakan suatu kebohongan yang dapat melebar dan menjadi rumit untuk waktu yang sangat lama. Bahkan sepanjang hidup penderita.

Ciri-ciri pembohong patologi sendiri adalah diantaranya sebagai berikut :


  1. Suka membesar besarkan sesuatu.
  2. Selalu menimpali bahwa dirinya lebih baik dari apapun yang kita ceritakan.
  3. Menciptakan realitas sendiri untuk dirinya.
  4. Karena mereka tidak menghargai kejujuran, mereka juga tidak menghargai kepercayaan.
  5. Bisa jadi seorang hypochondriac juga yaitu orang yang selalu merasa sakit (di buat-buat) ingin diperhatikan.
  6. Sering kontradiktif dengan pernyataan sebelumnya.
  7. Bisa berbohong hanya untuk suatu hal sepele.
  8. Selalu membesar besarkan setiap kalimat.
  9. Bisa mengubah cerita setiap saat.
  10. Sangat defensif ketika dipertanyakan pernyataanya.
  11. Sangat percaya apa yang dikatakannya benar padahal jelas tidak benar buat orang lain.
  12. Berbohong ketika sebenarnya sangat mudah untuk menceritakan kebenaran.
  13. Berbohong untuk mendapat simpati dan terlihat baik.
  14. Sangat mengesankan pada pandangan pertama tapi selanjutnya tidak dapat dipercaya.
  15. Memiliki gangguan kepribadian.
  16. Pintar memanipulasi.
  17. Ketahuan bohong berkali kali.
  18. Denial tingkat tinggi.
  19. Seringkali menganggap dirinya legenda dan paling berjasa.
  20. Menganggap dirinya selalu benar.
  21. Penuh curiga terhadap orang lain (barangkali dikiranya sama kayak dia 😂).
  22. Hobi mengkambinghitamkan orang lain, bahkan benda mati sekalipun.
  23. Jika menjawab pertanyaan, tidak pernah lugas (selalu ada embel-embel dibelakangnya). Misalnya : Q : "Tadi berangkat dari rumah jam berapa ?" ; A : "Hari ini tuh pas mau berangkat ternyata kunci ketinggalan di.. bla.. bla.. " << 🤦 saya gak butuh banyak penjelasan.
  24. Hidupnya penuh dengan drama.
  25. Mengeluh 24 hours 🤭. Pengeluh Kronis.
  26. Merasa paling menderita di Dunia.
  27. Haus pujian, anti kritikan (karena mereka butuh pengakuan).
  28. Tak pernah merasa puas dan bahagia atas kehidupannya.

Meskipun begitu jangan sembarangan mengecap orang sebagai Mythomania ya ?. Jika dari 28 ciri tersebut diatas dia memiliki 15 ciri, bisa dicurigai jika dia mengidap gangguan ini.

Sebenarnya ada baiknya juga kita tahu bahwa disekitar kita ada orang - orang yang mengidap gangguan ini, dengan begitu kita bisa lebih mudah dalam bersikap, Atau jika kita memiliki bukti tentang kebohongannya, dia akan membuat sejuta alasan ngeles bagaimanapun caranya. Tidak mudah terlena dan terjebak oleh manipulasinya. 




Paling tidak, jika kita tahu bahwa orang tersebut mengidap gangguan ini, kita bisa mempersiapkan diri menghadapi sikap dia yang plin plan (inkonsisten). Berhati-hati dalam menganalisa ceritanya, dan yang terpenting adalah kita bisa mengatur dan mengontrol emosi kita. 

CARA MENGETAHUI MYTHOMANIAC


Hidup dengan penderita gangguan ini bisa mempengaruhi emosi kita. Yang berakibat ikut temperamen gak jelas. Capek kan kalo kita marah-marah pada hal yang sepele ? Hehe.. buang-buang waktu. Dengan kepekaan kita dan pengetahuan kita terhadap sekeliling kita, kita menjadi lebih baik dan positif. Jangan sampe ketularan nyebelin ya.. ? 

Bagaimana saya mengetahui jika orang tersebut mengidap gangguan ini ?


illustrasi mental Health by pixabay


Butuh waktu bertahun-tahun untuk mempelajari bahwa orang tersebut mengidap gangguan ini. Dari waktu ke waktu , cerita yang dia sampaikan selalu berubah-ubah. Bahkan seringkali dia mengulang cerita yang sama seperti cerita yang pernah saya sampaikan sebelumnya.

Tak jarang pula dia tidak bisa menyelesaikan klimaks cerita yang disampaikan, atau terkadang mendadak pindah ke alur cerita lain dan kembali ke cerita semula. 

Jeda waktu dia mendadak bercerita hal lain itulah, yang saya ketahui bahwa dia sedang mengulur waktu. Bukan untuk mengingat peristiwanya tapi untuk memodifikasi ceritanya. (Karena sebenarnya cerita itu tak begitu kejadiannya bahkan mungkin tak terjadi.. hihi. ).

Atau jika kita memiliki bukti tentang kebohongannya, dia akan membuat sejuta alasan untuk ngeles apapun caranya.

Dari pengalaman tersebut (makin lama, makin bertumpuk), saya bisa menarik kesimpulan bahwa memang ada yang "salah" dengan orang ini, awalnya saya pikir dia pernah mengalami cedera otak yang membuatnya rada sedikit aneh. 

Mythomaniac sendiri adalah korban. Ia korban dari ketidakbahagiaan hidupnya, dan korban dari penderitaan yang ia alami secara terus menerus. Ia tidak mampu mengekspresikan keaslian dirinya, sehingga selalu ingin bersembunyi dibalik topeng imajinasinya. 

Jika anda menjumpai seorang Mythomaniac, jalan terbaik adalah menghindarinya. Namun jika anda ingin menolongnya, jangan berusaha mencari alasan yang masuk akal atau mencoba menemukan jawaban dari tindakannya, karena hanya membuang waktu saja. 

CARA MENGHADAPI MYTHOMANIAC


Berusaha mengerti bahwa dia berbohong adalah sia-sia karena jiwanya seperti labirin dimana ia hanya berputar-putar di situ tanpa ada jalan keluar. Yang bisa anda lakukan adalah meyakinkannya dengan fakta dan banyak data. Setelah itu kemudian akan kembali ke Mythomaniac itu sendiri. 

Hanya dia yang bisa menolong dirinya sendiri. Ia harus menyadari permasalahnanya, mengakuinya dan harus memiliki keinginan yang kuat untuk untuk menyembuhkan dirinya. Menemui seorang psikiater adalah merupakan salah satu ciri-ciri bahwa ia ingin menolong dirinya.

Bagaimana Menghadapi Mythomania ?


Sebelum kita berpikir untuk menyembuhkan penderita Mythomaniac, perlu kita pahami bahwa penyakit ini tak mudah untuk disembuhkan, kecuali atas kesadaran penderitanya.

Oleh karena itu, untuk menghadapi mereka, yang terpenting adalah cara (respon) kita sendiri terhadap perilaku mereka.

Ada beberapa cara selain journal yang saya gunakan jika berhadapan langsung dengan penderita Mythomania :

  • Jangan membuang waktu dengan berargumentasi dengan penderita mythomania. Mereka akan menemukan seribu cara dan alasan untuk berkilah.
  • Ubah topik pembicaraan jika kalian merasa mulai terjebak dalam kebohongannya dan ingin keluar dari zona itu.
  • Sodorkan fakta dan data tanpa harus banyak memberikan pernyataan, percayalah mereka tak akan mendengar pendapat anda tentang analisa kebohongannya.
  • Diam, cukup mendengarkan juga menjadi salah satu solusi yang paling aman menghadapi penderita mythomania. tidak perlu dikonfrontasi kecuali hal yang besar dan kita memiliki data dan fakta.
  • Jika amarah kalian mulai terangsang, tinggalkan mereka dan carilah kesibukan yang bermanfaat.
  • Pelajari tentang ekspresi dan ciri-ciri orang berbohong, dengan begitu kalian bisa menganalisa ceritanya dan tidak terjebak dana terperangkap ke dalam manipulasinya.
  • Jika penderita masih bisa diajak komunikasi, ajaklah mereka untuk membuat journal tentang kehidupam mereka sehari-hari, siapa tahu mereka bisa sadar atas kebohongannya setelah membaca journalnya lagi. hihi..
  • Jangan memberikan tanggung jawab besar dan fatal atau kepercayaan yang berlebihan, karena mereka sering tidak konsisten.
  • Hindari bersosialisasi jika sudah keterlaluan dan kalian tidak sanggup menghadapinya. Karena kita juga perlu menjaga kesehatan mental kita juga.
  • Jika semua cara tidak berhasil, jangan berhenti untuk mendoakan mereka.

Dengan cara ini setidaknya saya bisa menolong diri sendiri terlebih dahulu sebelum tertular gangguan yang sama. hehe.. 

Jika teman-teman membaca postingan saya tentang layout bujo beberapa waktu yang lalu, pasti mendapati mood tracker saya kan ? , benar mood tracker saya jadikan obat pencegahan pada diri saya sendiri.

Nah di buku yang lain saya tulis detail tentang peristiwa yang terjadi dan bagaimana saya merespon setiap kejadian atau peristiwa yang terjadi tersebut. 




Yup.. jika orang lain bisa A bukan berarti kita juga harus bisa A kan.. ? Journal adalah sarana yang membuat saya berusaha tetap menjadi diri sendiri dan memperbaiki diri. Dan jangan lupa untuk selalu bersyukur dan menghargai diri sendiri.

Begitulah kira-kira peranan journal dalam hidup saya, sebagai terapi, memori keeper, sebagai planner dan sebagai teman. hehehe... 

HAPPY JOURNALING !