Bulan Januari lalu, tadinya saya mengira akan menjadi Bulan produktif menulis seperti Bulan November - Desember 2018. Nyatanya tak seperti impian saya. Semangat menulis saya menghilang, seiring dengan aktivitas yang mulai padat. Karena itu, perlu bagi saya untuk mengembalikan semangat menulis yang hilang tersebut.
MENGEMBALIKAN SEMANGAT MENULIS YANG HILANG
Kenapa kita bisa kehilangan semangat untuk menulis ?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kita kehilangan semangat menulis. Diantaranya :
- Jika teman-teman mendua seperti saya, dan mendadak memiliki kesibukan lain dalam pekerjaan, tentu menjadi hambatan.
- Tak memiliki banyak waktu luang untuk menulis. Bagaimanapun menulis kan butuh ketenangan dan gak bisa buru-buru ya.
- Kesibukan mengurus rumah tangga. Ini yang paling sering terjadi bagi yang sudah berkeluarga ya ?
- Mood. Nah ini faktor yang kadang datang tak diundang pergi nyelonong bae. Hadeeh. Kalo sedang Mood saya datang, dalam sehari bisa 2 - 3 artikel yang saya buat schedule. Tapi jika menghilang, idepun kadang ikutan gak nongol. 😭
Dari ke Empat faktor di atas yang paling mengganggu saya adalah faktor terakhir. Terkadang, meski saya paksa menulis, hasilnya tak pernah memuaskan.
Untuk mengatasi hal tersebut, biasanya saya melakukan beberapa hal berikut ini :
MELAKUKAN HOBBI LAINNYA
Untuk membantu saya tetap produktif, melakukan hobbi lainnya menjadi pilihan. Kebetulan saya sedang belajar menggambar atau membuat illustrasi. Nah, kalo pas semangat menulis mengendor, saya biasanya membuat illutrasi. Siapa tahu pas mood kembali, illustrasinya bisa jadi materi. Hahhaaa...
MENDENGARKAN PODCAST YANG MEMOTIVASI
Mendengarkan Podcast yang memotivasi, bisa menjadi salah satu mood booster saya dalam menulis. Apalagi kalo channel tentang produktivitas. Hahaha.. Semacam dapat suntikan untuk nulis lagi gitu Gaes.
Jika kalian juga tertarik mendengarkan Podcast, ini ada channel tentang produktivitas sebagai referensi :
Sayangnya saya belum menemukan channel yang berbahasa Indonesia. Terutama yang menyangkut tentang produktivitas.
MENGHARGAI DAN MENERIMA RASA BOSAN
Hah.. ? Gimana maksudnya Vva... ? Hahaha.. Terkadang kita sering memaksakan diri untuk menuliskan, karena memang kita sudah menjadwalkan demikian. Yang seperti ini tergolong semacam denial. Ibaratnya kita menuntut diri sendiri untuk harus menulis. Namun efeknya, malah bikin males.
Nah, metode ini yang beberapa waktu lalu saya gunakan. Yaitu saya menerima dan menghargai rasa bosan saya. Saya juga memberikan waktu untuk rasa bosan itu tinggal beberapa lama. Hahaha..
Dengan menerima rasa bosan, saya bisa melanjutkan hidup dengan damai. Terkadang ada hal yang tak perlu kita tolak. Tapi justru kita akui keberadaannya. Barangkali mereka hanya butuh pengakuan saja. Setelahnya mereka akan pergi dengan senang hati 😁😁😁😁😁.
MENGAMATI LINGKUNGAN SEKITAR
Entah kenapa, kalo pas rasa malas menulis itu muncul, diam-diam saya sering mengamati lingkungan sekitar. Terutama tingkah laku orang. Hanya dengan mengamati mereka, kadang timbul rasa menggelitik ingin menulis. Hihihi..
Kalo dipikir-pikir lucu juga sih ya. Kekepoan saya terhadap orang-orang yang lalu lalang atau sekitar, sering memacu saya untuk menulis. Mungkin karena kalo gak cepet ditulis, idenya sering amblas lagi. Atau juga rasa penasaran yang tinggi membuat saya ingin mencurahkannya dalam tulisan.
Itulah beberapa hal yang saya gunakan untuk mengembalikan semangat menulis yang hilang. Kita memang harus memiliki beberapa opsi jika ingin menjaga konsistensi. Karena bagaimanapun mood itu suka datang dan pergi sesuka hati. Hihihi.
Terima kasih sudah membaca postingan ini. Semoga bisa membantu teman-teman yang kehilangan semangat menulis juga. Saya sadar tulisan ini sedikit memaksa sebenarnya, hahaha..
38 Comments
Samaan, Mba, produktifitas blogging saya agak mengurang sejak awal tahun, tapi mayan juga bisa rutin nulis dua blog post tiap minggu. Biasanya kalo lagi agak off, saya suka nonton daily vlog youtuber favorit, journaling dan baca buku. Syukur2 bisa daprt ide untuk nulis lagi. Semangat ya, Mba!
ReplyDeleteIya.. Badan saya diserang kelelahan luar biasa. Dan berakibat ke kemalasan dalam menulis juga. Hadeeh. Sedih aku tuh. 😭😭😭
DeleteKesibukan dunia nyata, yang kadang menyita. Sudah lelah, jadi malas didepan komputer. Enaknya tidur dan mendekur.
DeleteAku juga keserang mood nggak pengen nulis 2 bulanan lalu. Kayaknya sumpek gitu. Tapi tipsnya boleh nih dicoba. Oh ya palingan aku kalau bete gitu nonton film ke bioskop.
ReplyDeleteIya betul mbak.. refreshing dikit ya. Supaya gak suntuk ya.. ? Biar bisa lancar jaya nulis lagi ya. Hihi..
DeleteKalau saya lebih sering semangat ngeblog yang turun, nulisnya tetap semangat, medianya yang beda. Kalau udah berkeluarga dan anak ini bener deh, di kepala isinya apa, tau-tau dipanggil si kecil, pas balik sudah lupa, 'eh tadi mau nulis apa ya.'
ReplyDeletehiks sedih.
Hihi.. iya kan mbak. Ide ada tapi emang kadang cara menyelesaikannya yang butuh perjuangan panjaaaang hahaha..
DeleteJangan lupa, Mak Bowgel, blogwalking juga bisa bikin kita terinpirasi buat menulis blog hahahaha pengalaman saya memang seperti itu. Apalagi kalau saya kunjungan kerja ke blog ini, wuih, luar biasa ide ini itu yang cemerlang bermunculan :D
ReplyDeleteBlogwalking emang bisa menjadi MoodBoaster ya kaaak.. kalo habis baca do Blog orang lain tuh seolah kayak di sentil " Hey, ini tulisanku. Tulisanmu mana ?"
DeletehHahahahahahhaa 😁 kira-kira seperti itu memang. Kadang blogwalking juga bikin kita kemudian muncul inspirasi, Oia ... Saya juga mau nulis topik yang ini pun 😁👍
DeleteMOOD, ini juga musuh terbesar aku mbak, dalam mengisi blog...udah ada tema, udah ada ide, eh datang BAD MOOD, buyar semua deh..akhirnya nongkrong depan laptop tak ada hasil satupun..hiks
ReplyDeleteIya mbaaak ! Huhuhuhu.. Apalagi belakangan ini Semangatku lagi berlibur. Yang muncul Bad Mood. Hadeeeh...
DeleteKalo mood boosternya kak Ewa dengerin podcast, kalo aku ... ngeloyor pergi berendam ke kolam mata air dipinggiran kotaku hahaha ...
ReplyDeleteAirnya yang dingin sejuk buat berendam, bisa kayak sanggup munculin ide kata-kata apa yang akan ditulis :)
Oh, iya ...
DeleteAku kesengsem sama grafis ilustrasinya.
Itu karya kak Ewa semua ya ?. Ketje2 semuanya ...
Hihihi iya mas.. 🤣 . Namanya Bowgel. Hahaha.
DeleteMengamati lingkungan sekitar sering dilakukan untuk mengembalikan semangat menulis. Tapi baru tahu kalau dengerin podcast bisa.. Boleh dicoba ni..
ReplyDeleteBisa mas. Terutama kalo isinya tentang produktifitas gitu. Seolah kayak diinget gitu " hari ini kamu udah ada progress apa ? " Hahaha..
DeleteWkwkwk, benar banget mbak..
Deleteuntuk mengembalikan semangat nulis biasanya saya baca-baca blog temen, lumayan bisa nambah info :D
ReplyDeleteIya betul. Membaca bisa menjadi salah satu caranya ya.. ❤️
DeleteWhh sekarang saya jadi rajin nulis nih, hampir 2x sekali update konten wkwkwk.. mungkin setelah membaca ini yaa :D
ReplyDeleteLuaaar Biasa mas. Hahaha.. Semoga semangatmu bisa nular juga ke saya ❤️❤️❤️
Deleteaku kalo soal mood ini ke orangnya lansung sih yah . butuh asupan moodbuster
ReplyDeletekaya jlan jalan ke blogger2 master lumayan menambah semangat lagi biasanya
Iya.. kayak dapat suntikan semangat ya ! " Hayuk cepet nulis ! Mereka menjadi Master karena konsisten ! " 🥰🥰🥰
DeleteCara terbaik supaya tidak kehilangan semangat menulis adalah dengan cara tidak lupa dimana meletakkan semangat itu... heheheheh
ReplyDeleteBetewe, yah itulah tantangan seorang blogger mbak. Bagaimana caranya memotivasi diri supaya bisa konsisten dan menjaga semangat agar tidak naik turun secara drastis.
Kalau saya sih akan memilih untuk terus menulis walau sedang tidak mood. Enak dibaca atau tidak, bukan urusan saya. Tetapi, saya memilih untuk membiasakan diri dan mengendalikan mood. Kalau harus menunggu mood datang, hasilnya malah tidak konsisten.
Betul.. Saya tiap hari juga mau gak mau harus menulis. Entah itu manual maupun postingan. Kebetulan ada 3 blog berbeda yang harus dikelola. Hihihi... (Maruk banget ini). Paling tidak dari setiap Blog itu, minimal harus ada 1 tulisan yang harus saya publish. 😭🤭🤭🤭🥰🥰
Deletesaya ada 10 lebih Mbak..marukan saya malah ����
DeleteSoal hasil menulis, aduh saya apalagi tidak ada puasanya. Jelek dan malu sebenarnya. Tapi ya karena saya ngeblog belajar menulis ,tidak jadi soalah jika dibilang tidak bermutu atau berbobot.
ReplyDeleteJustru saya ingin bisa menulis setiap saat Mas. Tapi kadang Mood gak berkompromi. Dipaksa nulis, hasilnya cekeremez pasti 😭😭.
DeleteSaya juga baru hijrah dari kevakuman mbak, hahaha. Kemarin karena emang istri baru melahirkan + kerjaan kantor lumayan menguras energi.
ReplyDeleteKalau sekarang saya mikirin, tulisan pendek gapapa yang penting nulis buat konsisten di blog hahaha..
mantap mas, yang penting jangan berhenti menulis, sayang kalo blog nya ditelantarkan
DeleteItulah mas, hijrah mah mudah, istikomah yang susah.. Hahaha..
Deletebagi blogger mood naik turun udh biasa, cara liat lingkungan sekitar memang bagus mbak, saya juga sering lakukan itu, liat hijau daun di pohon, sejuk rasanya, kadang terbersit sebuah ide dari sana
ReplyDeleteide bagus nii
DeleteAih, kok sama sih, yaaa? Aku juga punya kebiasaan jalan-jalan sambil memerhatikan perilaku orang gitu kalau lagi buntu-buntunya menulis. Semoga nggak disangka mau nyopet, wkwkwkwk ...
ReplyDeleteYah saya juga mbak kalau lagi bad mood suka bingung apa yg mau di tulis, dan kalau tiba2 muncul ide harus cepat2 ditulis biar nggak menguap....salam kenal mbak.
ReplyDeleteAh saya suka dengan kata kata menerima rasa malas itu. Bener juga sich, terkadang rasa malas itu merupakan kode dari tubuh kita untuk beristirahat
ReplyDeleteMasalah mood memang masalah utama saya dalam menulis mbak. Ide yang cukup menarik dengan menghargai dan menerima rasa bosan hingga di dalam diri, namun karena saya mungkin terlalu menerima, semangat nulisnya bisa hilang berbulan-bulan -_-
ReplyDeleteHi Gaes.. Jika kalian tak menemukan kolom komentar, mohon untuk mencari artikel yang ingin dikomentari melalui Home , atau pilih label, kemudian klik " Link Komentar " , yang berwarna salmon (peach pastel). Akan muncul kolom komentar baru. Mohon maaf ketidaknyamanannya.. 🙏