[ewafebri.com] | Docker Adalah: Kelebihan, Kekurangan, Fungsi, dan Cara Kerjanya.
Jika kamu terbiasa mengelola aplikasi dengan hosting dan domain murah, mungkin kita familiar dengan istilah docker. Docker adalah platform open source yang menyediakan wadah atau container untuk mengelola aplikasi. Wadah ini dapat diibaratkan seperti kotak-kotak kecil yang digunakan untuk mengemas barang-barang rumah tangga yang akan dikirim.
Docker Adalah: Kelebihan, Kekurangan, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Setiap container pada docker berisi semua yang diperlukan agar aplikasi bisa berjalan, seperti kode aplikasi, library, dan dependensi lainnya. Ini berarti, dengan docker, kamu bisa mengemas aplikasi dan semua kebutuhan operasionalnya ke dalam container yang bisa dibawa dan dijalankan di mana saja. Jadi, meskipun lingkungan atau sistem berbeda, aplikasi dalam container tersebut tetap bisa berfungsi dengan baik.
Docker mempermudah pengembangan, pengujian, dan distribusi aplikasi dengan memastikan bahwa lingkungan di mana aplikasi berjalan selalu konsisten. Dengan demikian, pengembang dapat fokus pada pembuatan aplikasi tanpa perlu khawatir tentang kompatibilitas lingkungan.
Lalu, apa saja fungsi lain dari docker dan bagaimana cara kerjanya? Sebelum masuk ke pembahasan tersebut, mari kenali terlebih dulu kelebihan dan kekurangan Docker.
Kelebihan dan Kekurangan Docker
Salah satu daya tarik utama docker adalah portabilitasnya. Adanya docker dapat memungkinkan pengguna untuk membuat atau menginstal aplikasi yang kompleks pada perangkat atau device dengan jaminan bahwa aplikasi tersebut bisa dijalankan. Docker container menyertakan semua yang dibutuhkan aplikasi dengan sedikit atau tanpa input dari pengguna.
Docker juga memiliki berbagai platform dukungan seperti channel Slack khusus, forum komunitas, dan ribuan kontributor di website pengembang seperti StackOverflow. Selain itu, lebih dari 9 juta image container di-hosting di Docker Hub.
Meskipun menjalankan aplikasi melalui Docker container lebih cepat dibandingkan dengan VM, masih lebih lambat dibandingkan menjalankan aplikasi secara native pada server fisik. Docker tidak dimaksudkan untuk aplikasi yang memerlukan Graphical User Interface (GUI).
Pengguna harus familiar dengan command line dan melakukan semua tindakan di sana. Alur belajar yang rumit, keterbatasan pada OS tertentu, dan frekuensi update yang tinggi membuat Docker sulit dipahami. Bahkan setelah memahami dasar-dasarnya, masih ada orkestrasi yang perlu dipertimbangkan, yang menambah kompleksitasnya.
Fungsi Docker
Docker memiliki banyak fungsi untuk berbagai keperluan, di antaranya seperti:
1. Digunakan Mempelajari CLI
Meskipun bisa berjalan pada berbagai perangkat, awalnya dirancang untuk Linux. Oleh karena itu, kami menyarankan konfigurasinya pada sistem berbasis Linux. Dengan cara ini, kita bisa mempelajari administrasi sistem, command line interface, dan scripting lebih mendalam.
2. Mengurangi Resiko Insiden
Jika terjadi kegagalan hardware, pengguna bisa dengan cepat memulihkan perubahan yang dilakukan jika tersedia image docker. Cukup impor backup image ke perangkat baru dan docker akan menangani sisanya. Backup image pada docker juga berfungsi apabila developer perlu melakukan rollback ke versi software sebelumnya karena suatu bug atau masalah kompatibilitas.
3. Mencoba Software Baru
Dengan docker, kita bisa mencoba software baru tanpa perlu menginstalnya secara manual. Ini juga berguna jika Anda membutuhkan software yang harus disiapkan dengan cepat. Misalnya, setup server MySQL yang biasanya memakan waktu lama dapat dilakukan dengan satu perintah CLI menggunakan Docker.
Cara Kerja Docker
Docker memakai client-server yang berinteraksi dengan docker daemon yang bertugas untuk menjalankan, mendistribusikan, dan membuat container. Baik dari sisi client maupun daemon dapat dijalankan pada sistem operasi yang sama.
Interaksi antara docker daemon dan client dilakukan melalui Docker Engine RestAPI, dengan daemon menerima permintaan dari client melalui HTTP, yang terintegrasi dalam kernel Linux. Fitur seperti pengelompokan kontrol (Cgroups) untuk mengalokasikan sumber daya dan namespace untuk membatasi akses atau visibilitas proses terhadap sumber daya sistem membuatnya efektif.
Kesimpulan
Sebagai platform open source yang menyediakan container untuk mengelola aplikasi, docker menawarkan kemudahan dalam menjalankan aplikasi kompleks. Docker memungkinkan pengguna untuk membuat, memulai, dan menghentikan container dengan perintah sederhana. Meskipun memiliki keunggulan seperti automasi dan dukungan komunitas luas, docker juga memiliki kelemahan seperti kecepatan yang lebih lambat dibandingkan aplikasi native dan kebutuhan akan command line.
Dengan layanan cloud vps terpercaya dari DomaiNesia, pengguna dapat dengan mudah memanfaatkan docker untuk berbagai keperluan, termasuk mempelajari CLI, mengurangi resiko insiden, dan mencoba software baru dengan cepat dan efisien.
0 Comments
Hi Gaes.. Jika kalian tak menemukan kolom komentar, mohon untuk mencari artikel yang ingin dikomentari melalui Home , atau pilih label, kemudian klik " Link Komentar " , yang berwarna salmon (peach pastel). Akan muncul kolom komentar baru. Mohon maaf ketidaknyamanannya.. 🙏