[ewafebri.com] | Sylvia Plath: Biografi, Fakta Menarik Dan Karyanya.
Sylvia Plath adalah salah satu penyair wanuta konfensional paling ikonis abad ke-20. Ia dikenal luas melalui karya-karyanya yang intens dan emosional. Namun, di balik puisi-puisi terkenalnya, terdapat sisi lain dari kehidupan Plath yang jarang diketahui publik.
Jurnal-jurnal pribadinya mengungkapkan lebih banyak tentang pikirannya, perjuangannya, dan proses kreatifnya. Di artikel ini. kita akan mengenal dan menjelajahi jurnal Sylvia Plath. Sebuah jurnal yang memberikan wawasan mendalam tentang sisi lain dari penyair legendaris ini.
Sylvia Plath: Biografi, Fakta Menarik Dan Karyanya
Inspiring People kali ini, saya akan membahas tentang Sylvia Plath yang merupakan seorang penyair perempuan di abad ke z0. Jika sebelumnya saya pernah membahas Walt Whitman yang merupakan penyair laki-laki, kali ini biar imbang saya bahas tentang penyair perempuan ya ? Seperti apa perjalanan hidupnya ? apa saja yang bisa kita pelajari dari caranya berjournaling ? yuk kita bahas !
Biografi Sylvia Plath
Sylvia Plath lahir pada 27 Oktober 1932 di Boston, Massachusetts. Ibunya bernama Aurelia Schober Plath (1906-1994) yang merupakan imigran dari Australia. Sementara Ayahnya bernama Otto Plath (1885 - 1940) berasal dari Grabow, German. Ayah Plath merupakan seorang Profesor di bidang Biologi di Boston University. Bahkan Sang Ayah juga pernah menulis tentang Bumblebee di tahun 1934.
Sejak usia dini, Plath telah menunjukkan bakat luar biasa dalam menulis. Bisa jadi ini merupakan bakat yang diturunkan oleh Sang Ayah. Di mana beliau juga sempat membuat buku non fiksi di tahun 1934.
Plath juga menerima banyak penghargaan akademis dan beasiswa, termasuk Beasiswa Fulbright yang membawanya ke University of Cambridge di Inggris. Di sana, dia bertemu dan menikah dengan penyair Inggris Ted Hughes, yang kemudian memainkan peran penting dalam hidup dan kariernya.
Sylvia Plath adalah seorang penyair, novelis, dan cerpenis Amerika Serikat yang terkenal dengan karyanya yang penuh dengan emosi intens, eksplorasi tema-tema gelap seperti kematian, depresi, dan trauma, serta gaya puitisnya yang konfesional.
Masa kanak-kanak Plath tidak baik-baik saja, ia juga mengalami masa kecil yang penuh dengan gejolak, termasuk kematian ayahnya saat dia baru berusia delapan tahun. Dia berjuang dengan depresi dan penyakit mental sepanjang hidupnya, dan memutuskan untuk mengakhiri perjalanan hidupnya pada 11 Februari 1963 di usia 30 tahun. [Wikipedia, Sylvia Plath)
Fakta Menarik Sylvia Plath
Di luar karyanya, Plath justru dikenal sebagai sosok yang kompleks dan kontradiktif. Dia adalah seorang ibu yang penuh kasih, namun juga mengalami depresi berat. Dia adalah penyair yang sangat berbakat, namun juga berjuang dengan penyakit mental.
Kisah hidup Sylvia Plath adalah kisah tentang bakat luar biasa, perjuangan batin, dan pencapaian yang luar biasa. Fakta-fakta menarik tentang dirinya memberikan wawasan tentang individu yang kompleks ini dan karyanya yang abadi. Dan berikut ini fakta menarik tentangnya.
1. Dia Memiliki Latar Belakang Ilmiah
Plath tidak hanya seorang penyair dan penulis, tetapi dia juga memiliki minat yang kuat dalam sains. Dia belajar bahasa Inggris dan biologi di Smith College dan kemudian melanjutkan studi pascasarjana di Universitas Cambridge untuk mempelajari zoologi.
Ketertarikannya pada sains terlihat dalam puisinya, yang sering kali menggunakan citra dan metafora dari dunia alam. Kegemarannya pada Biologi mungkin juga karena pengaruh keseharian Sang Ayah yang merupakan seorang Profesor di bidang Biologi juga.
2. Dia Adalah Seorang Penerjemah Berbakat
Plath fasih berbahasa Jerman dan Spanyol, dan dia juga menerjemahkan beberapa karya sastra dari bahasa tersebut ke bahasa Inggris. Dia juga menerjemahkan karyanya sendiri ke bahasa Jerman dan Prancis. Kemampuannya dalam bahasa membuka peluang dan pengaruh di dunia sastra yang lebih luas, serta memungkinkannya untuk terhubung dengan pembaca di seluruh dunia.
3. Dia Memiliki Semangat Kewirausahaan
Plath adalah seorang wanita yang mandiri dan berambisi. Dia mendirikan majalah sastranya sendiri saat masih mahasiswa dan kemudian bekerja sebagai penerbit dan editor. Dia juga membuka toko roti di London dengan suaminya, Ted Hughes. Semangatnya yang wirausahawan membantunya mencapai kemandirian finansial dan mengejar hasratnya sebagai penulis.
4. Seniman Visual Berbakat
Plath tidak hanya pandai menulis, tetapi dia juga pandai menggambar dan melukis. Dia membuat banyak sketsa, gambar, dan kolase sepanjang hidupnya. Karyanya seni visualnya sering kali mencerminkan tema dan gambar yang sama dengan puisinya, dan memberikan wawasan lain tentang pemikiran dan perasaannya. Meski Plath memiliki banyak bakat, namun terlihat jelas bahwa jenis kecerdasan yang paling menonjol untuknya adalah kemampuannya berbahasa (kecerdasan linguistik).
5. Pengaruh Besar pada Budaya Populer
Karya Plath telah menginspirasi banyak seniman, musisi, dan pembuat film. Bahkan puisinya telah diadaptasi menjadi film, opera, dan pertunjukan tari. Musiknya telah di-cover oleh berbagai musisi, dan karyanya telah dirujuk dalam film, acara TV, dan buku. Pengaruhnya pada budaya populer terus berlanjut hingga saat ini.
6. Simbol Kekuatan dan Ketahanan
Meskipun Plath berjuang dengan depresi dan penyakit mental sepanjang hidupnya, dia juga seorang wanita yang sangat kuat dan tangguh. Dia menggunakan tulisannya untuk mengeksplorasi rasa sakit dan penderitaannya, tetapi dia juga menemukan keindahan dan makna dalam hidup. Kisah hidupnya adalah inspirasi bagi banyak orang yang berjuang dengan tantangan mereka sendiri.
Gaya dan Pengaruh Karya Plath
Plath dikenal dengan gaya puitisnya yang konfesional, yakni sebuah gaya penulisan yang secara langsung serta tanpa basa-basi dalam mengeksplorasi pengalaman dan emosinya sendiri. Puisi-puisinya sering kali penuh dengan citra yang kuat dan bahasa yang membangkitkan emosi, dan mereka menangani tema-tema sulit seperti kematian, depresi, kehilangan, dan trauma.
Karyanya telah memberikan pengaruh besar pada banyak penyair dan penulis lain, dan dia dianggap sebagai salah satu penyair terpenting abad ke-20. Salah satunya adalah Mad Girl's Love Song :
Mad Girl's Love SongI shut my eyes and all the world drops dead;I lift my lids and all is born again.(I think I made you up inside my head.)The stars go waltzing out in blue and red,And arbitrary blackness gallops in:I shut my eyes and all the world drops dead.I dreamed that you bewitched me into bedAnd sung me moon-struck, kissed me quite insane.(I think I made you up inside my head.)God topples from the sky, hell's fires fade:Exit seraphim and Satan's men:I shut my eyes and all the world drops dead.I fancied you'd return the way you said,But I grow old and I forget your name.(I think I made you up inside my head.)I should have loved a thunderbird instead;At least when spring comes they roar back again.I shut my eyes and all the world drops dead.(I think I made you up inside my head.)~ Sylvia Plath
Secara umum, puisi di atas menggambarkan tentang rasa kehilangan sekaligus kekecewaan terdalam Sylvia Plath pada sesuatu yang dicintainya. "I shut my eyes and all the world drops dead." adalah gambaran emosinya yang ingin keluar dari realitas hidup yang ia jalani.
Ia begitu ingin keluar dari keadaan yang sedang ia hadapi saat itu. "I should have loved a thunderbird instead" adalah gambaran penyesalan dan kekecewaan terhadap dirinya yang telah jatuh cinta pada sosok yang tidak bisa dia andalkan.
Namun secara keseluruhan "Mad Girl's Love Song" adalah puisi yang mengeksplorasi secara mendalam tentang cinta yang intens dan ilusi yang menyertainya. Puisi ini mencerminkan perasaan cinta yang mendalam, keraguan tentang realitas cinta tersebut, dan dampak emosional yang besar dari kehilangan cinta.
Melalui gambar-gambar yang kuat dan emosional, Plath menggambarkan pergulatan batin antara kenyataan dan ilusi, serta antara harapan dan kekecewaan.
Puisi ini juga mengungkapkan sisi Plath yang rentan dan introspektif, menunjukkan bagaimana cinta dan kehilangan dapat membentuk pengalaman emosional dan psikologis seseorang. Ini adalah pengingat bahwa cinta bisa sangat kuat dan memabukkan, tetapi juga bisa penuh dengan ketidakpastian dan kerapuhan.
Karya Sylvia Plath sangat dipengaruhi oleh penulis lain, termasuk Virginia Woolf dan Anne Sexton. Dia mengagumi karya-karya mereka dan mereka memainkan peran penting dalam perkembangan gaya dan tema penulisannya.
Penghargaan dan Pengakuan
Plath dianugerahi Penghargaan Pulitzer untuk Puisi secara anumerta pada tahun 1982 untuk kumpulan puisinya "The Collected Poems".
Karyanya telah diterjemahkan ke banyak bahasa dan telah dibaca dan dihargai oleh orang-orang di seluruh dunia. Dia terus menjadi ikon sastra dan inspirasi bagi banyak orang yang berjuang dengan masalah kesehatan mental dan mencari cara untuk mengekspresikan diri mereka melalui kata-kata.
Sylvia Plath adalah seorang penulis yang sangat berbakat dan kompleks yang karyanya terus menginspirasi dan menantang pembaca. Dia adalah suara yang kuat untuk mereka yang berjuang dengan penyakit mental dan trauma.
Dia telah membuka jalan bagi banyak penulis lain untuk mengeksplorasi pengalaman mereka sendiri dengan kejujuran dan keterbukaan. Meskipun hidupnya singkat, dia meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada dunia sastra, dan karyanya akan terus dibaca dan dihargai selama bertahun-tahun yang akan datang.
Sylvia Plath & Journal
Plath mulai menulis jurnal sejak usia remaja dan terus melakukannya hingga akhir hidupnya. Jurnal-jurnal ini berisi catatan mendetail tentang kehidupannya, termasuk kebahagiaan, kegelisahan, dan perjuangan mental yang dialaminya. Dalam jurnal-jurnal ini, pembaca dapat menemukan sisi manusiawi dan rapuh dari seorang penyair yang sering dianggap sebagai sosok yang kuat dan penuh inspirasi.
1. Mengungkap Proses Kreatif
Salah satu aspek yang paling menarik dari jurnal Plath adalah wawasan tentang proses kreatifnya. Dia sering kali menulis tentang ide-ide untuk puisi dan ceritanya, termasuk inspirasi yang datang dari pengalaman hidup sehari-hari, mimpi, dan pengamatan terhadap dunia di sekitarnya. Plath juga mencatat perjuangan dengan blok penulis dan keraguan diri, memberikan pandangan realistis tentang tantangan yang dihadapi oleh seorang seniman.
2. Perjuangan dengan Depresi
Jurnal-jurnal Plath juga mengungkapkan perjuangannya dengan depresi dan penyakit mental. Dia menulis dengan jujur tentang perasaan putus asa dan kesepian yang dialaminya, serta upaya-upaya yang dilakukan untuk mencari bantuan dan pemulihan.
Pengungkapan ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang kondisi mentalnya, yang sering kali menjadi tema sentral dalam karya-karyanya.
Hubungan dengan Ted Hughes
Jurnal Plath juga mencatat hubungan rumitnya dengan Ted Hughes. Plath menulis tentang cinta, frustrasi, dan konflik yang dialaminya dalam pernikahan mereka. Hubungan ini, yang penuh dengan pasang surut, memiliki dampak besar pada kehidupan dan karya Plath, dan jurnalnya memberikan perspektif pribadi yang mendalam tentang dinamika ini.
Sejujurnya setiap saya melakukan riset pada penulis, penyair dan seniman yang ikonik, mahsyur dan memiliki dampak perubahan, biasanya karya mereka di dasari oleh pengalaman depresi atau kesehatan mental.
Apakah hal ini menjadi pertanda bahwa kreativitas itu terlahir dari rasa sakit, putus asa, dan kekecewaan ? Bisa jadi salah satu dari hikmah ujian dan cobaan memang untuk menghasilkan sesuatu yang indah. Sesuatu yang menjadi karya abadi, legacy dan keilmuan bagi generasi selanjutnya. Sebuah manuskrip yang menjadi peninggalan berharga dari pemilikinya.
3. Warisan Abadi
Setelah kematiannya pada 11 Februari 1963, jurnal-jurnal Plath menjadi bagian penting dari warisannya. Meskipun sebagian besar jurnalnya diterbitkan secara posthumous, mereka memberikan wawasan yang tak ternilai tentang kehidupannya dan memperkaya pemahaman kita tentang karyanya. Jurnal-jurnal ini menunjukkan bahwa di balik puisi-puisi yang kuat dan penuh emosi, terdapat seorang wanita yang berjuang dengan kerentanan, ketidakpastian, dan pencarian makna dalam kehidupannya.
Pelajaran Dari Journal Plath
Jurnal Sylvia Plath adalah jendela ke dalam jiwa seorang penyair legendaris. Mereka mengungkapkan sisi lain dari Plath yang mungkin tidak terlihat dalam karya-karya publiknya. Melalui jurnalnya, kita dapat memahami lebih baik tantangan dan inspirasi yang membentuk hidup dan karyanya.
Plath tidak hanya meninggalkan warisan berupa puisi-puisi yang indah, tetapi juga catatan mendalam tentang kehidupannya yang terus menginspirasi dan mempengaruhi generasi baru penulis dan pembaca di seluruh dunia.
Jurnal Sylvia Plath menawarkan banyak pelajaran berharga yang dapat kita ambil dan terapkan dalam kehidupan kita. Berikut adalah beberapa pelajaran penting yang dapat dipetik dari jurnalnya :
- Keterbukaan dalam Menyatakan Emosi >> Jurnal Sylvia Plath menunjukkan pentingnya keterbukaan dalam menyatakan perasaan dan emosi. Plath menulis tentang kebahagiaan, kesedihan, frustrasi, dan harapannya dengan sangat jujur. Ini mengajarkan kita bahwa mengekspresikan emosi, baik positif maupun negatif, adalah langkah penting dalam memahami diri sendiri dan menjaga kesehatan mental.
- Kekuatan dalam Kerentanan >> Plath tidak takut menunjukkan kerentanannya dalam jurnalnya. Dia menulis tentang ketakutannya, keraguan dirinya, dan perjuangan dengan depresi. Ini mengajarkan kita bahwa kerentanan adalah bagian dari menjadi manusia dan bahwa menerima serta menghadapinya dapat memberikan kekuatan dan keberanian untuk terus maju.
- Proses Kreatif yang Tidak Linear >> Dari jurnalnya, kita belajar bahwa proses kreatif tidak selalu mulus dan sering kali penuh dengan tantangan. Plath menggambarkan perjuangannya dengan keraguan diri dan masalah writer's block, tetapi dia terus mencoba dan bekerja keras. Ini mengajarkan kita untuk tidak menyerah ketika menghadapi hambatan dalam proses kreatif kita.
- Pentingnya Mencatat Pikiran dan Ide >> Plath sering mencatat ide-ide untuk puisi dan ceritanya dalam jurnalnya. Ini mengingatkan kita akan pentingnya mencatat pikiran dan inspirasi yang datang, karena ide-ide ini bisa menjadi dasar untuk karya besar di masa depan.
- Refleksi Diri yang Mendalam >> Jurnal Plath penuh dengan refleksi diri yang mendalam, termasuk evaluasi diri, penilaian atas keputusan yang diambil, dan perenungan tentang hidupnya. Ini mengajarkan kita pentingnya meluangkan waktu untuk merenungkan kehidupan kita sendiri, memahami tindakan kita, dan belajar dari pengalaman kita.
- Kesehatan Mental dan Pencarian Bantuan >> Plath menulis tentang perjuangannya dengan kesehatan mental dan usahanya untuk mencari bantuan. Ini menunjukkan pentingnya mengenali masalah kesehatan mental dan mencari bantuan profesional jika diperlukan. Menghadapi dan mengatasi masalah ini adalah langkah penting untuk kesejahteraan pribadi.
- Pengaruh Hubungan Pribadi >> Plath juga menulis tentang hubungan pribadinya, terutama dengan suaminya Ted Hughes. Ini mengajarkan kita tentang kompleksitas hubungan manusia dan bagaimana hubungan tersebut dapat mempengaruhi kehidupan dan pekerjaan kita. Mengelola hubungan dengan bijaksana dan berkomunikasi secara efektif adalah kunci untuk menjaga keseimbangan dalam hidup.
- Keberanian untuk Mengejar Passion >> Meskipun menghadapi banyak tantangan, Plath tetap berkomitmen pada passion-nya untuk menulis. Ini mengajarkan kita untuk tetap gigih dan berani dalam mengejar apa yang kita cintai, meskipun jalannya mungkin sulit dan penuh rintangan. [Resource : The Unabridged Journals of Sylvia Plath - Penguin Random House]
Jurnal-jurnalnya juga memberikan wawasan mendalam tentang pemikirannya, perasaannya, dan perjalanan hidupnya. Dalam jurnal-jurnal ini, Plath mencatat pengalaman pribadi, perenungan, dan pertarungannya dengan depresi.
Dia juga menggunakan jurnal sebagai tempat untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan menggali emosi manusia. Jurnal-jurnal ini menjadi jendela ke dalam kehidupan nyata dan batinnya. [ Resource : The Journals of Sylvia Plath Analysis ]
Tips Journal & Karya Sylvia Plath
Setidaknya ada 4 hal yang digunakan oleh Sylvia Plath untuk mengisi Jurnal-jurnalnya. Kira-kira apa saja hal yang ditulis oleh Plath dalam journalnya ?
- Pengalaman Pribadi >> Dia merekam detail kecil tentang masa kecilnya, perasaannya, dan momen sehari-hari.
- Kreativitas dan Puisi >> Plath menggunakan jurnalnya untuk mengeksplorasi ide-ide kreatif dan mengembangkan puisi. Dia mencatat inspirasi, perenungan, dan pengalaman emosional.
- Refleksi dan Perasaan >> Jurnalnya menjadi tempat di mana dia dapat berbicara dengan jujur tentang perasaannya, termasuk ketidakstabilan emosional dan pertarungannya dengan depresi.
- Observasi Lingkungan >> Plath mengamati dunia di sekitarnya dengan mata tajam. Dia mencatat detail tentang alam, orang-orang, dan tempat-tempat yang dia temui.
Plath mengajarkan kita bahwa meskipun hidup penuh dengan perjuangan, melalui pencatatan dan refleksi, kita dapat menemukan kekuatan dan inspirasi untuk terus bergerak maju. [Resource : Plath Profiles: An Interdisciplinary Journal for Sylvia Plath Studies] Selain itu Plath juga dikenal luas melalui karya-karyanya seperti :
- The Bell Jar (1963) >> Novel semi-autobiografis yang menceritakan tentang Esther Greenwood, seorang wanita muda yang mengalami depresi dan krisis identitas.
- Ariel (1965) >> Koleksi puisi yang diterbitkan setelah kematiannya, yang mencakup beberapa puisi paling terkenal dan paling intens emosional yang pernah dia tulis. Plath menggali tema-tema seperti hubungan pribadi, keinginan, dan ketidak-stabilan emosional. [Resource : Sylvia Plath | Biography, Poems, Books, Death, & Facts]
- The Colossus and Other Poems (1960) >> Koleksi puisi pertamanya yang diterbitkan dan menunjukkan kepekaan serta tekniknya yang luar biasa. [Resource : KEHIDUPAN SYLVIA PLATHDALAM PUISI-PUISINYA.]
Jurnal dan karya Sylvia Plath adalah cermin dari perjalanan hidup yang penuh dengan refleksi, emosi, dan kreativitas. Dari jurnalnya, kita dapat belajar banyak tentang pentingnya keterbukaan, kerentanan, refleksi diri, dan keberanian untuk menghadapi tantangan. Nah gimana, apakah kalian terinsipirasi dengan cara Plath mengisi jurnalnya ? Coba komen di kolom komentar tentang pendapat kalian soal karya atau idenya, siapa tahu bisa menginspirasi pembaca lain juga.
0 Comments
Hi Gaes.. Jika kalian tak menemukan kolom komentar, mohon untuk mencari artikel yang ingin dikomentari melalui Home , atau pilih label, kemudian klik " Link Komentar " , yang berwarna salmon (peach pastel). Akan muncul kolom komentar baru. Mohon maaf ketidaknyamanannya.. 🙏