INTROVER VS EKSTROVER : DEFINISI, KARAKTERISTIK, DAN TIPE KEPRIBADIAN MANA YANG TERBAIK ?

Introver Vs Ekstrover : Definisi, Karakteristik, Dan Tipe Kepribadian Mana Yang Terbaik ?

[ewafebri.com] | Introver Vs Ekstrover : Definisi, Karakteristik, Dan Tipe Kepribadian Mana Yang Terbaik ?

Beberapa hari ini saya sering melihat postingan berseliweran yang membahas perihal introver vs ekstrover di platform Thread. Tak hanya itu, postingan tersebut kemudian saling membandingkan dan mengklaim diri lebih baik dari yang lain. Entah kenapa tiba-tiba saya merasa topik ini layak untuk dibahas. Mana sih sebenarnya jenis kepribadian yang baik dibandingkan yang lain ? atau sama saja ?

Introver Vs Ekstrover : Definisi, Karakteristik, Dan Tipe Kepribadian Mana Yang Terbaik ?


Platform Thread baru-baru ini mulai ramai ya ? apalagi setelah mendengar berita tentang si X yang akan diblokir oleh Kominfo. Tapi saya gak akan membahas masalah tersebut lebih lanjut, namun justru membahas fenomena yang menarik di Thread baru-baru ini. 

Thread yang awalnya sepi dan hanya terisi dengan postingan gambar dan captionnya mendadak mulai rame dengan isi curhatan dan pikiran yang tadinya mendominasi platform X. Termasuk perihal kepribadian introver dan ekstrover. Kalo masalah topik mungkin tergantung algoritma timeline kita ya ? Bisa saja rame di timeline saya tapi sepi di timeline kalian, karena topik timeline kita disesuaikan dengan minat kita.

Suatu ketika saya melihat sebuah postingan di timeline yang berbunyi, "kenapa sih orang-orang bangga menjadi introvert ? apa hebatnya memang mereka ?" trus ada lagi yang berbunyi "Mending kamu jangan jadi introvert loh, gak baik tau jadi introvert itu ?". 

Ada juga yang kemudian membahas bahwa seorang introvert itu seolah tidak memiliki kontribusi pada lingkungannya dan ektrovert itu lebih berjasa dalam society. Dan seterusnya. Nah sebelum saya menguraikan pemikiran saya, saya akan membahas gambaran umum dua jenis kepribadian ini, Biar nanti bahasannya nyambung dengan uraian saya.

Apa Sih Ekstrovert dan Introvert itu ?

Apa Sih Ekstrovert dan Introvert itu ?

Secara sederhana, ekstrovert adalah kepribadian yang cenderung aktif dan menikmati ruang bebas, bergaul, dan berbicara dengan banyak orang. [Resource : Mengenal Apa itu Ekstrovert dan Ciri-cirinya. 2022]. Kepribadian ini berbanding terbalik dengan jenis yang lain, introvert yakni tipikal orang yang lebih senang menghabiskan waktu sendirian atau dengan satu atau dua orang teman yang mereka rasa dekat.

Orang introvert biasanya sering membutuhkan waktu menyendiri untuk memulihkan energi setelah berada dalam lingkungan sosial. Meskipun demikian, mereka juga senang bersosialisasi, walapupun dalam kadar yang lebih kecil. Umumnya, orang-orang introvert ini tidak terlalu suka obrolan yang ringan, tetapi lebih suka obrolan yang berkualitas dan bermakna [Resource : Introvert: Pengertian, Ciri-ciri, Kelebihan dan Kekurangan. 2022]

Dalam teori kepribadian, ekstrovert dan introvert adalah dua tipe yang dapat dibedakan berdasarkan bagaimana seseorang mendapatkan energi untuk berperilaku dan bersosialisasi. Konsep ekstrovert dan introvert pertama kali dicetuskan oleh Carl Jung pada tahun 1920 dalam bukunya yang berjudul *Psychologische Typen*. Jung menggambarkan introversi dan ekstraversi secara detail untuk pertama kalinya dalam buku ini.


Faktor Yang Memengaruhi Kepribadian

Faktor Yang Memengaruhi Kepribadian

Untuk mengetahui seperti apa karakter atau kepribadian seseorang, kita bisa menggunakan beberapa parameter. Meski begitu, bukan berarti ciri tersebut merupakan hasil terakhir dari karakter dan kepribadian seseorang. Bagaimana pun karakter dan kepribadian seseorang itu sangat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya sebagai berikut :
  • Faktor Biologis >> Bentuk fisik, daya tarik wajah, jenis kelamin, sifat temperamen, komposisi otot dan bahkan otak yang digunakan untuk proses kognitif juga memengaruhi faktor kepribadian. Misalnya, perbedaan tinggi, berat badan, dan jenis kelamin bisa memengaruhi bagaimana orang melihat diri mereka dan berinteraksi dengan orang lain.
  • Faktor Budaya >> Lingkungan budaya tempat kita dibesarkan memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian. Norma-norma, nilai-nilai, dan pengalaman yang kita alami dalam keluarga, teman, dan masyarakat memengaruhi sikap mandiri, agresi, kerja sama, dan respons lainnya. [Resource :  5 Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian Manusia, Apa Saja ?. 2023]
  • Faktor Keluarga >> Keluarga memiliki dampak besar terhadap perkembangan awal kepribadian. Orang tua berperan dalam proses identifikasi, yang penting bagi perkembangan seseorang. Interaksi dengan anggota keluarga juga membentuk pola perilaku dan pandangan seseorang terhadap dunia dan dirinya. Orang yang mengalami trauma disebabkan oleh anggota keluarga, akan memiliki tipe kepribadian yang berbeda dengan orang yang mendapatkan cinta kasih sepenuhnya dari keluarga.
  • Faktor Sosial >> Sosialisasi memainkan peran kunci dalam membentuk kepribadian. Mulai dari kontak awal antara ibu dan bayi yang baru lahir hingga interaksi dengan teman dan lingkungan sosial, semua mempengaruhi bagaimana kita memperoleh perilaku dan tanggapan tertentu. 
  • Faktor Situasi >> Lingkungan dan situasi temporer juga memengaruhi perilaku dan respons kita. Misalnya, suasana hati, tekanan, dan peristiwa sehari-hari dapat memengaruhi bagaimana kita berperilaku dalam situasi tertentu.
  • Faktor Pendidikan dan Wawasan >> Pendidikan dan tingkat wawasan juga dapat memengaruhi kepribadian seseorang. Pendidikan yang baik mampu membangun pribadi yang baik pula. Keluasan seseorang terhadap ilmu juga bisa membentuk kepribadian yang berkembang dengan baik, terutama bisa mereka mengamalkan pengetahuan yang positif.

Ingatlah bahwa setiap setiap insan itu memang diciptakan secara unik, dan faktor-faktor di atas memberikan kontribusi dalam pembentukan kepribadian yang khas dan berbeda pada setiap orang.

Karakteristik Ekstrovert & Introvert

Karakteristik Ekstrovert & Introvert

Ekstrovert dan introvert adalah dua tipe kepribadian yang memiliki perbedaan signifikan. Ekstrovert cenderung aktif, suka berbicara, dan menikmati keramaian. Mereka justru mendapatkan energi dari interaksi sosial dan pengaruh luar dirinya. Di sisi lain, introvert lebih fokus pada perasaan internal, suka mengamati, dan cenderung bekerja sendiri. Mereka mendapatkan energi di situasi tenang dan lebih memilih interaksi hanya dengan sedikit orang namun mampu berbagai tentang gagasan dan ide yang mendalam. Dan berikut ini adalah parameter yang bisa kita gunakan untuk melihat kepribadian seseorang :

Ekstrover

  • Senang bersosialisasi >> Orang ekstrovert suka berinteraksi dengan orang lain dan merasa energik ketika berada di lingkungan sosial.
  • Suka berbicara >> Mereka cenderung aktif dalam percakapan dan mudah memulai pembicaraan. Beberapa introver pun juga ada yang suka berbicara, hanya saja mereka memilih lawan bicara yang satu frekuensi dengan energinya. 
  • Mudah bergaul >> Ekstrovert memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai lingkungan dan orang. Inrover pun juga ada yang memiliki kemampuan ini bila berada di ruang publik. Namun mereka lebih nyaman sendiri, meski di keramaian sekalipun. 
  • Ceria dan optimis >> Mereka cenderung memiliki pandangan positif dan antusias terhadap kehidupan. Meski jarang kelihatan ceria (karena sering terlihat lebih malu, namun introver juga memiliki sikap optimis juga. 
  • Suka menjadi pusat perhatian >> Ekstrovert merasa nyaman berada di tengah perhatian orang lain.
  • Tidak suka menghabiskan waktu sendirian >> Mereka mendapatkan energi dari interaksi sosial dan aktivitas bersama orang lain.
  • Senang mencoba hal baru >> Ekstrovert terbuka untuk pengalaman baru dan berani mengambil risiko.
  • Bertindak dahulu baru memikirkan akibatnya >> Mereka cenderung spontan dan tidak terlalu memikirkan konsekuensi tindakan sebelum melakukannya.

Namun, seperti semua kepribadian, ekstrovert juga memiliki kekurangan. Mereka bisa mudah bosan jika terlalu lama sendirian dan cenderung berbicara tanpa memikirkannya lebih dulu. Meskipun begitu, kelebihan dan kekurangan ini membentuk keunikan setiap individu dan memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan dunia sekitar. [Resource : Pengertian Kepribadian Ekstrovert, Ciri-Ciri, Kekurangan & Kelebihannya. 2022]

Introver

  • Reflektif dan Penyaring Informasi >> Orang introvert cenderung lebih reflektif dan memproses informasi secara mendalam. Mereka mampu memahami detail dan merenung sebelum mengambil keputusan.
  • Mampu Bekerja Sendiri >> Introvert dapat bekerja secara mandiri tanpa terlalu banyak interaksi sosial. Mereka lebih produktif dalam lingkungan yang tenang dan terisolasi.
  • Dapat Berpikir Kreatif dan Inovatif >> Introvert sering memiliki kecenderungan untuk berpikir kreatif dan inovatif. Mereka mampu mengeksplorasi ide-ide mendalam secara internal.
  • Suka Belajar Hal Baru >> Sama seperti Ekstrover, ada juga kok introver yang suka belajar hal baru, meski tak membutuhkan banyak interaksi dengan banyak orang. 
  • Bisa Membangun Hubungan yang Dalam >> Cenderung membangun hubungan yang mendalam dan bermakna dengan orang lain. Menyukai interaksi satu lawan satu yang intim.
  • Observant >> Orang introver biasanya lebih sering mengamati dan mengobservasi dalam diamnya. Mereka juga lebih bisa mengontrol diri untuk tidak berbicara, kecuali apa yang dibicarakan penting dan bukan basa-basi.
  • Fokus >> Mampu fokus pada satu tugas untuk jangka waktu yang lama tanpa terlalu banyak gangguan. [Resource : Apa Itu Introvert? Simak Ciri, Sifat & Kepribadian Introvert. 2022]

Meski begitu, ada juga kekurangan yang terkait dengan kepribadian introvert, seperti kesulitan dalam bersosialisasi dan ketidaknyamanan dengan konflik. Jadi, meskipun introvert memiliki keunikan dan kelebihan, perlu diingat bahwa setiap individu memiliki variasi dalam pengalaman dan karakteristik kepribadian mereka masing-masing. Ada seseorang yang cenderung introver tetapi dia tetap bisa nyambung jika diajak ngobrol oleh orang lain, meski selama percakapan lebih banyak mendengar. Hahaha... 

Perbedaan Ekstrover Vs Introver

Perbedaan antara ekstrovert dan introvert terletak pada bagaimana mereka mendapatkan energi dan berinteraksi dengan dunia sekitar. Berikut adalah beberapa perbedaan utama :

Faktor Perbedaan

Ekstrover

Introver

Sumber Energi

Mendapatkan energi dari interaksi sosial dan lingkungan luar. Mereka merasa lebih baik ketika berada di tengah keramaian dan berbicara dengan banyak orang.

Mendapatkan energi dari waktu sendirian dan refleksi. Mereka merasa lebih baik dalam lingkungan yang tenang.

Interaksi Sosial

Menikmati berbicara dengan banyak orang, mudah bergaul, dan aktif dalam percakapan.

Lebih memilih interaksi satu lawan satu atau dalam kelompok kecil. Cenderung memilih obrolan yang lebih dalam dan bermakna.

Pemrosesan Informasi

Cenderung memproses informasi secara eksternal, berfokus pada apa yang terjadi di sekitar mereka.

Lebih suka memproses informasi secara internal, merenung dan memikirkan secara mendalam.

Lingkungan Kerja

Produktif dalam lingkungan yang ramai dan berinteraksi dengan banyak orang.

Lebih produktif dalam lingkungan yang tenang dan terisolasi.






Ingatlah bahwa semua ciri dan faktor tersebut adalah sebuah spektrum, yang terkadang ada juga orang-orang yang banyak memiliki campuran sifat ekstrovert dan introvert.

Persamaan Ekstrover & Introver


Meskipun ekstrovert dan introvert memiliki perbedaan yang signifikan, namun ada juga beberapa persamaan di antara keduanya. Di antaranya :

  • Kepribadian Unik >> Baik ekstrovert maupun introvert adalah bagian dari spektrum kepribadian yang unik. Keduanya memiliki karakteristik yang memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan dunia.
  • Kebutuhan Sosial >> Meskipun dalam kadar yang berbeda, baik ekstrovert maupun introvert membutuhkan interaksi sosial. Ekstrovert lebih aktif dalam mencari interaksi, sementara introvert lebih memilih interaksi yang lebih dalam dan bermakna.
  • Kemampuan Beradaptasi >> Keduanya dapat beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda. Ekstrovert dapat berfungsi dengan baik dalam keramaian, sementara introvert lebih nyaman dalam lingkungan yang tenang.
  • Kemampuan Berbicara >> Baik ekstrovert maupun introvert memiliki kemampuan berbicara dan berkomunikasi. Perbedaannya terletak pada preferensi dan intensitas interaksi sosial.

Terlepas dari perbedaan dan persamaan yang dimiliki oleh setiap kepribadian, hal terpenting dari sebuah ilmu adalah mempelajari dan memahami dengan baik. Agar saat kita berhadapan pada suatu permasalahan, situasi, kondisi dan lain-lain, kita bisa lebih mengenal siapa yang sedang kita hadapi. Sehingga kita tidak mudah menghakimi seseorang hanya karena tidak satu frekuensi.

Tipe Kepribadian Mana Yang Lebih Baik ?

Tipe Kepribadian Mana Yang Lebih Baik ?

Ulasan di atas merupakan kata pengantar yang menjadi dasar pemikiran, tentang apa yang akan saya sampaikan ini. Menurut saya setiap kepribadian itu memiliki keunikan, kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ingatlah, bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu itu saling berpasangan. Ada Introver, pasti ada ekstrover. Hal ini secara hakikat berguna untuk menciptakan keseimbangan di dunia. Seperti ada sedih, ada senang. Ada puas, ada kecewa, ada sakit, ada sehat dan seterusnya.

Dunia terlalu banyak ekstrover akan menjadi bising. Sementara dunia terlalu banyak introver juga akan lengang. Saking lengangnya, bahkan ada tetangga yang membutuhkan pertolongan, tak ada satu pun yang bisa membantu. Nah, ini juga berbahaya. Jadi menurut saya, di mana pun Tuhan menempatkanmu dan memberimu anugerah, manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Misalnya :

"Orang ekstrover yang suka bergaul dan berinteraksi dengan orang lain dan berkeinginan untuk memperbaiki keadaan masyarakat sekitarnya, menggunakan pengetahuan, gagasan, dan kebenaran yang menurutnya absolut akan berbenturan apabila ada hal di tengah masyarakat yang tidak bisa menerima gagasan itu. Maka akan timbul konflik ! Sementara bisa jadi orang yang introver, ingin memperbaiki keadaan masyarakat, hanya dengan mencontohkan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari, atau membagikan ilmu bagi yang sedang mencarinya, justru memiliki dampak yang signifikan. Apalagi menurut saya, ilmu itu se-mulia dan se-agung apa pun jika didapatkan bukan dengan mencari, biasanya tidak memiliki manfaat bagi yang mendengarnya.

Contohnya : ketika kita menasihati orang yang tidak ingin dinasihati, maka se-penting apa pun ilmu itu, tidak akan diamalkan. Sedangkan bila kita dengan sengaja mencari ilmu, se-remeh apa pun ilmu itu akan memperkaya wawasan kita dan menjadikannya data serta informasi dalam membentuk persepsi dan membangun perspektif.

Pun berlaku sebaliknya. Orang introver yang tidak ingin belajar mengenal dunia luar, akan kesulitan dalam hal beradaptasi tentang kehidupan. Bagaimana pun kehidupan manusia itu meliputi dunia di dalam dirinya dan dunia di luar dirinya. Tidak bersosialisasi dengan dunia luar akan menimbulkan masalah apabila kita membutuhkan bantuan orang lain. Misalnya saat ada yang meninggal dunia, kecelakaan, hajatan atau aktivitas yang membutuhkan bantuan publik. Orang lain akan merasa enggan untuk membantu, karena dikiranya kita tidak membutuhkan mereka."

Ada nasihat dari Simbahku yang selalu saya ingat hingga sekarang, " Nduk, di mana pun kamu berada, tetangga adalah saudara terdekatmu saat kamu membutuhkan bantuan. Berbuat baiklah sama mereka meski tidak harus intens untuk berinteraksi setiap hari." 

Sebagai orang yang pernah merantau, nasihat ini sangat berarti. Kadang kita merasa tidak membutuhkan tetangga hanya karena memiliki banyak teman dan keluarga di tempat lain. Padahal jarak mereka sangat jauh. Jika terjadi sesuatu, orang yang pertama sanggup membantu kita adalah mereka yang tinggal paling dekat dengan kita. Sejak itulah saya belajar menjalin hubungan yang sehat dengan tetangga. Tidak berlebihan, juga tidak cuek banget. Sewajarnya dan seporsinya, itulah kebijaksanaan.

Saya pribadi, setelah melakukan tes, disimpulkan memiliki tipe kepribadian INFJ-A. Seorang introver, tetapi masih bisa berinteraksi dengan orang lain. Sejujurnya, saya sering merasa kelelahan saat terlalu sering berinteraksi dengan orang lain. Pun saya sulit bertahan dalam percakapan yang terlalu ramai partisipannya. 2 - 4 orang dalam satu percakapan, bagi saya masih dalam keadaan wajar. Lebih dari itu, biasanya saya sulit mencerna topik pembicaraan dengan baik. Dan lebih memilih untuk menghindar. Hahaha..

Hal terpenting untuk mengatasi dan menghadapi kepribadian orang lain, adalah dengan memahami diri sendiri terlebih dahulu. Jika sudah, kita bisa mengelola dan menerapkan apa saja teknik berkomunikasi dan bersosialisasi yang baik. 

Misalnya, meski seorang ekstrover, kita juga perlu memiliki emotional intelligence, sehingga mengetahui kapan kita berbicara, kapan kita memilih diam. Pun juga berlaku pada orang introver. Mengenali dan memahami diri sendiri, akan memudahkan kita dalam mengelola dan menghadapi kehidupan dunia dengan cara-cara yang baik, efektif dan efisien. Selain itu, memahami dan mengenali diri akan membuka pintu pengetahuan terhadap karakter dan pribadi orang lain. Jadi, Kamu tipe yang mana nih ?

Post a Comment

0 Comments