FRIDA KAHLO DAN JOURNALNYA : EKSPRESI EMOSI, PENYEMBUHAN LUKA DAN PERJUANGAN HAK

FRIDA KAHLO DAN JOURNALNYA

[ewafebri.com] | Frida Kahlo dan Journalnya: Ekspresi Emosi, Penyembuhan Luka, dan Perjuangan Hak

Frida Kahlo adalah salah satu tokoh dunia yang dikenal sebagai pelukis, aktivis, dan ikon budaya. Ia menulis journal selama 10 tahun terakhir hidupnya, yang berisi tentang lukisan, puisi, surat, dan catatan yang ia buat. Journalnya tersebut merupakan saksi bisu dari kehidupan Frida Kahlo yang penuh dengan cinta, penderitaan, dan politik. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa yang bisa kita pelajari dari cara Frida Kahlo memanfaatkan journalnya.

Frida Kahlo dan Journalnya: Ekspresi Emosi, Penyembuhan Luka, dan Perjuangan Hak


Akhirnya setelah sekian lama saya membahas tokoh laki-laki dalam ber-journaling, kali ini saya punya kesempatan untuk membahas sosok wanita terkenal dunia yang memanfaatkan journalnya sebagai media berbagi tentang perasaan juga karyanya. Kira-kira Frida Kahlo Memanfaatkan journalnya untuk apa saja ya ? Dan bagaimana kisah hidupnya ?

Biografi Frida Kahlo

Biografi Frida Kahlo

Frida Kahlo adalah salah satu pelukis terkenal dunia yang berasal dari Meksiko. Karya-karyanya banyak menggambarkan pengalaman, perasaan, dan pandangan hidupnya yang penuh dengan warna, simbol, dan ekspresi. Selain sebagai pelukis, Frida Kahlo juga dikenal sebagai aktivis yang terlibat dalam berbagai gerakan sosial dan politik, seperti komunisme, feminisme, dan nasionalisme. Frida Kahlo juga menjadi ikon budaya yang mewakili identitas, tradisi, dan keberagaman Meksiko.

Masa Kecil dan Kehidupan Awal

Frida Kahlo lahir pada 6 Juli 1907 di Coyoacán, sebuah kota kecil di pinggiran Kota Meksiko. Nama lengkapnya adalah Magdalena Carmen Frida Kahlo y Calderón. Ayahnya, Guillermo Kahlo, adalah seorang fotografer keturunan Jerman, sedangkan ibunya, Matilde Calderón, adalah seorang perempuan berdarah Mestizo, yaitu campuran antara Spanyol dan Indian. Frida Kahlo memiliki tiga saudara perempuan dari ibu yang sama, dan dua saudara perempuan dari ibu yang berbeda.

Frida Kahlo menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di rumah keluarganya yang disebut La Casa Azul (Rumah Biru). Rumah ini kelak menjadi tempat tinggal dan studio Frida Kahlo sepanjang hidupnya. Saat ini rumah inimenjadi museum yang menyimpan banyak karya dan barang pribadinya.

Frida Kahlo memiliki hubungan yang dekat dengan ayahnya, yang mengajarkan kepadanya tentang fotografi, seni, dan alam. Sementara itu, hubungannya dengan ibunya kurang harmonis, karena ibunya bersikap keras, religius, dan konvensional.

Ia mengalami banyak kesulitan sejak usia muda. Pada usia enam tahun, ia menderita polio, yang menyebabkan kaki kanannya lebih pendek dan kurus dari kaki kiri. Ia juga sering diejek oleh teman-temannya karena penampilannya yang tomboi, berkulit gelap, dan berkumis.

Untuk mengatasi hal ini, Frida Kahlo belajar berenang, bersepeda, dan tinju untuk memperkuat tubuhnya. Ia juga mulai mengembangkan gaya berpakaiannya yang unik, dengan mengenakan pakaian tradisional Meksiko, seperti rok panjang, blus berwarna-warni, dan perhiasan etnik.

Frida Kahlo menempuh pendidikan di Sekolah Nasional Preparatori, sebuah sekolah elit yang saat itu baru menerima perempuan. Di sana, ia bergabung dengan sebuah kelompok yang disebut Los Cachuchas, yang terdiri dari siswa-siswa cerdas, kritis, dan bercanda. Ia juga mulai tertarik dengan politik, dan bergabung dengan Partai Komunis Meksiko.

Ia kemudian bertemu dengan Diego Rivera, seorang pelukis terkenal yang saat itu sedang mengerjakan mural di sekolahnya. Frida Kahlo terpesona dengan karya dan kepribadian Rivera, dan mulai bermimpi untuk menjadi pelukis seperti dia.

Karier dan Kecelakaan

Pada tahun 1925, ketika berusia 18 tahun, Frida Kahlo mengalami kecelakaan yang mengubah hidupnya. Ia menumpang sebuah bus yang bertabrakan dengan sebuah trem, dan mengakibatkan luka-luka parah pada tubuhnya. Tulang belakang, tulang rusuk, tulang panggul, tulang kaki, dan tulang selangka Frida Kahlo patah. Rahimnya robek, sehingga ia tidak bisa hamil. Ia juga mengalami luka bakar akibat oli yang tumpah. Ia harus menjalani operasi dan terapi selama bertahun-tahun, dan mengenakan korset besi untuk menopang tubuhnya.

Selama masa pemulihan, Frida Kahlo mulai melukis sebagai sarana untuk mengatasi rasa sakit dan kebosanan. Ia menggunakan sebuah cermin yang dipasang di atas tempat tidurnya untuk melukis potret dirinya. Ia juga melukis tentang pengalaman, perasaan, dan fantasi yang ia alami. Ia menggunakan gaya yang realistis, namun juga penuh dengan simbolisme, surealisme, dan humor. Ia mengatakan, "Aku melukis diri sendiri karena aku sering sendirian dan karena aku subjeknya maka aku tahu yang terbaik."

Pada tahun 1928, Frida Kahlo bertemu lagi dengan Diego Rivera, dan menunjukkan karya-karyanya kepadanya. Rivera terkesan dengan bakat dan keberanian Frida Kahlo, dan mulai memberikan dukungan dan bimbingan kepadanya. Mereka juga jatuh cinta, dan menikah pada tahun 1929. Mereka menjadi pasangan yang terkenal, namun juga kontroversial.

Mereka memiliki perbedaan yang mencolok, baik dalam penampilan, usia, maupun kepribadian. Rivera adalah seorang pria yang tinggi, gemuk, dan berusia 20 tahun lebih tua dari Frida Kahlo. Ia juga seorang komunis yang radikal, dan seorang playboy yang tidak setia. Frida Kahlo adalah seorang perempuan yang pendek, kurus, dan berusia 22 tahun. Ia juga seorang feminis yang mandiri.

Hubungan mereka penuh dengan cinta, gairah, konflik, dan pengkhianatan. Mereka sering bertengkar, berpisah, dan rujuk kembali. Mereka juga sering berselingkuh, baik dengan orang lain maupun dengan teman-teman dekat mereka. Salah satu perselingkuhan yang paling menyakitkan bagi Frida Kahlo adalah ketika Rivera berselingkuh dengan adik perempuannya sendiri, Cristina. Frida Kahlo juga pernah berselingkuh dengan Leon Trotsky, seorang pemimpin revolusioner Rusia yang tinggal bersama mereka di Meksiko.

Meskipun begitu, mereka tetap saling mencintai, menghormati, dan mendukung satu sama lain. Mereka juga saling menginspirasi dalam berkarya. Rivera mengajarkan Frida Kahlo tentang seni mural, sejarah, dan politik. Frida Kahlo mengajarkan Rivera tentang seni rakyat, budaya, dan tradisi Meksiko. Mereka juga saling mengkritik dan memberi saran tentang karya-karya mereka. Mereka juga bekerja sama dalam berbagai proyek seni, seperti mural di Detroit dan New York.

Kematian dan Warisan

Pada tahun 1953, Frida Kahlo mengalami komplikasi kesehatan yang semakin parah. Ia harus menjalani amputasi pada kaki kanannya akibat gangren 1. Ia juga mengalami depresi, insomnia, dan kecanduan obat. Ia mulai menulis catatan-catatan yang mengisyaratkan keinginannya untuk bunuh diri. Namun, ia tetap berusaha untuk melukis dan beraktivitas. Ia juga mengadakan pameran tunggal pertama dan terakhirnya di Meksiko, yang dihadiri oleh banyak orang. Ia bahkan datang ke pameran dengan menggunakan ambulans dan tempat tidur.

Pada 13 Juli 1954, Frida Kahlo meninggal dunia di rumahnya di Coyoacán. Penyebab kematiannya tidak diketahui secara pasti, namun diduga akibat overdosis obat atau bunuh diri. Ia dimakamkan di Pemakaman Civil de Dolores di Meksiko, sesuai dengan keinginannya. Ia meninggalkan sebuah catatan yang berbunyi: "Saya berharap kepergian saya adalah bahagia, dan saya harap tidak pernah kembali. Frida."

Frida Kahlo meninggalkan warisan yang besar dan berharga bagi dunia seni dan budaya. Karya-karyanya diakui sebagai karya seni yang unik, orisinal, dan bermakna. Karya-karyanya juga menjadi sumber inspirasi bagi banyak seniman, aktivis, dan perempuan di seluruh dunia. Kehidupan Frida Kahlo juga menjadi contoh dari kekuatan, keberanian, dan kejujuran yang dapat mengatasi segala rintangan. Frida Kahlo adalah seorang pelukis, aktivis, dan ikon budaya yang tidak akan pernah terlupakan.

Fungsi Journal Bagi Frida Kahlo

Frida Kahlo dan Fungsi Journal

Lika-liku kehidupan Frida Kahlo tak akan pernah kita ketahui jika tidak ia catat dalam jurnalnya. Sama seperti tokoh Inspiring People lainnya di mana mereka meninggalkan warisan manuskrip yang bisa kita gunakan untuk mempelajari sejarah kehidupan seorang Frida. Apa saja sih fungsi sebuah journal bagi Frida Kahlo ?

1. Journal sebagai Ekspresi Emosi

Frida Kahlo adalah seorang perempuan yang memiliki emosi yang kuat dan kompleks. Ia mengalami banyak hal yang membuatnya bahagia, sedih, marah, dan takut. Ia juga memiliki banyak konflik batin, antara lain tentang identitasnya, hubungannya, dan keyakinannya. Untuk itu, ia menggunakan journal sebagai media untuk mengekspresikan emosi-emosinya. Ia menulis puisi-puisi yang menggambarkan perasaannya, seperti berikut:

Ia tidak mencintai saya
Ia tidak mencintai saya
Ia tidak mencintai saya
Ia tidak mencintai saya
Ia tidak mencintai saya
Ia tidak mencintai saya
Ia tidak mencintai saya
Ia tidak mencintai saya
Ia tidak mencintai saya
Ia tidak mencintai saya
Ia tidak mencintai saya
Ia tidak mencintai saya
Ia tidak mencintai saya
Ia tidak mencintai saya
Ia tidak mencintai saya

Puisi ini menunjukkan rasa sakit Frida Kahlo karena dikhianati oleh suaminya, Diego Rivera, yang berselingkuh dengan saudara perempuannya sendiri. Dengan menulis puisi ini, Frida Kahlo dapat meluapkan rasa frustasinya dan mengurangi beban hatinya.

2. Journal sebagai Penyembuhan Luka

Frida Kahlo adalah seorang perempuan yang memiliki luka yang dalam dan berkepanjangan. Ia mengalami kecelakaan bus yang mengerikan saat usia 18 tahun, yang membuatnya mengalami patah tulang, robekan rahim, dan luka bakar. Ia juga mengalami beberapa kali keguguran, yang membuatnya tidak bisa memiliki anak.

Ia juga mengalami penyakit polio, yang membuat kaki kanannya lebih kecil dari yang lain. Untuk itu, ia menggunakan journal sebagai media untuk menyembuhkan lukanya. Ia melukis lukisan-lukisan yang menggambarkan kondisi tubuhnya, seperti The Broken Column, 1944

Lukisan The Broken Column menggambarkan tentang sosok Frida Kahlo dengan tubuhnya yang terbelah menjadi dua, dengan tiang besi yang menopang tulang belakangnya. Lukisan ini menggambarkan rasa sakit fisik dan mental yang ia rasakan akibat kecelakaan bus yang ia alami. Dengan melukis lukisan ini, Frida Kahlo dapat menghadapi realitas tubuhnya dan menunjukkan kekuatannya.

3. Journal sebagai Perjuangan Hak

Frida Kahlo adalah seorang perempuan yang memiliki semangat yang tinggi dan berani. Ia terlibat dalam berbagai gerakan sosial dan politik, seperti komunisme, feminisme, dan nasionalisme. Ia juga mendukung hak-hak perempuan, pekerja, dan masyarakat adat. Untuk itu, ia menggunakan journal sebagai media untuk perjuangan haknya.

Ia juga menulis surat-surat yang menggambarkan pandangannya, seperti yang dia tulis kepada Leon Trotsky berikut:

To Leon Trotsky, with all my love, I dedicate this painting on 7th November 1937. Frida Kahlo in Saint Angel, Mexico.

Surat yang ditulis Frida untuk Leon menunjukkan Frida Kahlo sebagai seorang perempuan yang berani mencintai dan mengejar cintanya, meski harus melawan norma dan aturan yang berlaku. Surat ini bersamaan dengan lukisan self potrait yang berjudul "Between The Curtains" yang dia dedikasikan pada Trotsky.

Hal ini juga menunjukkan bukti bahwa Frida Kahlo sebagai seorang perempuan yang berani berjuang untuk haknya, meski harus menghadapi risiko dan bahaya yang besar. Dengan menulis surat ini, Frida Kahlo dapat mengekspresikan cintanya, menyampaikan pandangannya, dan memperjuangkan haknya.

Itulah apa yang bisa kita pelajari dari cara Frida Kahlo memanfaatkan journalnya. Dengan menulis journal, Frida Kahlo dapat menjadi seorang perempuan yang luar biasa, yang memiliki ekspresi emosi, penyembuhan luka, dan perjuangan hak yang menginspirasi banyak orang.

Referensi

  1. Frida Kahlo - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Diakses pada 26 Januari 2024 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Frida_Kahlo.
  2. Frida Kahlo: Mahakarya pelukis Meksiko yang tak pernah terlihat ... - BBC. Diakses pada 26 Januari 2024 dari https://www.bbc.com/indonesia/vert-cul-60052081.
  3. Biografi Frida Kahlo, Sang Pelukis Meksiko yang Mendunia. Diakses pada 26 Januari 2024 dari https://haloedukasi.com/biografi-frida-kahlo.
  4. Menyibak kehidupan tersembunyi Frida Kahlo: Kerapuhan fisik dan ... - BBC. Diakses pada 26 Januari 2024 dari https://www.bbc.com/indonesia/vert-cul-44750841.
  5. Frida Kahlo dan Lukisannya: Sejarah Hidup Rumit si Pelukis Aneh - Tirto.ID. Diakses pada 26 Januari 2024 dari https://tirto.id/frida-kahlo-dan-lukisannya-sejarah-hidup-rumit-si-pelukis-aneh-edKh.
  6. Misteri Kematian Frida Kahlo - Historia. Diakses pada 26 Januari 2024 dari https://historia.id/kultur/articles/misteri-kematian-frida-kahlo-Pzd2e.
  7. biografi: frida kahlo - Tristar History. Diakses pada 26 Januari 2024 dari https://id.tristarhistory.org/frida-kahlo.
  8. Frida Kahlo: kehidupan tragedi dan seni - Fahrenheit Magazine. Diakses pada 26 Januari 2024 dari https://fahrenheitmagazine.com/id/seni/plastik/frida-Kahlo-kehidupan-tragedi-dan-seni.

Notes 

  • 1 Gangren adalah kondisi matinya jaringan tubuh akibat tidak mendapat pasokan darah yang cukup atau karena infeksi bakteri yang serius. Gangren bisa terjadi di tungkai, jari tangan, jari kaki, otot, atau organ dalam tubuh,

Post a Comment

0 Comments