BOOK REVIEW | JOHN GREEN - THE FAULT IN OUR STARS

review buku the fault in our stars


The Fault In Our Stars mungkin menjadi buku yang super pingin saya baca dibandingan buku lainnya. Bahkan, jika normalnya 300 halaman minimal saya selesaikan 1 minggu, ini kelar saya baca dalam waktu 2 hari saja (dipotong waktu kerja ya.. ? Hihihi..). Segitu kuatnya magnet yang dimiliki buku ini. Seperti apa sih book review sebenarnya karya John Green ini ? 



The Fault In Our Stars Book Review


⭐⭐⭐⭐⭐




JUDUL : THE FAULT IN OUR STARS
PENULIS : JOHN GREEN
GENRE : YOUNG ADULT
TAHUN PENERBITAN : 2012
ISBN :  0525478817  
JUMLAH HALAMAN : 313
BAHASA : INGGRIS


BLURB



Despite the tumor-shrinking medical miracle that has bought her a few years, Hazel has never been anything but terminal, her final chapter inscribed upon diagnosis.

But when a gorgeous plot twist named Augustus Waters suddenly appears at Cancer Kid Support Group, Hazel's story is about to be completely rewritten.


THE REASON I READ


Saat itu banyak banget rekomendasi buku tentang The Fault In Our Stars yang berseliweran di sosial media. Saking ngetrendnya saya jadi penasaran pingin banget baca bukunya.

Akhirnya saya mencoba mendownload ebook di kindle yang berakhir dengan " makin tambah penasaran ". Walhasil, sambil nunggu gajian tiba, belilah buku yang dibicarakan banyak orang ini.


book review the fault in our stars


Makin penasaran lagi konon ceritanya, buku ini akan difilmkan (yang sudah terjadi, dan saya sudah nonton juga, hahaha.. ). Ini membuat rasa penasaran saya makin membuncah.

CHARACTER


Hazel Grace Lancaster adalah penderita kanker yang tak mau menyerah begitu saja dengan penyakit yang dideritanya. Dia melihat penyakit yang dia derita sebagai sesuatu yang biasa. 

Sementara Augustus Waters, seorang pria yang ia kenal di Grup support tentang kanker, adalah pria humoris, penyuka games dan mudah bergaul.

Karena 2 anak manusia ini anak yang easy going meskipun memiliki penyakit yang tidak biasa, membuat keduanya cepat akrab satu sama lain. Dan disinilah cerita mereka berdua dimulai. 

THE ENDING


Plot twist ! Suatu hal yang tak pernah saya bayangkan dari chapter awal membaca bukunya. Bagi yang pernah menonton filmnya, pasti sudah tahu tentang endingnya ya.. hahaha.. ya begitulah, sesuatu yang tak pernah kita sangka sebelumnya.

Dulu saya mengira ending suatu cerita itu selalu bahagia. Kenyataannya, tak semua cerita berakhir seperti tokoh-tokoh disney.

MY IMPRESSION


Cerita buku ini sebenarnya sudah biasa.  Sudah sering writer mengangkat tema yang sama. Namun kisah pada The Fault In Our Store ini sedikit berbeda kemasannya. Selain menyoroti perjuangannya menghadapi penyakit, buku ini juga menggambarkan sisi lain seorang pasien.

Tak semua pasien itu meratapi apa yang di alaminya. Banyak bahkan yang menghadapinya seolah dia baik-baik saja. Ini juga bisa membuat dia lebih menikmati sisa hidupnya dengan tenang dan bahagia.

Yang menarik dari karya John Green bagi saya itu, adalah gaya bahasa yang dia gunakan, semacam gaya bahasa Kids Zaman Now. Hahhaa.. Ringan, mudah dipahami apalagi buat yang Bahasa Inggrisnya ngos-ngosan kayak saya.

Saking sumringahnya, saya menyelesaikan buku itu hanya dalam kurun waktu 2 hari saja. Biasanya boro-boro 2 hari, hahaha.. kadang 1 buku bisa sampai satu bulan lebih.

Alur cerita yang bikin penasaran, gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami, cerita yang gak biasa. Menurut saya itu menjadi beberapa faktor kenapa buku ini sempat booming pake banget. Bahkan akhirnya diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama. (Dalam hal ini saya lebih suka bukunya daripada filmnya, hahhaha...)

The Fault in Our Stars juga menjadi alasan kenapa kemudian saya mulai gemar membaca khususnya buku-buku karya John Green. Karena menurut saya karya buku John Green tak hanya sekedar buku penghibur saja, tapi ada banyak hal yang bisa saya pelajari terutama yang berhubungan dengan Self Development. Boleh dibilang Ringan tapi Berbobot. Hihihi..

FAV. QUOTE



the fault in our stars quote
QUOTE THE FAULT IN OUR STARS


Kadang denial bukanlah solusi bagi kehidupan kita. Pun tentang penyakit yang diderita. Percaya atau tidak, saat sakit saya sering membiarkan diri saya menikmati rasanya. Dengan begitu, saat sehat saya bisa lebih bersyukur.

Jika teman-teman ingin membaca artikel review buku lainnya, kalian bisa mencarinya di halaman ini.



HAPPY READING !