CAR FREE DAY JAKARTA

car free day jakarta


[ewafebri.com] | CAR FREE DAY JAKARTA 

Car Free Day Jakarta adalah suasana Jakarta ketika terbebas dari hiruk pikuk kendaraan yang biasanya memadati jalan-jalan Ibukota pada hari-hari kerja. Ketika kita ingin merasakan suasana Jakarta yang terbebas dari kemacetan kendaraan, datanglah ke Car Free Day yang diadakan setiap hari Minggu di area perkantoran Sudirman. Untuk mengabadikan moment ini, akhirnya saya berkesempatan untuk berbagi cerita di Blog ini. Terutama setelah tiga tahun lebih saya meninggalkan kota Metropolitan ini.

CAR FREE DAY JAKARTA 


Juli, 2023 pertama kali saya menginjakkan kaki lagi setelah dua tahun lebih meninggalkan kota Jakarta. Banyak perubahan yang saya saksikan dari kota Jakarta semenjak terakhir kali saya meninggalkannya. Counter makanan yang biasanya menghiasi mal-mal di Jakarta tak lagi menjamur seperti dahulu. Pertokoan yang dahulu menghiasi setiap sudut kota kini hanya tertutup rolling door sepanjang waktu. Tapi satu hal yang tak pernah berubah, macet !

Tak pernah membayangkan bahwa saya akan kembali menginjakkan kaki lagi di kota yang pernah saya tinggali dalam kurun waktu lima belas tahun. Setelah saya menghabiskan waktu selama itu, akhirnya saya meninggalkan Jakarta dengan membawa harapan hidup yang baru. Namun entah kenapa bulan lalu saya berkeinginan untuk kembali lagi ke kota ini. Dan atas Kehendak Allah SWT, pada akhirnya saya bisa menginjakkan kaki ini kembali di tempat ini.

MRT (MASS RAPID TRANSIT)


MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta, Indonesia


Hal pertama yang selalu ingin saya lakukan adalah mengeksplorasi transportasi kota Jakarta. Tiga tahun lalu saya sangat familier dengan KRL Bogor - Jakarta dengan segala keunikan dan problematikanya. Ketika saya kembali ke Banyuwangi, kebiasaan saya menggunakan transportasi ini menghilang. Saya mulai gemar berjalan kaki ketika ingin mengunjungi suatu tempat.

Hal ini karena Banyuwangi, terutama kota tempat saya tinggal tidak begitu familier dengan angkutan kota. Bahkan sangat sulit kita menemukan layanan angkutan kota karena hampir semua masyarakat memiliki kendaraan pribadi, seperti misalnya : sepeda (kayuh), motor dan mobil. Sehingga saya merasa kesulitan untuk pergi menggunakan transportasi umum. Untungnya, Gojek sudah mulai masuk di area Banyuwangi, sehingga ketika kita tidak memiliki kendaraan pribadi, kita masih bisa menggunakan jasa Gojek.


Stasiun MRT Fatmawati


Untuk itulah saya merasa rindu untuk berkeliling menggunakan transportasi umum yang biasanya saya gunakan dahulu. Salah satu jenis transportasi yang ingin saya coba adalah MRT. Sejujurnya, ketika saya meninggalkan kota Jakarta, saya belum pernah mencoba menggunakan transportasi ini. Meskipun saya sadar secara konsep tidak jauh beda dengan KRL JABODETABEK.

Stasiun MRT Fatmawati Indomaret adalah tempat bertolak pertama yang saya coba untuk mulai berpetualang dengan MRT. Dari daerah Cilandak, kami (saya dan beberapa saudara) menyewa Grabcar menuju stasiun MRT di daerah Fatmawati. Mengapa Fatmawati ? karena dibandingkan stasiun lainnya, stasiun ini lumayan dekat dari tempat tinggal kami.

Begitu sampai di Stasiun, kami bergegas naik ke area pembelian tiket MRT. Alhamdulillah, kami ternyata bisa menggunakan E-Money untuk masuk ke area Peron sambil menunggu datangnya Kereta MRT. Dalam kurun waktu menunggu inilah kemudian saya mengambil beberapa foto di dalam stasiun.

Saya menggunakan efek Black And White karena pada dasarnya untuk menciptakan kesan yang lebih dramatis. Entah mengapa, saya selalu menyukai foto dengan efek hitam dan putih dibandingkan yang berwarna. Ya, mungkin salah satu alasannya adalah saya tidak pandai mengedit foto yang berwarna, hahaha.


Setiap stasiun dilengkapi dengan para petugas yang siap membantu.


Menurut saya stasiun MRT Fatmawati Indomaret cukup nyaman dan bersih. Selain disediakan eskalator dan tangga manual, juga disediakan fasilitas Lift. Tentu fasilitas ini sangat membantu mereka yang sedang mengalami masalah dengan kaki atau pun sedang membawa barang bawaan yang cukup berat. 

Setiap stasiun tentu juga ada petugas yang bisa membantu kita, sehingga jangan takut untuk bertanya kepada mereka jika memang membutuhkan informasi yang penting. Misalnya saja kita mengalami permasalahan yang berhubungan dengan ticketing atau jalur. Dengan memberanikan diri untuk bertanya, semoga kita tidak mudah tersesat di belantara Jakarta.


MRT Jakarta


Tak berapa lama menunggu, kereta kami pun datang. Kami berempat bergegas masuk ke dalamnya. Alhamdulillah, suasana di dalam kereta tidak terlalu ramai, sehingga kami bisa mencari tempat duduk dengan aman, tanpa harus tergesa-gesa. Sekalipun kita tidak mendapatkan tempat duduk, akan ada gantungan yang berbentuk handle yang bisa kita jadikan sebagai media pegangan agar tidak mudah jatuh terhuyung. 


Bangku Prioritas dalam MRT


Tadinya saya sempat khawatir jika suasana dalam kereta bakalan ramai dengan penumpang, apalagi hari itu adalah hari Minggu, di mana banyak orang yang sedang libur. Mungkin karena kami berangkat dari rumah relatif lebih siang, jadi para penumpang justru tidak begitu banyak. Walhasil bangku kosong pun masih banyak betebaran, termasuk bangku prioritas.

Kurang dari 30 menit, perjalanan kami sudah sampai di Stasiun MRT Senayan. Selama perjalanan kami melewati beberapa stasiun, saya lupa jumlah tepatnya, yang saya ingat, saya melewati Stasiun Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, ASEAN, Senayan. Pada dasarnya MRT yang kami tumpangi, berhenti hingga Bundaran HI. MRT menjadi salah satu alat transportasi umum yang cukup aman dan nyaman bagi siapa pun yang ingin bepergian di dalam wilayah Jakarta.

CAR FREE DAY SUDIRMAN


Suasana Car Free Day, Sudirman

Selepas dari Stasiun Senayan, kami keluar menuju arah ke atas. Saya baru tahu kalau MRT itu tidak hanya menggunakan jalur atas saja, tetapi juga memanfaatkan jalur bawah tanah. Itulah mengapa ketika kami sampai di area Senayan, ternyata kami langsung berada di area Car Free Day.

Bagi teman-teman yang belum tahu, setiap hari Minggu di daerah Jakarta di adakan Car Free Day. Sebuah kegiatan bersosialisasi warga Jakarta yang bisa diisi dengan olahraga, membuat event yang berhubungan dengan olahraga atau sekedar menikmati kebersamaan dengan keluarga tersayang sambil berjalan menyusuri jalanan kota Jakarta.

Senayan Car Free Day

Di antara orang-orang yang datang, banyak juga yang menggunakan sepeda atau jalan kaki. Biasanya mereka akan mengarah ke GBK untuk kemudian melakukan pemanasan dengan cara lari mengitari area GBK. Kami berempat pun melakukan hal yang sama, berjalan santai menuju ke arah GBK. Ya, meskipun kami tidak lari paling tidak langkah kaki kami cukup untuk membuat badan kami berkeringat. hehehe...

Dalam Car Free Day, area sudirman dan sekitarnya akan ditutup untuk sementara waktu. Area Car free Day akan kembali normal ketika sudah memasuki jam 11 siang. Selama jam empat pagi hingga jam 11 siang, areanya akan bersih dari kendaraan bermotor.

GBK [GELORA BUNG KARNO]

Pintu Masuk GBK (Gelora Bung Karno)


Akhirnya, kami pun masuk ke GBK. Sejujurnya selama 15 tahun lebih hidup di Jakarta, ini kali pertama saya masuk ke lapangan GBK. Biasanya saya hanya melewati area ini sambil lalu. Tidak pernah punya keinginan untuk mengeksplorasi lebih di bagian dalamnya. Alhamdulillah, kali ini saya punya kesempatan untuk mengunjunginya.

Ternyata GBK lumayan besar juga ya ? hahaha.. ! maklum saya tidak pernah punya alasan untuk masuk ke area GBK, jadi rasanya agak asing gitu masuk ke halamannya. Sejujurnya, di wilayah FX Sudirman (dekat GBK) banyak pedagang kaki lima menjajakan berbagai macam jenis cemilan dan minuman. Nah, ini yang berbahaya, bukannya olah raga kayaknya malahan bakal icip-icip makanan yang dijual di sana.

Kami di GBK (Gelora Bung Karno)


Owh iya, pasti kalian merasa penasaran, "kenapa fotonya enggak terlihat bagian depannya, malah yang terlihat di bagian punggungnya ?". Jawabannya, selain karena alasan privasi, entah mengapa saya lebih tertarik memotret orang di bagian punggung daripada bagian depannya. Dan tentu saja saya lebih tertarik untuk melakukan "Candid" karena menurut saya hasilnya lebih natural dibandingkan yang sengaja melakukan pose.

Itulah sekelumit cerita tentang perjalanan saya menikmati kota Jakarta setelah sekian lama saya tinggalkan. Semoga ke depannya saya memiliki cerita yang lebih menarik untuk dibagikan di Blog ini lagi. Owh iya, buat teman-teman yang ingin berkunjung ke Jakarta, jangan lupa untuk ikut menjelajah dengan mengunjungi tempat asyik di Jakarta. By the way, tiket masuknya gratis loh ! jadi kalian bisa datang tanpa harus khawatir untuk bayar, kecuali beli jajanan di kaki lima yang banyak memenuhi sudut stadion ya ? hahaha...

Post a Comment

1 Comments

Hi Gaes.. Jika kalian tak menemukan kolom komentar, mohon untuk mencari artikel yang ingin dikomentari melalui Home , atau pilih label, kemudian klik " Link Komentar " , yang berwarna salmon (peach pastel). Akan muncul kolom komentar baru. Mohon maaf ketidaknyamanannya.. 🙏