APA SIH BERPIKIR ITU ?

Apa sih berpikir itu ?


[ewafebri.com] | APA SIH BERPIKIR ITU ?

Apa sih berpikir itu ? Mengapa kita harus berpikir ? Apa saja metode dalam berpikir ? Bagaimana cara berpikir ? Deretan pertanyaan ini merupakan hasil dari saya berpikir secara tiba-tiba. Mendadak dalam pikiran saya muncul pertanyaan mendasar tentang “cara berpikir”. Yang membuat saya jadi “berpikir”. Dari pada pertanyaan ini menjadi pikiran yang enggak ada solusinya, makanya saya membuat tulisan ini. Supaya rasa penasaran saya terhadap materi tentang berpikir ini ada jawabannya.

APA SIH BERPIKIR ITU ?


“Terkadang kita itu merasa berpikir, padahal sebenarnya tidak ! “ (Faiz, Fahruddin, Ngaji Filsafat : Berpikir Kreatif. MJS Channel Youtube : 2021)

Begitulah sebuah kalimat yang membuat saya akhirnya mulai kepikiran, apakah selama ini saya sudah berpikir ? Karena banyak hal yang saya lakukan itu ternyata hanya mengumpulkan info dan data saja atau lebih tepatnya menghafal. Mungkin dengan membuat ebook dan membuat suatu kesimpulan dari beberapa materi yang dibahas menjadi tanda bukti bahwa saya telah berpikir, walaupun sistemnya saya menggunakan pola sintesis 1. Pola tentang berpikir ini, nantinya akan kita bahas juga di bab Creative Thinking. Namun sebelum itu kita bahas dulu definisi dari “berpikir”.

A. DEFINISI


Thinking atau berpikir adalah proses kognitif 2 terorganisir yang berfungsi sebagai media untuk memahami dunia kita. Ketika kita memiliki berderet pertanyaan dan kemudian mencari jawabannya, di saat itulah kita disebut sedang berpikir. Berpikir meskipun terdengar sepele, namun ternyata ada seninya. Bahkan orang-orang bijak terdahulu sering kali mengatakan bahwa hal yang paling sulit untuk diajarkan kepada umat manusia sebagai penerusnya adalah tentang “bagaimana cara berpikir”. Karena kebanyakan dari kita itu terlihat seperti berpikir, tetapi sesungguhnya kita sedang tidur. Karena banyak hal yang keluar dari opini atau perspektif kita itu bukan dari hasil cara kita dalam berpikir, tetapi hasil dari taklid 3. Alias hanya ikut kata orang saja, sehingga kita tidak menguji keabsahannya dalam hidup kita.

Tentu dibutuhkan tahapan dan cara bagaimana seharusnya kita memaksimalkan pikiran ya ? Hal ini juga yang menjadi materi yang terus saya gali sepanjang hari. Yaitu belajar bagaimana cara berpikir dengan benar. Nantinya ulasan tentang seni berpikir ini akan saya susun dalam bentuk ebook serta artikel dengan series "seni berpikir" jadi teman-teman jangan lupa untuk tetap stay tune di ewafebri ya ? 

Alasan mengapa saya membuat ebook/artikel berseri, salah satunya adalah sebagai media belajar di mana setiap informasi yang saya terima nantinya akan disusun sedemikian rupa sehingga bisa mendapatkan ide dan gagasan baru tentang materi yang sedang dibahas.

Ketika sebuah informasi yang kita terima dan merupakan data yang memiliki kesamaan tema namun kita pelajari secara terpisah, biasanya akan sulit kita temukan benang merah atau hal yang terhubung di dalamnya. Menyusunnya menjadi suatu topik akan bisa memunculkan gagasan baru dan kita bisa mencari apa benang merah dari setiap materi yang ada.

Dalam kesempatan ini saya ingin membahas tentang bagaimana seni berpikir yang melibatkan kreativitas, etika, sosial, sisi religius, penalaran serta bersifat kritis. Mungkin dengan pembahasan yang lengkap dan terperinci kita bisa menemukan metode baru agar mampu menghasilkan ide dan gagasan yang baru dengan pikiran yang lebih jernih.

Semoga di bagian akhir nanti kita bisa menemukan kejelasan tentang bagaimana cara berpikir yang mampu membuat hidup kita menjadi lebih mudah sekaligus bermakna. Dalam kehidupan ini banyak hal yang perlu kita hadapi dan membutuhkan penyelesaian.

Dengan adanya metode-metode berpikir ini, semoga kita bisa menemukan cara yang lebih efisien dan efektif ketika mengambil sebuah keputusan. Sehingga sebelum mengambil keputusan kita bisa memaksimalkan akal untuk berpikir sekaligus menciptakan solusi terbaik.

B. MENGAPA KITA HARUS BERPIKIR ?


Berpikir itu merupakan fitrah manusia. Karena yang menjadi pembeda antara manusia dan makhluk lainnya adalah kemampuan berpikir dan mengambil keputusan dalam hidupnya. Yang menjadi persoalan adalah sering kali keputusan yang kita ambil ini bertolak belakang dengan sifat-sifat asli manusia yang fitrah. Seperti penuh kasih sayang dan bersifat rohani karena manusia tak hanya makhluk berakal dan sosial tetapi juga makhluk rohani.

Alasan lainnya tentang mengapa manusia harus berpikir karena kebutuhan pragmatisnya (universal needs). Di mana iya harus mampu beradaptasi, meningkatkan kualitas hidupnya, serta kebutuhan refleksi dan pengembangan dirinya sehingga menjadi manusia dengan versi terbaik dirinya.

Dengan berpikir manusia akan mengelola akalnya agar menjadi lebih sehat sehingga keputusan yang ia ambil dalam hidupnya akan mengantarkannya pada kebahagiaan yang hakiki (contentment) dan menghindari keputusan yang membuat hidupnya menjadi sengsara.

Buku tentang seni berpikir bisa di download secara gratis di ebook.ewafebri.com atau klik halaman Nih Buat Jajan/ewafebri, Gratis !

C. METODE BERPIKIR


Secara garis besar, berpikir itu artinya kita memanfaatkan akal pikiran dengan sebaik-baiknya, sehingga keputusan yang kita ambil sebelum melakukan tindakan, tidak akan merugikan diri sendiri dan juga orang lain. 

Dalam hidup, kita harus belajar tentang bagaimana cara yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Oleh sebab itu kita tidak boleh menguasai satu metode saja, tetapi sebisa mungkin bisa juga belajar dengan meningkatkan keterampilan berpikir dengan metode lainnya.

Ada lima metode berpikir yang bisa kita pelajar dalam buku ini, yakni :

  • CREATIVE THINKING >> Cara berpikir secara kreatif yang berhubungan dengan bagaimana kita mengembangkan diri secara pribadi maupun untuk kelangsungan peradaban.
  • CRITICAL THINKING >> Cara berpikir secara kritis yang berhubungan dengan pengambilan keputusan yang sifatnya lebih efektif dan efisien.
  • ETHICAL THINKING >> Cara berpikir etis yang berhubungan dengan pengambilan keputusan berdasarkan moralitas.
  • SOSIAL THINKING >> Cara berpikir sosial yang berhubungan dengan relasi manusia dan sesamanya dalam mengambil keputusan.
  • RELIGIUS THINKING >> Yang terakhir cara berpikir secara religius yang berhubungan ranah spiritualitas di mana dalam mengambil sebuah keputusan, tidak hanya berdasarkan baik dan buruk, benar dan salah tetapi juga atas keridhaaNya.

Pada akhirnya nanti dengan metode dan teknik yang ada, kita bisa dengan jelas dan tidak ragu-ragu lagi dalam mengambil sebuah keputusan dalam hidup. Karena teknik yang kita gunakan sudah meliputi area personal, kreativitas, intelektual, moral, sosial dan spiritualitas.

Dan semoga kita akan terlatih berpikir dengan menggunakan elemen di atas sebagai dasar dalam mengambil keputusan sehingga : Allah Ridha, kita senang, mereka senang, dan dunia pun gembira. Hahaha..

Semoga ke depannya nanti saya bisa tetap mengupdate masing-masing metode beserta tekniknya sehingga kita bisa belajar cara berpikir yang benar dengan memanfaatkan kelima metode di atas. 

BISMILLAH !

NOTES

  1. Pola sintesis adalah membuat suatu gagasan baru dari gagasan-gagasan yang sebelumnya sudah ada.
  2. Aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan informasi yang membuat seseorang mampu memperoleh ilmu pengetahuan, mendapatkan ide dan gagasan serta mampu memecahkan persoalan yang sedang dihadapi.
  3. Mengikuti pemikiran atau ide tanpa alasan dan menurut tanpa dalil. Mengungkapkan pendapat yang tidak melalui proses pemikiran terlebih dahulu. Atau kalo orang jawa bilang “rubuh gedang”.

DAFTAR PUSTAKA 

  • Faiz, Fahruddin, Ngaji Filsafat : Berpikir Kreatif. MJS Channel Youtube : 2021. Diakses pada 20 Maret 2023 dari https://www.youtube.com/watch?v=MzoPfsBL27M&t=2s

Post a Comment

0 Comments