SYAHRUL QURAN: MENINGKATKAN INTERAKSI DENGAN AL QURAN DI BULAN RAMADAN

SYAHRUL QURAN: MENINGKATKAN INTERAKSI DENGAN AL QURAN

[ewafebri.com] | SYAHRUL QURAN: MENINGKATKAN INTERAKSI DENGAN AL QURAN 

Bulan Ramadan selalu menjadi momen istimewa bagi setiap Muslim untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, salah satunya dengan meningkatkan interaksi dengan Al-Qur'an. Tahun ini, saya merasakan perubahan yang lebih baik dalam perjalanan spiritual saya. 

SYAHRUL QURAN: MENINGKATKAN INTERAKSI DENGAN AL QURAN  

Jika di tahun-tahun sebelumnya saya hanya membaca Al-Qur'an sekadar untuk memenuhi target khatam, maka Ramadan 2025 ini saya berusaha untuk lebih memahami dan mendalami maknanya. Saya ingin menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup yang benar-benar saya resapi, bukan sekadar bacaan rutin harian.  

Salah satu hal yang sangat saya syukuri di tahun ini adalah kesempatan untuk menghadiri majlis ilmu secara langsung. Sebelumnya, saya lebih sering mengikuti kajian secara daring atau membaca ringkasannya dari berbagai sumber. 

Namun, kali ini Allah SWT memberikan saya kesempatan untuk duduk bersama para pencari ilmu lainnya, mendengarkan tausiyah dari para ustaz, dan merasakan keberkahan suasana belajar di lingkungan yang penuh hikmah. Hal ini memberikan energi baru bagi saya untuk lebih serius dalam memahami isi Al-Qur'an.  

Mendatangi Majelis Ilmu

Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim, sebagaimana yang diajarkan dalam Islam. Ilmu menjadi kunci dalam memahami ajaran agama dengan benar dan menjalani kehidupan sesuai dengan petunjuk Allah SWT. Dengan ilmu, seseorang dapat membedakan antara yang benar dan salah, meningkatkan ketakwaan, serta mengamalkan ajaran Islam dengan penuh kesadaran. 

Rasulullah SAW bersabda, *"Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga."* (HR. Muslim). 

Hadis ini menegaskan bahwa mencari ilmu bukan hanya untuk kepentingan dunia, tetapi juga sebagai bekal menuju kebahagiaan akhirat.  

Salah satu cara terbaik dalam menuntut ilmu adalah dengan menghadiri majelis ilmu. Majelis ilmu adalah tempat yang diberkahi, di mana para malaikat menaungi orang-orang yang hadir dengan rahmat dan ketenangan. Dalam majelis ilmu, seseorang dapat belajar langsung dari para ulama atau guru yang berkompeten, sehingga ilmu yang diperoleh lebih jelas dan terjaga kebenarannya. 

Selain itu, suasana majelis ilmu juga membantu meningkatkan semangat belajar dan menambah keberkahan dalam hidup. Oleh karena itu, menghadiri majelis ilmu hendaknya menjadi kebiasaan yang dijaga oleh setiap Muslim, agar dapat terus memperdalam pemahaman agama dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Keikutsertaan saya dalam majlis ilmu juga membawa kebiasaan baru yang sangat bermanfaat. Saya mulai membuat tulisan atau artikel dari setiap materi yang saya dapatkan dalam kajian. Agar tulisan saya lebih berbobot, saya terbiasa melakukan riset dan membaca berbagai tafsir untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam sebelum menuangkannya ke dalam artikel.

Proses ini membuat saya semakin akrab dengan kitab-kitab tafsir dan membantu saya memahami makna ayat-ayat Al-Qur'an dengan lebih jelas.  

Menulis Al Quran


Selain mendalami makna Al-Qur'an melalui kajian dan tulisan, saya juga mencoba cara baru untuk meningkatkan kedekatan dengan kitab suci ini, yaitu dengan membeli Al-Qur'an yang bisa ditulis ulang. Saya merasa bahwa menuliskan ayat-ayat Al-Qur'an sendiri bukan hanya membantu saya lebih teliti dalam membacanya, tetapi juga memperkuat daya ingat saya terhadap ayat-ayat yang saya tulis. 

Memori tangan saya menjadi lebih tajam, dan saya semakin menikmati setiap proses menulis, seolah-olah sedang menanamkan ayat-ayat Allah dalam hati saya.  

Membaca, menulis, dan menelaah tafsir Al-Qur'an selama Ramadan ini memberikan pengalaman spiritual yang lebih kaya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Saya merasa lebih tenang dan lebih dekat dengan Allah SWT.

Tidak hanya itu, saya juga semakin menyadari bahwa Al-Qur'an adalah sumber hikmah yang tidak akan pernah habis untuk digali. Setiap kali saya membaca dan mencoba memahami maknanya, selalu ada pelajaran baru yang bisa diambil.  

Membaca dan Tadabur Quran

Selain itu, saya juga berusaha untuk menjaga konsistensi dalam membaca Al-Qur'an setiap hari, meskipun kesibukan sering kali menghalangi. Saya membagi waktu dengan membaca setelah salat fardhu dan mentadaburi Al-Qur'an dengan mendalami makna ayat-ayat tertentu yang memiliki pesan mendalam. Dengan cara ini, interaksi saya dengan Al-Qur'an tidak terbatas hanya pada satu aspek, tetapi mencakup pembacaan, pemahaman, tulisan, dan tadabur sekaligus.  

Ramadan tahun ini benar-benar memberikan pengalaman yang luar biasa bagi saya dalam mempererat hubungan dengan Al-Qur'an. Saya semakin menyadari bahwa membaca Al-Qur'an bukan hanya tentang mengejar target khatam, tetapi juga tentang memahami pesan-pesan Allah dan mengaplikasikannya dalam kehidupan. Saya berharap kebiasaan baik ini bisa terus berlanjut setelah Ramadan berakhir, sehingga Al-Qur'an benar-benar menjadi bagian dari kehidupan saya sehari-hari.  

Semoga Ramadan 2025 ini menjadi awal dari perjalanan yang lebih mendalam dalam mencintai dan memahami Al-Qur'an. Saya bersyukur atas kesempatan yang Allah berikan untuk belajar lebih banyak dan lebih dekat dengan firman-Nya. Dengan penuh harapan, saya ingin terus meningkatkan interaksi dengan Al-Qur'an di tahun-tahun mendatang, sehingga keberkahan Ramadan tidak hanya terasa selama sebulan, tetapi sepanjang hayat.

Post a Comment

0 Comments