INSPIRING PEOPLE : PLANNER ADDICT MALAYSIA

Planner Addict Malaysia

[ewafebri.com] INSPIRING PEOPLE : PLANNER ADDICT MALAYSIA | Inspiring People kali ini berhubungan dengan Planner Gaes. Beliau ini salah satu penggiat Planner dari Negara Tetangga kita, Malaysia. Meski saya belum pernah ke sana, paling tidak saya pernah mengenal sosok ini melalui linimasa Instagram. Hihi.. Buat yang suka Planner, barangkali gak asing dengan sosok ini, Planner Addict Malaysia ( Skippyskittle ). 


INSPIRING PEOPLE : PLANNER ADDICT MALAYSIA


Sebelum masuk ke sesi e-wawancara bersama Skippyskittle, saya ingin menginformasikan bahwa tulisan e-wawancara ini menggunakan 2 bahasa. Inggris dan terjemahan Bahasa Indonesia. Untuk terjemahannya barangkali tidak sama persis dengan tatanan dalam Bahasa Inggris. Tapi untuk lebih mudah dipahami saat dibaca, saya lebih banyak menggunakan logika bahasa. Biar gak kaku kan ya.. ! Hahaha... 🤭 

E-INTERVIEW WITH NADIA JACK [Skippyskittle]



Inspiring People Planner Addict Malaysia




N : Hello there Ewa Febri. It’s nice to e-meet you maybe someday I get to see you in person!

Hello Ewa Febri. Senang bertemu dengan mu lewat media elektronik. Semoga suatu hari nanti bisa bertemu langsung ! 

N : Let me just start with the introduction of how Amazed to see your work in writing your blogs and how you curates the whole platform into an inspiration for others! Just love it! I know someone gotta start somewhere to do it. I have being wanting to do want to but its never get started.

Biarkan saya memulainya dengan mengagumi caramu memanfaat Blog dengan tulisanmu dan menjadikannya inspirasi untuk orang lain. Saya sangat menyukainya ! Saya tahu seseorang harus berani memulainya. Saya juga selalu ingin melakukannya tapi belum terlaksana. 

(🤭 ah.. aku jadi malu ! Thank you Nadia.)

So below are my answers to your questions.

Dan berikut ini adalah jawabanku dari pertanyaanmu 

------

Q AND A WITH SKIPPYSKITTLE




Apa sich planner ?



E : Before we talk about anything else, would you tell us about yourself ? 

(Sebelum kita membicarakan yang lainnya, bersediakah untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu ?)


My name is Nadia. I’m from Malaysia. I was born in the year 1994, September 16 in the city called Selangor, Subang Jaya (Well you can call it Kuala Lumpur but it would take you 30 to 45 minutes to actually get to Kuala Lumpur city. LOL).

Nama saya adalah Nadia. Saya berasal dari Malaysia. Saya lahir pada tanggal 16 September 1994 di Selangor, Subang Jaya (Kamu juga bisa menyebutnya Kuala Lumpur meski butuh waktu 30 sampai 45 menit untuk tiba di sana 😁).

I’m also a half blood Chinese and Malay. I used to be working in an Non Government organization for Women, now Im a full time tutoring for students age 10 to 17 years old in Mathematics.

Saya juga blasteran China dan Melayu. Dulu saya bekerja di Organisasi tentang Perempuan, tapi sekarang saya menjadi tutor bidang matematika untuk murid usia 10 hingga 17 tahun.


E : How long have you been planning? (when did you start planning ?) 

(Berapa lama kamu mulai melakukan aktivitas Planning (menyusun rencana), sejak kapan memulainya ?)


I have been planning for almost my life time; I started out this skill when I was in my primary school. Jotting down notes, task, homework’s and it continues till my high school and university days. 

Saya planning hampir seumur hidup saya. Saya memulainya sejak saya berada di bangku Sekolah Dasar. Saya suka menulis catatan, task, PR dan kebiasaan itu masih terbawa hingga Sekolah Menengah bahkan saat masuk Universitas.

It’s like a systematic ways for me to organize my task. I do also think it’s been inherited in my family that planning comes first before making a decision. 

Ini semacam cara sistematis yang saya gunakan untuk mengatur kegiatan. Dan saya juga berfikir bahwa kebiasan ini sudah turun temurun dalam keluarga saya, bahwa sebelum mengambil keputusan harus direncanakan terlebih dahulu.


E : Is there any different for you with or without planning in your daily life ? 

(Apakah kamu merasakan pengaruh jika menggunakan dan tidak menggunakan plannermu dalam kehidupan sehari - hari ?)


YES, of course there are differences. Planning is the number one thing that can make an outcome/decision works. Like to list all the ideas, prioritizing your task and you can save up more time to do other stuff. SO PLANNING IS IMPORTANT! ( at least for me) 

Ya, tentu saja ada perbedaannya. Perencanaan adalah hal pertama yang mampu bisa membuat suatu keputusan berhasil. Seperti membuat daftar ide, memprioritaskan pekerjaan yang harus dilakukan, bahkan kamu bisa menghemat waktu dan bisa melakukan aktivitas lainnya. Jadi Planning sangat penting (setidaknya buat saya).



E : Do you have any ideal time to plan?

(Apakah kamu memiliki waktu khusus untuk planning (membuat rencana) ?)


My ideal time would be in the morning and at night time! In the morning, I like to brain storm my ideas and set a priority task for the day and during the night is the time for me to update my day. 

Waktu khusus (yang tepat) pastinya saat pagi dan malam hari ! Pada pagi hari, saya sering menggali ide dan membuat prioritas kerja hari itu. Dan saat malam hari, saatnya untuk mengupdate (kilas balik) hari saya saat itu


E : Do you have fav. Brands for your planner ? & Why.. ? 

(Apakah kamu memiliki brand favorite untuk Planner kamu, dan mengapa kamu memilih brand itu ?)


Just to get it right. Planners come in sorts of sizes and forms. Currently my most favorite size is a PERSONAL ring binder. Therefore any brand would do if and only if the rings are big & the binder is not stiff then it’s my favorite. I do have 2 of my unicorn planners which I have got them KATE SPADE WELLESLY zip planner and FILOFAX MALDEN STONE

Hanya untuk mendapatkan pilihan yang cocok. Karena Planner memiliki banyak bentuk dan ukuran. Saat ini ukuran favorit saya adalah PERSONAL RING BINDER. Oleh karena itu, apapun brandnya asal lubang ringnya besar, dan bindernya tidak kaku adalah favorite saya. Saya memiliki 2 planner dari KATE SPADE WELLESLY yang berbentuk Zip dan juga FILOFAX MALDEN STONE ! 


E : I wonder, how do you keep/store your old (been used) planner ? Did you just throw them away ? Or keep them as memories keeper ? 

(Saya ingin tahu, bagaimana cara kamu menyimpan planner yang sudah digunakan ? Apakah kamu membuangnya ? Atau menyimpannya sebagai Memory keeper ?)


For me I love keeping my old inserts but do know I also throw some of them. I keep those pages that have memory written. Since, I’m using a ring binder. Some of the inserts I just take it out and store in another binder or i keep them in a special box.

Buat saya sendiri, saya senang menyimpan insert saya yang lama (sudah digunakan) tapi juga sebagian saya buang. Saya menyimpan halaman yang memiliki kenangan. Karena saya menggunakan ring binder, beberapa insert tinggal saya keluarkan dan pindah ke binder lainnya. Atau saya menyimpannya di kotak khusus.




Right now I have got an idea where I make my own TN binder using scrap paper and laminate them so I could sew bind all the inserts in one place! 

Sekarang ini saya memiliki ide. Dimana saya saya bisa membuat traveler's notebook sendiri menggunakan kertas Scrap dan melaminatingnya. Setelah laminating saya bisa menbinding (membuat buku) dengan menjahit semua insert menjadi satu buku. 



serba-serbi planner



E : Have you heard about "a planner peace" ? What is your planner peace ? And do you think it's important to have a planner peace? 

(Apakah kamu pernah mendengar tentang " Planner Peace " ? Apa " Planner Peace " mu ? Dan menurutmu, apakah penting memiliki " planner peace " ? )


Different people have different type of peace.. Sometimes having full of washi in the collection is PEACE. Some having full rack of planners is PEACE.

Beda orang, tentu beda jenis " Planner Peacenya ". Kadang memiliki banyak jenis Washi sebagai koleksi adalah " Peace " (merasa damai). Sebagian orang merasa memiliki rak yang penuh dengan Planner bisa mendapatkan " Peace ".

Honestly, it follows ones preferences. For me specifically, planner peace means you are happy with what you have and you can use what you have. It simply means, everything you got gives you happiness and not to want more or need more.

Sejujurnya ini tergantung masing-masing orang. Bagi saya, Planner Peace berarti kamu bisa merasa bahagia dengan apa yang kamu miliki dan kamu memanfaatkan apa yang kamu miliki. Sederhananya, segala hal yang membuatmu bahagia dan tak perlu membutuhkan yang lain lagi.

For me I am already at peace because my most wanted planner is Kate spade & Filofax. These planners have already making my planning smooth. So I am at my “Functionality Peace” 

Bagi saya, saya sudah mendapatkan " peace " karena keinginan saya tentang Planner adalah memiliki Kate Spade dan Filofax. Planner ini bisa membuat aktivitas planning saya lancar. Jadi saya sudah berada dalam tahapan " berdamai dengan fungsi planner " 

I think it really depends on what peace do you want to achieve. Some is just for collection and they are at peace, but some just want to use the planner as a functionality on making their system right that is a peace too. 

Menurut saya , bagaimanapun juga tergantung pada " peace " apa yang ingin kamu raih. Ada beberapa yang menjadikannya koleksi dan mereka merasa cukup (berdamai). Tetapi ada juga yang mendapatkan kedamaian dengan menggunakan planner karena fungsinya sehingga membantu sistem yang mereka gunakan berhasil. 


E : And i am so amazed how big the planner society is. Here in Indonesia, we have communities about BuJo and planner stuff, i am so happy that i knew a lot people have the same hobby with me. How about you ? I heard about a similar community in Malaysia, Could you tell us about it ? 

(Saya sangat kagum dengan betapa besar dan luas komunitas planner saat ini. Di Indonesia, ada komunitas tentang BuJo dan segala sesuatu yang berhubungan dengan planner. Dan saya bahagia mengenal orang-orang yang memiliki hobi yang sama. Bagaimana dengan kamu ? Saya dengar ada komunitas serupa di Malaysia. Bersediakah menceritakannya ?)


Yes we have the same community as you are in Indonesia and I make friends through this platform and its really amazed to see people like me - Obsessing over planners and stationery. Yeah they can call us crazy but it’s our passion towards planning and making friends.

Ya betul. Kami juga memiliki komunitas yang sama seperti di Indonesia. Saya bahkan bisa menjalin pertemanan lewat komunitas ini. Dan bisa bertemu dengan orang-orang yang memiilki obsesi tentang planner dan perlengkapan tulis menulis. Kadang orang bisa menganggap kita gila, tapi ini adalah kesenangan kita terhadap planning dan menciptakan pertemanan.




We do have small groups that usually will gather and meet to share our planners and get together. I would say the community for planners here are more towards journaling and not planning community. They involve in calligraphy art and paints. 

Kami juga memiliki grup-grup kecil yang sering mengadakan pertemuan (meet up) untuk berbagi pengalaman tentang planner. Saya bisa katakan bahwa komunitas yang saya maksud ini adalah tentang journaling bukan komunitas planning. Mereka suka terhadap seni kaligrafi dan melukis.


E : And last question (not really question, it's a request ) For newbies who want to start planning, would you like to give them some advices about how to plan ? 

(Pertanyaan terakhir (sebenarnya bukan pertanyaan, lebih tepatnya permintaan. Hihi..). Adakah nasehat atau tips bagi yang ingin memulai planning ? )

E : At the first time i tried to plan, i was confused how to start. It looks like so simple but it's not really that simple tho.. .. (especially when we used to have a messy life and messy thoughts ). I learned it almost 6 months before knowing what i have to do. 

(Pada saat pertama kali saya mencoba membuat rencana, saya bingung bagaimana memulainya. Kelihatanannya sangat mudah, ternyata gak sesederhana yang saya kira. (Terutama saat kita memiliki pikiran dan hidup yang berantakan). Butuh 6 bulan untuk bisa belajar dan memahami apa yang harus saya lakukan.)


Plans take time. Each individual have their own priority and what type of task that they want to achieved in their life. I would suggest having a list the top priority that they are looking for. Example 

Membuat suatu rencana butuh waktu. Setiap orang memiliki prioritas hidup sendiri dan apa saja hal yang ingin mereka gapai dalam hidup. Saya menyarankan untuk membuat daftar prioritas yang ingin mereka cari. Misalnya :

Relationship : Family Friends? Faith? Career? Finance? Self care? Fitness/health?

Hubungan : Keluarga, Teman ? Keyakinan/spritual ? Karir ? Keunangan ? Self care ? Kesehatan ? 

Then start to get the planning going by looking at each category. Once they find what exactly they want to do. Time to put it in action in your planner by looking at Yearly... monthly... Weekly and then daily. 

Begitu tahu apa yang ingin dilakukan, Kemudian buatlah rencana sesuai kategori yang sudah ditentukan tersebut. Setelahnya tempatkan task tersebut pada plannermu. Sesuaikan menurut rencana tahunan, bulanan, mingguan kemudian harian.




Probably that’s it on how to start. Try a few its okay to fail, its okay to messed up. Once we get used to a system. We will make it work. 

Mungkin itulah cara memulainya. Cobalah beberapa kali. Tak perlu kuatir gagal atau berantakan. Begitu kita bisa mengadaptasi sistemnya. Kita akan bisa berhasil melakukannya. 


KESIMPULAN

Jadi, saat kita bingung ingin memulai perencanaan, hal yang perlu dilakukan adalah mensetup tujuan atau hal yang ingin kita tingkatkan tersebut. Misalnya tentang Hubungan sesama keluarga, pertemanan. Atau tentang kehidupan spiritual kita. Dll

Begitu kita mengetahuinya akan lebih mudah untuk membuat rencana ke depan. Sebelumnya saya juga pernah menulis tentang How To Plan in Bullet Journal. Bagaimana saya mulai membuat perencanaan. Apa saja yang perlu saya lakukan ? Semua ada dalam bahasan tersebut. 

Baiklah, itulah tadi wawancara Inspiring people kali ini. Ada juga wawancara yang saya lakukan dengan nara sumber lainnya. Bisa kalian temukan di menu Inspiring People. 

Buat teman-teman, terima kasih sudah membaca postingan ini. Jika tulisan ini sangat membantu, boleh banget di-share. Atau jika teman-teman yang lain ingin menjadi nara sumber di Blog Ewafebri, boleh banget share dikolom komentar.

Post a Comment

13 Comments

  1. Waaaw, lama bgt ga baca inspiring people nya mba ewa,atau aku aja yg ke skip yaa.. Tp menarik pembahasannya. Hobi yg sama bisa membuat jalinan terasa akrab meski blm pernh bersua ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betuuul. Berasa jauh di mata dekat di hati 🥰 .. ❤️❤️❤️

      Delete
  2. dari hobi yang sama bisa dapet teman meski di negeri seberang.
    aku pun punya pengalaman yang sama, dari hobi masak jadi punya temen blogger banyak dari Malaysia, malah ada yang udah kayak sodara.
    saling menginspirasi, hari ini masak apa. hihihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa. Dulu saya sempet agak berkecil hati. Kok hobbi saya gini amat yak.. ? Gak ada keren-kerennya. Tapi saya ingat bahwa yang terpenting adalah saya bahagia.

      Delete
  3. "Terutama saat kita memiliki kehidupan dan pikiran dan berantakan" aduh itu saya banget :D tapi sejak mulai nulis nulis lagi, buat perencanaan sederhana, sudah ga se-berantakan dulu rasanya, hihi :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kan.. ? Menulis di buku itu bisa meringankan Loading di kepala. Hahha.. barangkali kalo komputer semacam di Defrag gtu. 🤣🤣🤣🤣

      Delete
  4. Alhamdulillah zaman sekarang bisa dipermudah bangets ya bisa kenalan dan saling memotivasi dalam berkarya. Keep it up mba 😘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mbaaak.. jadi semangat menjalani hidup dengan positif ❤️

      Delete
  5. Pertama: keren sekali e-wawancara (bisa electronic wawancara, bisa evvafebri wawancara :D) sama Nadia. Dari bikin plan yang menurut kita sederhana, justru bisa membikin kita mencapai target-target besar.

    Kedua: saya, secara perlahan, memang merasakan manfaat bikin plan di t-journal meskipun bukan bullet journal, haha. Maksudnya jadi terencana hari ini bikin apa, besok apa, dan ada review tentang apa yang sudah terlaksana ... semacam ada kepuasan pada suatu pencapaian.

    Thankyou, Mak Bowgel, blog ini selalu menginspirasi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama kakaaaak.. Hahahaha.. Meski Minggu belum banyak postingan dan Blogwalking karena mendadak banyak Tugas, saya tetep journaling. Gak lama sih. Hahhaa.. yang penting mengurangi pikiran di kepala. 🤣

      Delete
  6. Hai Mbak Ewa,

    I'm Henny. For the past 2 months, I have got a lot benefit from what you have shared. Thank you for coming with your Bullet Journal things. Keep inspiring!

    *maaf, aku sok inggris
    *kebawa isi postingan
    *ihiy

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha... Terbawa perasaan ya mbak, habis baca. Syukurlah kalo bermanfaat tulisannya. ❤️❤️❤️❤️ .. hihi..

      Delete
  7. Thank you so much. ❤️❤️❤️❤️❤️

    ReplyDelete

Hi Gaes.. Jika kalian tak menemukan kolom komentar, mohon untuk mencari artikel yang ingin dikomentari melalui Home , atau pilih label, kemudian klik " Link Komentar " , yang berwarna salmon (peach pastel). Akan muncul kolom komentar baru. Mohon maaf ketidaknyamanannya.. 🙏