MOVIE REVIEW | THE FAULT IN OUR STARS

karya Kristina Webb

⭐⭐⭐⭐


JUDUL : THE FAULT IN OUR STARS
DIRECTED : JOSH BOONE
CASTS : SHAILENE WOODLEY, ANSEL ELGORT, LAURA DERN, SAM TRAMMELL, NAT WOLFF & WILLEM DAFOE.

"Hazel graaaceee.... ", Augustus Waters.

"Agustus... ", Hazel Grace Lancaster.

"You know okay will be our always !", Augustus Waters.

"Okay..." , Hazel Grace.

Itu adalah salah satu percakapan antara Hazel dan August di Film The Fault In Our Stars. Salah satu film yang paling ingin saya tonton di tahun 2014, setelah dibuat penasaran oleh bukunya.

MOVIE REVIEW | THE FAULT IN OUR STARS 



Review Film The Fault In Our Stars

Bagi yang pernah membacanya dan sudah menonton filmnya pasti sudah tau bagaimana awal cerita ini dan endingnya. Kisah pertemanan, percintaan dan perjuangan tentang hidup yang dialami Hazel dan August, menjadi cerita yang mengharu biru.

SINOPSIS


Hazel Grace Lancaster (Shailene) adalah seorang gadis remaja yang tinggal di Indianapolis. Dia menderita kanker tiroid yang membuatnya harus membawa tabung oksigen kemanapun dia pergi.

Perkenalannya dengan Augustus Waters (Ansel Elgort), berawal saat dia mengikuti komunitas dukungan para penderita kanker yang saling membantu satu sama lainnya untuk memberikan semangat hidup.

Di sinilah kemudian mereka berbagi hobi membaca dengan saling tukar menukar buku favoritnya.

An Imperial Affliction, karya penulis misterius Peter Van Houten (Willem Dafoe) lah yang menjadi penghubung kisah cinta mereka dari Indianapolis ke Belanda.

Isaac (Nat Wolf) yang merupakan sahabat baik Gus, membawa suasana cerita makin seru dan berwarna.


REVIEW





Wohoooo... Finally...

Setelah menuggu lama proses pembuatan film ini, akhirnya saya bisa menikmati cerita ini dalam bentuk visual. Ini adalah salah satu film yang paling pingin saya tonton, dibandingkan film-film lainnya.

Untuk pertama kalinya dalam hidup, saya memutuskan menonton film sendiri. Sebegitu greget saya ingin menonton film ini, hingga gak perduli apapun yang terjadi, SAYA HARUS NONTON !

Mungkin sebenarnya cerita seperti ini juga pernah divisualisasikan, tapi entah kenapa saya penasaran banget sama film ini. Kayaknya sih saya terhipnotis sama cerita dalam bukunya.

Sebagai pasien penyakit yang dianggap menakutkan, Hazel merupakan sosok yang pantang menyerah, realistis dan bukan drama queen. Dia tetap menjalani hari-harinya sebagai seseorang yang sehat (tidak pernah merasa menjadi pasien penyakit mematikan).

Sementara Gus, panggilan akrab Augustus adalah cowok yang cukup unik, ceria, dan pengertian. Perlakuan apa yang diterimanya saat bersama sang mantan, membuktikan dia pasangan yang sangat suportif. 

Sayang sekali cerita tentang bagaimana si Gus diperlakukan mantan kekasihnya tidak disertakan dalam filmnya. Padahal menurutku bagian itu juga penting untuk membuat filmnya lebih dramatis lagi (gini deh kalo drama queen, maunya liat pilem yang "drama banget") hehehhee.. , setidaknya itu membuat tokoh Gus lebih mempesona. lebih heroik, dan lebih unforgetable.

Buku dan filmnya sama-sama bagus menurutku, setting tempat dan ceritanya benar-benar mirip sama bukunya. Hanya saja kita seperti melihat bahwa cerita yang terdapat dalam bukunya itu tertuang dalam film yang banyak terpotong karena durasi filmnya tidak memungkinkan untuk membuat semua adegan yang ada dalam buku. hehehhe...

Baca Juga Review Buku John Green :



IMPRESSION


Shailene Woodley & Ansel Elgort (FOTO : John Green/instagram )

Shailene sukses memerankan Hazel Grace. Dia juga sangat cantik dan memikat. Tetapi bayangan saya saat membaca bukunya, Hazel itu cantik, menarik dan memiliki perawakan lebih kurus dari Shailene. Sementara Shailene meskipun cantik, tapi terlalu gagah untuk menjadi Hazel Grace.. hehehhe.. , selebihnya tetep memukau.

Sementara Ansel Elgort sangat menawan saat memerankan Agustus Waters. Karakter Gus bisa sangat pas dibawakan olehnya.

Yang tak kalah lucu adalah Isaac, sahabat Gus, yang diperankan oeh Nat Wolff, karakter yang dibawakannya sesuai dengan ekspektasi saya. .

Saya menyukai buku dan filmnya. Meskipun ada bagian cerita di buku yang tak serupa atau tidak ditampilkan, yang mungkin memang seperti itulah film yang terinpirasi dari Novel. Kan memang tidak harus benar-benar plek.

WHAT I LEARN


Cerita ini mengajarkan saya untuk menghargai setiap detik, menit, jam dalam kehidupan setiap hari. Bahwa meskipun kita tidak mampu membuat semua orang akan mengenang kita pada nantinya, setidaknya ada orang yang spesial yang selalu mengingat kita ataupun kita mengingatnya karena dia sangat istimewa.

Tidak ada gunanya kita berbuat sesuatu yang berlebihan hanya untuk mendapat pengakuan dari orang lain. Pencitraan dan ketenaran, pada akhirnya akan dilupakan oleh orang.

Gara-gara film ini juga, saya jadi penasaran sama buku An Imperial Affliction. Sebenarnya buku ini memang ada, atau hanya karangan John Green semata ? Hahaha.. Ada yang punya pikiran sama ?

QUOTE



" Hidup bisa menginspirasi orang lain itu lebih berarti dibandingkan hanya untuk mendapatkan ketenaran semata. "


Pada akhirnya kita semua akan menghadapNya bukan..? Jadi untuk apa susah-susah cari muka di dunia jika Tuhan sudah menganugrahi segalanya untuk kita. Toh pada akhirnya kita akan mati dan terlupakan.

OBLIVION. Hanya bagi yang merasa / dirasa istimewa , kita akan dikenang selama-lamanya. Tak perlu banyak, cukup satu orang saja tapi sangat istimewa.


OKAY ? OKAY !