[ewafebri.com] DAMPAK PAMERAN 30 X 30 ARTS FOR THE EARTH. Arts For The Earth adalah tajuk rangkaian pameran 30 x 30 yang diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2020, di Thee Huis Gallery. Ada yang tak biasa dari pameran ini. Setidaknya itu untuk ewafebri. Seperti apa ? Ini ceritanya !
DAMPAK PAMERAN 30 X 30 ARTS FOR THE EARTH
It's happening now !
Pameran 30 x 30 " Road Show " ke Bandung sudah resmi dibuka. Beruntung banget kali ini saya ikut lagi menjadi peserta pameran lagi. Cerita lengkap tentang pameran sudah saya publish di sini.
Dari judulnya saja, kita sudah bisa menerka pameran ini didedikasikan untuk apa ? Yess.. Seni untuk Bumi.
Terasa sangat mustahil mungkin tapi secara personal saya merasakan dampaknya. Pemeran memang tidak digagas untuk mencari jawaban, namun justru mengurai pertanyaan.
Owh iya, saya gak akan menjelaskan tentang rundown acara seperti di Blog sebelah sih, di sini saya ingin menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan pameran 30 x 30 secara personal.
Pameran 30 x 30 ini merupakan tindak lanjut dari exhibition yang sudah diselenggarakan di Marto tahun lalu. Tanpa disadari, pameran ini memiliki misi yang berkesinambungan dan layak untuk diperjuangkan.
Meskipun media dibatasi hanya 30 x 30 cm, nyatanya ide dan gagasan yang digunakan perupa tak terbatas. Setelah tahun lalu bisa mengumpulkan 42 seniman dengan ide yang beraneka ragam, kali ini kami bisa mengumpulkan sekitar 87 seniman lintas kota dan negara.
Ini menandakan bahwa isu-isu krusial seperti kelestarian lingkungan masih menjadi prioritas utama dari para seniman.
Saya pribadi berharap, semoga tak hanya lewat karya saja, tapi secara perlahan mindset saya pun bisa berubah, dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sejujurnya, gara-gara pameran ini saya seringkali membaca artikel maupun buku yang berhubungan dengan isu lingkungan yang sedang berkembang.
Selain menjadi bekal gagasan, bacaan ini juga bisa menjadi referensi hidup saya untuk memenuhi kehidupan yang lebih seimbang.
Setiap hal, termasuk hobi dan kegiatan, rasanya selalu mempengaruhi cara saya berfikir. Setelah sebelumnya saya belajar tentang Minimalist, kali ini saya ingin memfokuskan diri pada intentional living.
Sebuah kehidupan yang memiliki nilai (meskipun cuma untuk diri sendiri, hahhaa).
Mungkin setelah banyak mencari sumber research tentang tema pameran, saya jadi berpikir ulang kemana arah manfaat hidup saya ini ?
Apakah akan begitu-begitu saja atau ingin lebih berguna dan bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain ?
Pameran ini sedikit banyak mengubah cara pandang saya dalam hidup. Dari hal yang sederhana hingga yang prinsipal.
Dampaknya pun sangat signifikan. Khususnya dalam hal finansial dan juga pengurangan tumpukan sampah.
Misalnya saja, ketika saya menghamburkan plastik saya jadi teringat kalo saya sedang berjuang untuk kelestarian lingkungan. hahaha.. Ya kan berasa malu gitu sama diri sendiri.
Sesederhana itu sih. So, saya sekarang lebih sering memanfaatkan benda yang bisa digunakan secara berulang dan belajar menghindari barang yang sulit terurai.
Pameran 30 x 30 jelas berdampak besar pada kreativitas saya. Dari mulai pembuatan karya hingga hal kecil yang berhubungan dengannya. Misalnya saja :
Hal lain yang secara gamblang mempengaruhi kehidupan saya adalah social life. Mungkin saya dulunya tipikal orang yang introvert dan males bergaul kecuali dengan buku dan peralatan gambar. Namun belakangan ini , komunitas membawa dampak pada kehidupan sosial saya.
Saya jadi sering bertemu dengan orang lain, bertukar pikiran, mendengarkan pendapat orang lain dan lebih berempati dengan keadaan sekitar. Yang utama, saya jadi sering membuka dialog dengan orang lain (selain waktu kerja tentunya).
Selain itu, bergaul juga membuat saya belajar mengendalikan ego, terutama jika menyangkut kepentingan banyak orang. Hahaha..
Dulu saya tipikal orang yang keras kepala (walaupun untuk beberapa hal tetap berlaku) dan juga mau merasa benar sendiri. Berinteraksi dengan banyak orang dari latar belakang yang macam-macam membuat saya jadi banyak belajar.
Kalo yang ini sudah pasti menjadi privilage yang saya rasakan sih. Sering berdialog membuat wawasan saya lebih luas. Dan tentu saja belajar open minded dengan informasi baru yang saya terima.
Jadi pikiran saya gak cuma itu-itu saja, tapi konsekuensinya adalah saya makin overthinking. Hahaha..
Beruntung ngeblog membantu saya menyalurkan suara bising yang ada dalam otak. So, keadaan masih aman terkendali. Hahaha..
Saya tidak tahu apakah PAMERAN 30 X 30 ARTS FOR THE EARTH berdampak pada kehidupan orang lain, tapi bagi hidup saya memiliki pengaruh yang cukup berarti.
Saya berharap, karya-karya seni yang ditampilkan juga bisa memiliki dampak (langsung dan tidak langsung) pada kehidupan masyarakat. Setidaknya mereka sedikit lebih aware tentang apa yang akan dihadapi nantinya. Hahaha..
Buat kalian semua yang ingin menyaksikan Pameran 30 x 30 di Bandung, saat ini sudah bisa dikunjungi di Thee Huis Gallery hingga 17 Maret nanti. Jangan lupa untuk berkomentar tentang pendapat kalian di Blog ini jika sudah menyaksikannya ya? hihihi..
Saya penasaran sekali dengan feedback dari masyarakat yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk datang ke pameran. Yuk ramaikan Thee Huis Gallery !
Pameran 30 x 30 " Road Show " ke Bandung sudah resmi dibuka. Beruntung banget kali ini saya ikut lagi menjadi peserta pameran lagi. Cerita lengkap tentang pameran sudah saya publish di sini.
PAMERAN 30 X 30 ARTS FOR THE EARTH
Dari judulnya saja, kita sudah bisa menerka pameran ini didedikasikan untuk apa ? Yess.. Seni untuk Bumi.
Terasa sangat mustahil mungkin tapi secara personal saya merasakan dampaknya. Pemeran memang tidak digagas untuk mencari jawaban, namun justru mengurai pertanyaan.
Jika kelestarian lingkungan adalah jawabannya, lantas apa saja pertanyaannya
Owh iya, saya gak akan menjelaskan tentang rundown acara seperti di Blog sebelah sih, di sini saya ingin menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan pameran 30 x 30 secara personal.
Pameran 30 x 30 ini merupakan tindak lanjut dari exhibition yang sudah diselenggarakan di Marto tahun lalu. Tanpa disadari, pameran ini memiliki misi yang berkesinambungan dan layak untuk diperjuangkan.
Meskipun media dibatasi hanya 30 x 30 cm, nyatanya ide dan gagasan yang digunakan perupa tak terbatas. Setelah tahun lalu bisa mengumpulkan 42 seniman dengan ide yang beraneka ragam, kali ini kami bisa mengumpulkan sekitar 87 seniman lintas kota dan negara.
Ini menandakan bahwa isu-isu krusial seperti kelestarian lingkungan masih menjadi prioritas utama dari para seniman.
Saya pribadi berharap, semoga tak hanya lewat karya saja, tapi secara perlahan mindset saya pun bisa berubah, dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
DAMPAK PAMERAN SECARA PERSONAL
Sejujurnya, gara-gara pameran ini saya seringkali membaca artikel maupun buku yang berhubungan dengan isu lingkungan yang sedang berkembang.
Selain menjadi bekal gagasan, bacaan ini juga bisa menjadi referensi hidup saya untuk memenuhi kehidupan yang lebih seimbang.
1. INTENTIONAL LIVING
Setiap hal, termasuk hobi dan kegiatan, rasanya selalu mempengaruhi cara saya berfikir. Setelah sebelumnya saya belajar tentang Minimalist, kali ini saya ingin memfokuskan diri pada intentional living.
Sebuah kehidupan yang memiliki nilai (meskipun cuma untuk diri sendiri, hahhaa).
Mungkin setelah banyak mencari sumber research tentang tema pameran, saya jadi berpikir ulang kemana arah manfaat hidup saya ini ?
Apakah akan begitu-begitu saja atau ingin lebih berguna dan bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain ?
Pameran ini sedikit banyak mengubah cara pandang saya dalam hidup. Dari hal yang sederhana hingga yang prinsipal.
- Misalnya tentang pemanfaatan material yang digunakan. Sebisa mungkin menghindari material yang sulit terurai.
- Belajar gak boros/konsumtif dan menyimpan barang (calon sampah) yang kurang bermanfaat.
- Memahami prioritas saat membeli barang.
- Mementingkan fungsi daripada keinginan.
- Peningkatan kreativitas yang berani keluar dari safety zone.
- Lebih bisa fokus pada hal yang berfaedah dibandingkan menghabiskan waktu dengan percuma, hahaha.
- Saya mulai memiliki hal yang bisa diperjuangkan (gak cuma cinta kan? 😂😂😂)
Dampaknya pun sangat signifikan. Khususnya dalam hal finansial dan juga pengurangan tumpukan sampah.
Misalnya saja, ketika saya menghamburkan plastik saya jadi teringat kalo saya sedang berjuang untuk kelestarian lingkungan. hahaha.. Ya kan berasa malu gitu sama diri sendiri.
Sesederhana itu sih. So, saya sekarang lebih sering memanfaatkan benda yang bisa digunakan secara berulang dan belajar menghindari barang yang sulit terurai.
2. CREATIVITY
Pameran 30 x 30 jelas berdampak besar pada kreativitas saya. Dari mulai pembuatan karya hingga hal kecil yang berhubungan dengannya. Misalnya saja :
- Saya lebih kreatif memanfaatkan material yang ada di lingkungan sekitar dan menjadikannya sebuah karya seni.
- Saya berani mengeksplorasi gaya, teknik maupun material yang selama ini sempat membuat saya ragu.
- Saya mulai berani mengekspresikan diri dan berkomunikasi melalui media non verbal.
- Saya mulai sering melakukan eksperimen tentang hal yang dulunya hanya menjadi angan-angan. Hahaha..
- Saya mulai berpikir tentang konsep, pesan ataupun pikiran yang ingin saya tuangkan.
3. SOCIAL LIFE
Hal lain yang secara gamblang mempengaruhi kehidupan saya adalah social life. Mungkin saya dulunya tipikal orang yang introvert dan males bergaul kecuali dengan buku dan peralatan gambar. Namun belakangan ini , komunitas membawa dampak pada kehidupan sosial saya.
Saya jadi sering bertemu dengan orang lain, bertukar pikiran, mendengarkan pendapat orang lain dan lebih berempati dengan keadaan sekitar. Yang utama, saya jadi sering membuka dialog dengan orang lain (selain waktu kerja tentunya).
Selain itu, bergaul juga membuat saya belajar mengendalikan ego, terutama jika menyangkut kepentingan banyak orang. Hahaha..
Dulu saya tipikal orang yang keras kepala (walaupun untuk beberapa hal tetap berlaku) dan juga mau merasa benar sendiri. Berinteraksi dengan banyak orang dari latar belakang yang macam-macam membuat saya jadi banyak belajar.
4. EDUCATION
Kalo yang ini sudah pasti menjadi privilage yang saya rasakan sih. Sering berdialog membuat wawasan saya lebih luas. Dan tentu saja belajar open minded dengan informasi baru yang saya terima.
Jadi pikiran saya gak cuma itu-itu saja, tapi konsekuensinya adalah saya makin overthinking. Hahaha..
Beruntung ngeblog membantu saya menyalurkan suara bising yang ada dalam otak. So, keadaan masih aman terkendali. Hahaha..
KESIMPULAN
Saya tidak tahu apakah PAMERAN 30 X 30 ARTS FOR THE EARTH berdampak pada kehidupan orang lain, tapi bagi hidup saya memiliki pengaruh yang cukup berarti.
Saya berharap, karya-karya seni yang ditampilkan juga bisa memiliki dampak (langsung dan tidak langsung) pada kehidupan masyarakat. Setidaknya mereka sedikit lebih aware tentang apa yang akan dihadapi nantinya. Hahaha..
Buat kalian semua yang ingin menyaksikan Pameran 30 x 30 di Bandung, saat ini sudah bisa dikunjungi di Thee Huis Gallery hingga 17 Maret nanti. Jangan lupa untuk berkomentar tentang pendapat kalian di Blog ini jika sudah menyaksikannya ya? hihihi..
Saya penasaran sekali dengan feedback dari masyarakat yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk datang ke pameran. Yuk ramaikan Thee Huis Gallery !