WEEK 2 : MOMENT TAK TERLUPAKAN

unforgetable moment


[ewafebri.com] WEEK 2 : MOMENT TAK TERLUPAKAN. Minggu ke 2 kali ini membahas tentang moment yang tak pernah terlupakan menurut saya. Hmmm.. kira-kira apa  ya ? Seingat saya banyak hal yang tak ingin saya lupakan. Halaaah.. Hahaha..  

WEEK 2 : MOMENT TAK TERLUPAKAN


Beberapa moment berikut ini mungkin kejadian yang paling mengesankan menurut saya. Meski gak indah-indah banget hahaha... 

PERTAMA KALI PERGI KE JAKARTA SENDIRI


Dari sekian moment absurd, indah maupun mengesankan, pergi ke Jakarta seorang diri merupakan hal yang selalu saya ingat sepanjang hidup. 

Selepas ujian akhir Nasional tingkat Menengah Atas, saya mengikuti ujian masuk ke perguruan tinggi negeri. Saat itu saya mendaftar ke Universitas Jember

Sambil menunggu pengumuman penerimaan, saat itu saya memutuskan untuk pergi ke Jakarta, seorang diri. Padahal kalo dipikir-pikir cuma punya duit secukupnya aja. Cukup buat berangkat doank. Hahaha... 

Nekat adalah kata yang tepat untuk mendeskripsikan kejadian tersebut. Duit seadanya, belum pernah bepergian jauh sendirian, dan gak punya Hp kek jaman sekarang. Sungguh-sungguh nekat. 

Waktu itu, saya naik kereta ekonomi menuju Jatinegara. Owh iya, jaman itu kereta masih menyandang prinsip, siapa cepat dia dapat tempat duduk. Hahaha.. Kalo gak dapet, alamat bakalan ngleseh tidurnya. 

Saat itu secara kebetulan saya memang gak dapet tempat duduk. Saya menempati area kosong di belakang kursi penumpang dekat pintu gerbong. 

Beruntung banget saya bertemu segerombolan anak-anak pecinta alam yang baru saja turun dari mendaki gunung Rinjani. Salah satu dari mereka, kemudian berbaik hati menemani. Berbagi makanan, bahkan menemani sampai saya dijemput keluarga. 

Dari kejadian itu, kita pun berlanjut berteman melalui surat, hingga kuliah. Saya lupa nama lengkapnya. Yang saya ingat nama depannya Zuhri. Hahahaha.. 

Jika abang membaca tulisan ini, terima kasih atas bantuannya kala itu Bang ! Mungkin kalo bukan karena bantuannya, saya bakalan nyasar atau paling buruknya ilang. 🤭🤭🤭🤭.. Dan terima kasih sudah menjadi orang baik. 

Baca Juga : WEEK 1 ~ CHILDHOOD STORY

MENGINAP DI STASIUN 


Ngomongin menginap di stasiun, saya pernah mengalaminya lebih dari satu kali. Hahaha.. Untuk pertama kalinya, saya menginap di stasiun Kiara Condong, Bandung

Saat itu, kami (saya dan Ibu) nekat pergi ke Bandung untuk mendaftar ke Universitas Komputer Indonesia

Ceritanya, selepas SMA saya mengikuti ujian masuk ke UNEJ. Dan diterima. Yang mengejutkan adalah saya diterima di Jurusan Bahasa Indonesia Dan Daerah. Padahal, 2 Major itu bukan pilihan saya saat mendaftar. Seingat saya, tujuan fakultas yang saya pilih adalah Sastra / Pendidikan Bahasa Inggris. 

Karena kuatir bakalan sulit menerima ilmunya saat di bangku kuliah nanti, akhirnya saya mencari alternatif lainnya. Yaitu mencari Universitas Swasta yang memiliki pelajaran Sastra Jepang. 

Kebetulan saat SMA dulu, saya adalah anak bahasa di mana Bahasa Jepang menjadi bahasa utama yang dipelajari. 

Berbekal informasi minim dan kenekatan itulah, kami pergi ke Bandung. Secara kebetulan juga kami tidak memiliki keluarga di Bandung sama sekali. 

Saking nekatnya, kami dulu tidak memperhitungkan kapan waktu tiba di stasiun Kiara Condong. Boro-boro mikir mau nginep di mana ? Hahaha.. Dan benar saja, kami tiba di Bandung jam 11 malam. 

Akhirnya kami memutuskan untuk menginap di stasiun saja. Beruntung banget, saat itu petugas stasiun berbaik hati menyuruh kami tidur di dalam ruangan. Takut kalo terjadi hal yang tidak diinginkan. Ternyata masih banyak orang yang baik di dunia ini. 





Pengalaman kedua menginap di stasiun adalah saat pulang kampung bareng teman-teman semasa kuliah. 

Jadi ceritanya, saat itu kami libur kuliah setelah ujian semester. Pas kebetulan juga mendekati Hari Raya Idul Fitri. Saya dan kelima orang teman, memutuskan untuk pulang bareng naik kereta ekonomi. Seru banget rasanya. Hahaa.. 

Sepanjang perjalanan ngobrol dan bercanda hal-hal receh. Karena saya tinggal paling ujung timur pulau Jawa, untuk sampai ke rumah saya harus transit kereta lagi di Surabaya. Tepatnya di Surabaya Gubeng

Jaman dulu kereta tak serapih dan sebagus sekarang. Jadwalnya aja sering ngaret gak jelas. Hahaaha.. Sesampainya di Surabaya, apa yang terjadi ? 

Yup ! Saya ketinggalan kereta transit yang menuju ke Banyuwangi. 😁😁😁 Sungguh pengalaman luar biasa. Lebih luar biasa lagi, karena kereta tersebut adalah kereta terakhir menuju Banyuwangi hari itu. 

Bingung dan gak punya nyali pergi sendiri ke Bungurasih, saya memutuskan menginap di stasiun. Beruntung banget, teman saya lainnya (yang seharusnya memaag turun Surabaya) berbaik hati menemani hingga pagi. Hahaa.... Akhirnya kami berlima menginap di stasiun Gubeng. 

LOMBA BAHASA JEPANG


Saat di Sekolah Menengah Atas, saya diikutsertakan menjadi salah satu peserta lomba pidato bahasa Jepang mewakili sekolah. Bangga walaupun gak lulus seleksi. Hihihi.. 

Di kota Genteng, Banyuwangi, hanya ada 2 sekolah yang memiliki jurusan Bahasa saat itu. SMADA Genteng (saat ini akan dikonversi menjadi SMA Taruna Bayangkara Banyuwangi) dan Muhamaddiyah Genteng. Setiap sekolah mengikutsertakan 2 peserta lomba (laki-laki dan perempuan). Saat itu ada total empat peserta dari kabupaten Banyuwangi yang berangkat ke Surabaya. 

Lomba diadakan di Konsulat Jendral Jepang di Surabaya. Seneng banget karena itu pengalaman pertama dan tak tetlupakan.

Rival yang kami hadapi dulu adalah Anak-anak kuliah Jurusan Bahasa Jepang dari seluruh Universit dan sekolah tinggi di Surabaya. Sementara kami berempat masih anak-anak SMU. 

Tapi itu tak menyurutkan semangat kami ikut berlomba, meskipun tidak menang. Hahahaha.. Yang penting mah punya pengalaman dan bersenang-senang. Hihihi. 

Pingin ikutan berjournaling ? Ini tema-temanya

STUDI BANDING KE BALI






Sebagai anak Bahasa, program tetap yang ada dalam sekolah kami adalah studi banding yang dilakukan ke sekolah tinggi maupun universitas. Tujuannya biar kita tahu bagaimana menjadi Mahasiswa nantinya. Hihihi.. 

Pilihan studi Banding saat itu adalah sekolah pariwisata yang ada di pulau Bali. Saya lupa nama universitasnya. Seingat saya sih Triatmadjaya

Sebelum pergi studi banding, ada drama di sekolah dulu. Padahal kalo dipikir-pikir sekarang ini, drama itu gak penting banget. Hahaha... Kureng ! Tapi namanya anak remaja, yekan ? Gak seru kalo gak ada drama. Kyaaa... !

Singkat cerita kami mengunjungi sekolah tersebut. Dan dijamu dengan hidangan khas Eropa oleh anak-anak dari jurusan kuliner.

Bagi lidah kampung yang biasa makan pecel tru disuguhi ayam dengan bumbu cream itu rasanya aneh banget. Hahhaa... Saya bingung, makanan hambar kok pada doyan mereka ya ? 🤭🤭🤭. Hmm.. maklum biasa jadi anak micin.

Di moment inilah untuk pertama kalinya saya mencoba minuman beralkahol. Kalo gak salah, saat itu saya mencoba minuman yang mengandung Rum. Satunya lagi serupa Sampaigne (entahlah). 

Minuman tersebut yang pada akhirnya membuat saya nyerocos sepanjang perjalanan ke tempat wisata lainnya. Hahaha..  sangat tak berfaedah ! Hadeh !

KESIMPULAN


Asyiknya journaling tuh mengingat kembali memori yang sudah terkubur. Gak nyangka juga, dulu hidup saya pun penuh warna. Gak flat bangetlah. Hahaha... ! 

Kalo diingat-ingat banyak kejadian konyol yang membuat kita belajar menjadi manusia seperti sekarang ini. Entah pengalaman baik, buruk maupun dalam kategori receh banget. Hahaha.. 

Yang pasti, hidup itu seru bagi yang menperhatikannya. Apalagi saat kita dewasa, rasanya hidup itu cuma dipenuhi dengan rutinitas kerja doank, yekan. Mungkin ada saatnya juga kita mengulang kembali moment lucu ataupun konyol lainnya. Asal berani malu aja ! Hahhaa.  

Apa cerita serumu minggu ini ? 


HAPPY JOURNALING !