ART THERAPY IDEAS | TEKNIK DECOUPAGE DAN CARA MEMBUATNYA

teknik decoupage dan cara membuatnya


Seneng sama yang artsy tapi kuatir gak bisa gambar ? Jangan sedih ! Kalian bisa mencoba teknik decoupage untuk menciptakan sebuah karya seni. Ngomong-ngomong, Apa sih teknik decoupage ? Dan bagaimana caranya ? Pada segmen Art Therapy Ideas berikut ini, saya akan membuat ulasan dan tips cara membuatnya buat kamu. 


TEKNIK DECOUPAGE DAN CARA MEMBUATNYA


Gara-gara kemarin Blogwalking ke Blognya kak Tuteh, saya jadi punya ide untuk membahas tentang decoupage. By the way, kak Tuteh ini multitalented loh Gaes, apa aja bisa ! Saya kagum banget sama sosok ini. Gak cuma tentang keahliannya, tapi juga dedikasinya pada lingkungan sekitar sangat luar biasa. Gak percaya ? Tengok aja halamannya. Kalian akan banyak menemukan cerita.

Etapi tengoknya setelah kelar baca ini ya ? 🤭🤭🤭😂😂😂. Baiklah.... ! Sebelum kita bahas cara membuatnya, yuk kita cari tahu dulu tentang apa sih decoupage ? Bagaimana sejarahnya ? Biar kita jadi bisa mempelajarinya ya Gaes. 

PENGERTIAN DECOUPAGE 


Menurut Wikipedia, Decoupage or Découpage is the art of decorating an object by gluing colored paper cutouts onto it in combination with special paint effects, gold leaf and other decorative elements. Commonly, an object like a small box or an item of furniture is covered by cutouts from magazines or from purpose-manufactured papers. 

Menurut Ewafebri 🤭🤭, Decoupage adalah seni tempel sana tempel sini. Tapi, meski hanya tempel sana - tempel sini, keindahannya harus tetap tersirat dan tersurat (apa sih ? 😂😂😂).

Saya mengenal decoupage sudah beberapa tahun lalu, secara tak sengaja. Ada seorang berkebangsaan Perancis yang bertanya, dimana dia bisa mendapatkan bahan material untuk decoupage. Karena baru mendengar istilah asing itu, kemudian saya mulai bergerilya di Google Search.

SEJARAH DECOUPAGE 


Istilah Decoupage diambil dari bahasa Perancis " Decouper " yang artinya memotong atau pemotongan. Sejarah seni ini berawal dari Siberia Timur, tepatnya sebagai karya seni pada makam leluhur mereka (Tomb Art).


Contoh Tomb Art (source wikipedia) 

Tomb art bisa berupa arsitektur, lukisan, relief, patung ataupun karya seni yang digunakan atau berada pada area pemakaman. Seni ini berkembang  dari jaman peradaban Mesir Kuno.

Sementara seni decoupage adalah jenis tomb art yang berkembang dari Siberia Timur, kemudian menyebar ke daratan China, dan berakhir di benua Eropa. Di Eropa inilah kemudian para seniman mengembangkan teknik ini hingga menjadi seperti sekarang. Tak hanya untuk keperluan seni pada pemakaman saja, tapi bisa mempercantik  objek pajangan rumah kita.

JENIS DECOUPAGE 


Decoupage sendiri merupakan teknik yang dianggap ekonomis (murah secara harga) karena bahan materialnya tak serumit karya seni yang lain. Meski terlihat hanya tempel menempel objek, seni decoupage juga mengandalkan sense of art si pembuatnya lho Gaes. Nah ini, kelemahan saya. Hahaha.. saya gak pernah bisa menghasilkan karya yang bagus. 🤭🤭🤭

Jenisnya pun ada 2, berupa 2D dan 3D. Yang model 2D banyak yang diaplikasikan ke Art Journal nie, Gaes. Etapi, juga ada yang diaplikasikan pada kayu, kertas, kanvas bahkan kaca. Kalo yang 3D mungkin hasilnya mirip sama paper tole ya ?

TEKNIK APLIKASI DECOUPAGE 


Untuk cara pengaplikasian decoupage, saya hanya mengetahui 2. Mungkin bisa lebih. Hanya saja, sesuai pengalaman yang pernah saya lakukan, saya menggunakan 2 teknik yang berbeda.

TRANSFER GAMBAR 


Cara pertama yang pernah saya coba adalah teknik Tranfer Gambar. Dimana prosesnya adalah dengan memindahkan objek gambar dari kertas atau foto, pada media yang kita gunakan. Medianya pun bisa bermacam-macam seperti yang tadi saya sebutkan. Saya  menggunakan media kertas sebagai percobaan. Hasilnya seperti ini.


contoh teknik decoupage


Proses pembuatan decoupage di atas tergolong mudah, yang susah adalah menjaga diri untuk tetap sabar. 🤭🤭

Bagaimana cara saya membuatnya ?


  • Saya menggunakan kertas buku biasa, yang ketebalannya hanya 70 gsm. (Kertas Journal biasa) 
  • Untuk memberikan kesan vintage dan unik, saya menambahkan kertas yang ada teksnya. Biar agak tebelan dikit juga sih. Hihihi... 
  • Pada bagian background warna, saya menggunakan cat Acrylic. Warna Cerullean Blue dan Gold. Biar agak shinning gitu hasilnya 😂. Cat acrylic ini juga bisa membantu kertas gak lebih kuat loh, karena lebih kaku setelah kering. Juga menjadi water resistant, jadi gak perlu saya spray pake varnish lagi.
  • Objek kupu-kupu adalah hasil print out menggunakan printer ink jet. Menurut beberapa tutorial, untuk hasil maksimal baiknya pake printer yang Laser. Berhubung saya punyanya hanya itu, ya sudahlah. Hahaa.. 
  • Nah, untuk teknik tranfernya, saya menggunakan heavy gell medium, keluaran Amsterdam (Royal Talens). Jika ingin mencoba yang ekonomis, sebenarnya bisa juga menggunakan acrylic warna putih. Saya cobapun hasilnya oke, walau gak semua warna ke transfer secara sempurna.

heavy gell medium amsterdam 250 ml

  • Mungkin kalian juga berfikir, " lha itu punya kamu juga gak sempurna Vva hasilnya ! ". Kalo yang ini adalah masalah waktu. Jujur saya gak sabaran orangnya kalo soal karya beginian. Bawaanya pingin cepetan. 🤭🤭🤭🤭 , Walhasil ? Ya.. gitu deh. Buat teman-teman yang ingin mencoba hasil maksimal, saya sarankan kurang lebih 8 jam sampai menunggu kering. Sementara proses saya di atas, kurang dari 30 menit kayaknya. Hahhaa.. 

Kekurangan teknik tranfer itu, kadang hasilnya tidak benar-benar rata. Mungkin lebih cocok untuk gaya klasik atau vintage ya. Kalo ingin sempurna, gunakan teknik tempel saja. 

TEMPEL GAMBAR 



Teknik decoupage yang kedua adalah teknik tempel. Teknik ini cenderung lebih mudah dan simpel. Yang sulit menentukan letak gambar (angle) supaya terlihat lebih indah. Kesulitan saya juga terletak di sini 😂😂😂. Saya cenderung Norak kalo soal desain, sering rame gitu hasilnya 🙈 (malu aku tuh).


contoh teknik decoupage pada kanvas


Bagian gambar bunga yang ada di pojokan sebelah kiri adalah teknik decoupage tempel yang saya gunakan.  Materialnya terbuat dari tissu paper. Prosesnya terbilang sangat mudah sekali. Hihihi..

Cara membuat teknik ini adalah : 

  • Bahan media yang saya gunakan adalah kanvas lukis ukuran 20 x 20 cm.
  • Warna background, saya menggunakan cat acrylic dengan pilihan warna phtalo bluecyane, titanium white dan Gold. Phtalocyne adalah warna biru tua. Untuk menciptakan warna lebih terang, saya harus menambahkan warna titanium white dengan jumlah yang lebih banyak. Sementara untuk kesan vintage, saya tetap menambahkan warna Gold. Hihihi.. 
  • Tissu paper dengan pattern atau gambar, mungkin belum terlalu familiar di Indonesia. Dulu saya mendapatkan tissu paper bunga juga dari oleh-oleh orang lain. 😂😂 Tapi tak  perlu gelisag, karena kalian bisa mengganti tissu paper dengan kertas kado, hasil print out, atau sumber gambar lainnya. Tak masalah materialnya, asal bisa ditempel. Hihi.. 
  • Karena terlalu tipis, cara menempelkan tissu paper ini agak tricky ya Gaes, mungkin bagi yang sudah ahli, lebih mudah aplikasinya. Berhubung saya DIY maker abal-abal, teknik tempelnya juga acak adul. Hahaha.. yang pertama saya lakukan adalah membubuhkan heavy gell pada bagian kanvas pojok kiri bawah (area obyek bunga). 
  • Setelah saya kuas heavy gell, baru kemudian tissu paper saya tempel tepat di atasnya. Setelah letaknya pas, jangan lupa untuk menambahkan heavy gell lagi di atas tissu paper. Biar kuat dan gak copot. Selain sebagai perekat, heavy gell juga berguna untuk menambah volume cat Gaes, kalo ingin melukis 3D kalian bisa memanfaatkannya.
  • Karena heavy gell bersifat transparant, background warna acrylicnya akan tetap terpampang nyata. Jadi tak perlu  menambahkan cat lagi. Namun jika tak memiliki heavy gell, kalian bisa menggantinya dengan Mod Podge
  • Tapi jika sulit menemukan Mod Podge, bisa juga menggantinya dengan lem fox yang transparant. Jika kalian menggunakan lem fox, syaratnya kalian harus melindungi hasilnya dengan varnish. Lakukan jika sudah benar-benar kering. Kenapa harus divarnish ?  Karena lem Fox kalo terciprat air bisa lengket kembali (kurang permanent).

2 teknik di atas adalah teknik yang pernah saya coba. Untuk media dan teknik lainnya saya belum pernah mencobanya. Jadi, saya belum berani menjelaskannya. Hahahaha.. Untuk tutorial yang lebih lengkap, kalian bisa mencarinya di Youtube channel. Salah satu inspirasi saya tentang decoupage adalah chanel berikut ini : 



Video karya Maremi


Semoga postingan saya tentang decoupage hari ini, bisa menjadi inspirasi yang lagi pingin bikin DIY. Bisa juga buat art project bareng buah hati loh Gaes. Hehehe.. apakah kalian pernah mencoba teknik ini ? Share pengalamannya yuk ! 



Post a Comment

16 Comments

  1. Aku udah mencobanya mbaa tp tetep hasilny jelek ih wkk
    Ato aku yg g telaten yak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mesti coba berkali-kali kayaknya ya.. ? Hahaha.. biar kita bisa dapetin teknik yang cocok 🤭

      Delete
  2. Pengen bikin tapi ngumpulin niatnya nii yang susah heuheu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi.. bener mbak ! Mood tuh kadang datang dan pergi 😆

      Delete
  3. Saya pernah apply teknik ini waktu iseng-iseng bareng teman membuat scrapbook..asik juga..

    ReplyDelete
  4. duh kok keereeeen mba pingin praktikin :( ini lg belajar kolase montase ga bisa2 hwahahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat.. ! Saya juga susah kalo udah nyangkut desain. Hahaha.. asal tempel doank bisanya 🤣🤣🤣

      Delete
  5. Aku setuju pendapat kak Ewa kalau kak Tuteh itu multitalented .. apa-apa bisa dia kerjakan.
    Entah itu semua bakat kok bisa nemplok didirinya hahhaa ..

    Au belum pernah nyobain praktek bikin decoupage jadi belum punya cerita pengalamannya.
    Terimakasih tips cara tahapan pembuatannya ya .. ini jadi panduan buatku :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya lagi musim nie kak. Kadang digunakan untuk retaouch furniture.

      Delete
    2. *sisiran* :p ahahah ... kabuuurrrr

      Delete
  6. Mirip dengan tugaswaktu masih sekolah, disuruh nempel berbagai jenis daun ke kertas ya mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehehe.. iya betul bikin semacam Kolase ya. ?

      Delete
  7. Aduh ini keren... Di sekolah pernah dapat tugas kayak gini, asyik banget sebenarnya bikin begini. Tapi, sekarang sudah dewasa dan sudah kerja 8 jam sehari. Jadi kalau soal hobby apalagi yang dijadikan terapi gini, aku sudah nggak bisa memilih ini karena waktunya lama.
    Jadi, sekarang masih asyik menggambar atau mewarnai saja. Butuh waktu panjang. :)

    Semoga makin banyak orang Indonesia yang mengenal Decoupage ya Kak. Artikelnya keren!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya.. sekarang sih udah mulai banyak ibu-ibu yang membuat decoupage di produk yang terbuat dari rotan. Kece banget pokoknya.. hihi..

      Delete
  8. Nah, kalau ke blog saya terinspirasi, kalau saya ke sini lebih terinspirasi lagi hahaha. Itulah okenya bodrex ... eh, itulah okenya blogwalking. Btw ini decoupage saya sering lihat, baca, tapi belum pernah cobain. Cumaaaa kemarin itu sempat coba transfer gambar dari kertas ke batu menggunakan APV (Webber). Karena tidak sabar, yang mana kita harus sabar dan telaten, hasilnya kacau hahaha :p Decoupage ini macamnya bakal seru juga kalau dibikin di jurnal buat pemanis2 begitu :D iqiqiqiq.

    ReplyDelete

Hi Gaes.. Jika kalian tak menemukan kolom komentar, mohon untuk mencari artikel yang ingin dikomentari melalui Home , atau pilih label, kemudian klik " Link Komentar " , yang berwarna salmon (peach pastel). Akan muncul kolom komentar baru. Mohon maaf ketidaknyamanannya.. 🙏