TADABBUR QURAN: AL FATIHAH AYAT 5

TADABBUR QURAN: AL FATIHAH AYAT 5

Hai pencari cahaya! ✨🌝

Kalian sudah membaca tentang keutamaan Sholat belum? Tentu kalau sudah, gak heran mengapa hari ini saya membuat tadabbur Surat Al Fatihah Ayat 5 ya? Ini lanjutan kajian dari seri rahasia sholat yang ada di channel Yaqueen Institute. Catatan ini sangat menarik, karena hanya satu ayat saja, kajiannya 3 lembar nggak cukup. Makanya saya lengkapinya di sini saja deh, ya? 

TADABBUR QURAN: AL FATIHAH AYAT 5

Menurut Dr. Omar Soelaiman yang menjadi pembica dalam kajian "The Secret Of Salah", Al Fatihah itu disebut sebagai "Ibu dari surat-surat lainnya" Karena di dalamnya merupakan intisari dari keseluruhan ayat di dalam Al Quran. 

Bahkan dalam Surat ini, sebenarnya kita sudah diajarkan tentang tauhid dan bagaimana menempatkan diri sebagai seorang hamba. Bila Al Quran adalah bentuk Monolog dari Allah SWT (Kalamullah), surat Al Fatihah sebenarnya adalah dialog antara seorang hamba dengan Tuhannya. 

Dialog Antara Hamba & Tuhannya

TADABBUR QURAN: AL FATIHAH AYAT 5 Part 1

Bagi kamu yang sedang dalam taraf belajar seperti Lumira, pernah nggak bertanya-tanya, "Mengapa surat Al Fatihah itu wajib dibaca saat kita sholat?" Ia menjadi rukun atas syarat sah dan tidaknya sholat yang kita lakukan. 

Ternyata dalam Surat Al Fatihah, menurut Dr. Omar terbagi menjadi 2 bagian yang sangat penting, Bagian awal hingga "Iyyakana budu wa iyyaka nasta'in" merupakan bagian dari hamba yang memuji Rabbnya. Isinya adalah tentang memuliakan Allah SWT. 

Al Fatihah Ayat 1

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm(i).

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ayat 1 kita menyebutkan sifat Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Justru bukan SifatNya yang Maha Kuasa. Artinya semua hal yang diberikan pada kita itu berdasarkan Rasa Kasih dan SayangNya bukan karena imbalan dari amal ibadah kita. 

Al Fatihah Ayat 2

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn(a).

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam

Ayat kedua, kita sebagai hamba memproklamirkan diri bahwa segala puji hanyalah untuk Allah SWT saja. Dialah yang pantas dan berhak untuk disembah, dipuji dan dimuliakan, bukan yang selainNya. Ada beberapa hal tentang makna "Hamd" atau pujian yang kita berikan pada Allah SWT, yakni: 
  • Kita memuji Allah SWT karena Dia Allah SWT dan Berhak untuk dipuji dan dimuliakan.
  • Kita memuji Allah SWT karena Dia memberikan petunjuk jalan lurus kepada kita. 
  • Kita memuji Allah SWT karena apa yang telah Dia rahmatkan dan anugerahkan dalam hidup kita.
  • Kita memuji Allah SWT karena Dia telah menyelamatkan kita dari hal-hal yang tidak kita ketahui dan membahayakan diri kita sendiri. Termasuk menyelamatkan kita dari was-was dan tipuan ego kita sendiri. 

Al Fatihah Ayat 3

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ

Ar-raḥmānir-raḥīm(i).

Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

Lagi, di ayat ke 3, Tuhan menegaskan tentang Rasa Kasih dan SayangNya, bukan sifat yang lainnya. Baru kemudian di Ayat ke 4, Allah memperlihatkan Maha Kuasa dan Maha Besarnya, sebagai pemilik hari pembalasan. Ayat ini juga menampakan sifat Maha AdilNya, di mana setiap perbuatan akan dibalas sesuai dengan amalnya.

Al Fatihah Ayat 4

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ

Māliki yaumid-dīn(i).

Pemilik hari Pembalasan.

Ayat ini menjadi manifestasi tentang ungkapan memuja dan memuliakan Allah SWT sebagai Tuhan Semesta Allah. Ini juga menjadi pengingat bahwa Hari Pembalasan itu ada. Dan negeri akhirat itu nyata adanya, meski kita belum pernah melihatnya. Dan setiap perbuatan makhluk akan dipertanggungjawabkan di hadapanNya. 

Beruntunglah orang-orang yang berbuat kebaikan, bersih hatinya, beriman dan bertakwa. Dan sungguh rugi orang-orang yang tidak beriman, berbuat maksiat, dan kotor hatinya.  

Doa Penyakit Hati

TADABBUR QURAN: AL FATIHAH AYAT 5 Part 2

Menurut Dr. Omar, satu ayat ini memiliki dua bagian,  "Iyyāka na‘budu" merupakan bagian di mana kita menyembah dan memuliakan Tuhan sebagai seorang hamba, sementara "iyyāka nasta‘īn(u)" adalah momen seorang hamba yang diberi kesempatan oleh Tuhan untuk meminta dan memohon pertolongan hanya KepadaNya. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn(u),

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.

Al-Fātiḥah  [1]:5

Hanya dalam 1 ayat ini, manusia sudah diperlihatkan ketidakberdayaan dan kelemahannya. Menurut Ibn Tarmidzi, ayat ini merupakan obat bagi hati yang riya dan kibr (sombong). 

Mengapa demikian? 

Karena dengan mengatakan "Hanya kepada Engkaulah Kami Menyembah" artinya kita tidak lagi peduli siapa yang menyaksikan ibadah kita atau tidak. Pun kita juga tidak lagi mengandalkan apa pun dan siapa pun, termasuk amal ibadah kita. Kita tidak lagi berharap dan dilihat, kecuali dari Allah SWT. 

Sementara kalimat "Hanya Kepada Engkaulah Kami Memohon Pertolongan" ini menjadi doa yang mematahkan ego kita. Tanpa Allah SWT kita bukan siapa-siapa dan tidak akan menjadi apa-apa. Ini menjadi sebuah klaim betapa tidak berdayanya dan lemahnya kita, tanpa Allah SWT. 

Yang menarik menurut Dr. Omar, Allah SWT merespon doa ini dengan kalimat "hatha baini wa baina abdi." di hadapan Malaikat, yang artinya "Ini antara Aku dan hambaKu" (Sahih Muslim #395)

Dalam Madarij Salikin, Ibnu Qayyim mengatakan bahwa sebenarnya yang menghalangi kedekatan seorang hamba dan Tuhannya adalah ego. Egolah yang membuat kita merasa bisa sendiri, mampu melakukan apa pun sendiri dan berakhir menjadi sebuah kesombongan yang menyebabkan kita menjadi kafir. 

Ayat ini memjadi batas pertama, bagian di mana puji-pujian terhadap Allah SWT berada. Setelahnya adalah bagian kita sebagai hamba boleh memohon kepada Allah SWT tentang keresahan dan kegalauannya dalam menghadapi kehidupan di dunia. 

Bayangkan saja, baru separuh surat saja sudah sepanjang ini bahasannya. Belum lagi sisanya, ya? Karena topiknya banyak, Lumira pun juga bikin catatannya terpisah. Besok kita bahas lanjutan surat AL Fatihah Ayat 6 ya? 

Sampai ketemu lagi di catatan selanjutnya ya, salam! 

Selamat Hari Raya Idul Adha semuanya. 

Posting Komentar

0 Komentar