TADABBUR QURAN: AL FATIHAH AYAT 5
Dialog Antara Hamba & Tuhannya
Al Fatihah Ayat 1بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِBismillāhir-raḥmānir-raḥīm(i).Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Al Fatihah Ayat 2اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙAl-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn(a).Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
- Kita memuji Allah SWT karena Dia Allah SWT dan Berhak untuk dipuji dan dimuliakan.
- Kita memuji Allah SWT karena Dia memberikan petunjuk jalan lurus kepada kita.
- Kita memuji Allah SWT karena apa yang telah Dia rahmatkan dan anugerahkan dalam hidup kita.
- Kita memuji Allah SWT karena Dia telah menyelamatkan kita dari hal-hal yang tidak kita ketahui dan membahayakan diri kita sendiri. Termasuk menyelamatkan kita dari was-was dan tipuan ego kita sendiri.
Al Fatihah Ayat 3الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙAr-raḥmānir-raḥīm(i).Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Al Fatihah Ayat 4مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗMāliki yaumid-dīn(i).Pemilik hari Pembalasan.
Ayat ini menjadi manifestasi tentang ungkapan memuja dan memuliakan Allah SWT sebagai Tuhan Semesta Allah. Ini juga menjadi pengingat bahwa Hari Pembalasan itu ada. Dan negeri akhirat itu nyata adanya, meski kita belum pernah melihatnya. Dan setiap perbuatan makhluk akan dipertanggungjawabkan di hadapanNya.
Beruntunglah orang-orang yang berbuat kebaikan, bersih hatinya, beriman dan bertakwa. Dan sungguh rugi orang-orang yang tidak beriman, berbuat maksiat, dan kotor hatinya.
Doa Penyakit Hati
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗIyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn(u),Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.Al-Fātiḥah [1]:5
Hanya dalam 1 ayat ini, manusia sudah diperlihatkan ketidakberdayaan dan kelemahannya. Menurut Ibn Tarmidzi, ayat ini merupakan obat bagi hati yang riya dan kibr (sombong).
Mengapa demikian?
Karena dengan mengatakan "Hanya kepada Engkaulah Kami Menyembah" artinya kita tidak lagi peduli siapa yang menyaksikan ibadah kita atau tidak. Pun kita juga tidak lagi mengandalkan apa pun dan siapa pun, termasuk amal ibadah kita. Kita tidak lagi berharap dan dilihat, kecuali dari Allah SWT.
Sementara kalimat "Hanya Kepada Engkaulah Kami Memohon Pertolongan" ini menjadi doa yang mematahkan ego kita. Tanpa Allah SWT kita bukan siapa-siapa dan tidak akan menjadi apa-apa. Ini menjadi sebuah klaim betapa tidak berdayanya dan lemahnya kita, tanpa Allah SWT.
Yang menarik menurut Dr. Omar, Allah SWT merespon doa ini dengan kalimat "hatha baini wa baina abdi." di hadapan Malaikat, yang artinya "Ini antara Aku dan hambaKu" (Sahih Muslim #395)
Dalam Madarij Salikin, Ibnu Qayyim mengatakan bahwa sebenarnya yang menghalangi kedekatan seorang hamba dan Tuhannya adalah ego. Egolah yang membuat kita merasa bisa sendiri, mampu melakukan apa pun sendiri dan berakhir menjadi sebuah kesombongan yang menyebabkan kita menjadi kafir.
Ayat ini memjadi batas pertama, bagian di mana puji-pujian terhadap Allah SWT berada. Setelahnya adalah bagian kita sebagai hamba boleh memohon kepada Allah SWT tentang keresahan dan kegalauannya dalam menghadapi kehidupan di dunia.Bayangkan saja, baru separuh surat saja sudah sepanjang ini bahasannya. Belum lagi sisanya, ya? Karena topiknya banyak, Lumira pun juga bikin catatannya terpisah. Besok kita bahas lanjutan surat AL Fatihah Ayat 6 ya?
Sampai ketemu lagi di catatan selanjutnya ya, salam!
Selamat Hari Raya Idul Adha semuanya.
0 Komentar
Hi Gaes.. Jika kalian tak menemukan kolom komentar, mohon untuk mencari artikel yang ingin dikomentari melalui Home , atau pilih label, kemudian klik " Link Komentar " , yang berwarna salmon (peach pastel). Akan muncul kolom komentar baru. Mohon maaf ketidaknyamanannya.. 🙏