CERITA SORE HARI | FACEBOOK


FACEBOOK


Tangan kanan Ewa memegang pena hitam dengan posisi siap menggoreskannya, sementara tangan kirinya berusaha meraih gelas yang berada tak jauh darinya. 


" Sebenernya dia mau ngapain sih ? Minum apa nulis ? ", tanya Hearty.  

" Sudah ! biarkan saja, sebentar lagi dia akan memutuskan apa yang pingin dilakukannya  !", sahut Brainy. 


" bukannya begitu, kadang saya sering bingung sama jalan pikirannya ! ", imbuh Hearty. 

" Lah. Kenapa kamu yang bingung ? , Itu kemauan dan tanggung jawab hidupnya . Jangan julid dan baperan ah ! ", jawab Brainy sambil berlalu. 

Terlihat Ewa meletakkan penanya dan menggantinya dengan cangkir yang sukses ia raih, perlahan ia mulai meneguk minuman dari cangkir itu. Sesaat kemudian, terlihat dia sudah memegang pena yang sempat ia letakkan tadi. 

" Hari ini enaknya bikin doodle apa ya… ?" , gumamnya sambil mempermainkan pena yang digenggamnya. Cling… terdengar bunyi yang keluar dari benda hitam yang terletak diatas tumpukan buku didepannya. Cling… cling.. cling.. berkali-kali, Ewa jadi ragu pingin lanjut doodle apa nengok ke benda itu ya.. ? Hmmm..

Dengan malas ia meraih benda hitam yang ada diatas  tumpukan buku itu. Dia mengetuk permukaan atasnya 2 kali lalu kemudian muncul sinar dari dalam benda itu. Perlahan ia mulai menggerakkan ujung telunjuk kanannya , naik turun bergantian. Dia mulai serius mengamati layar yang bersinar itu, sesekali dia menggelengkan kepalanya. Menggerak-gerakkan telunjuknya lagi, kemudian meletakkan benda hitam itu ditempatnya semula. 

Kulihat raut mukanya sedikit berubah, senyum bahagia yang dia tunjukan saat memegang pena tadi seolah sirna, berganti dengan pandangannya tajam ke arah benda hitam itu lagi. 

Sesaat kemudian, dia meraih benda itu, mengetuknya 2 kali kemudian mulai menggerakkan telunjuknya. Tapi kali ini sinar yang keluar dari benda hitam itu sekilas berubah warna. Sebelumnya, samar-samar terlihat warna hijau terang. Kali ini berwarna biru tua dan terlihat Logo F dengan warna putih didalamnya. 

" Mendingan saya update di Facebook aja ya ? biar pada baca  !", gumamnya. 

Brainy mulai mendekati ewa. Ia melihat perubahan rona diwajahnya. Sinar matanya juga memerah, dan ia mulai berkaca-kaca. 

Spontan  Brainy bertanya : " Kamu sedang apa ?" 

Ewa diam, hanya jarinya yang kulihat bergerak lincah diatas layar benda hitam itu. Sesekali pula kudengar ia menghela nafas yang begitu panjang. 

" Kamu sedang apa ?", Brainy mengulang pertanyaannya kembali. 

" Aku harus membuat status di Facebook !", jawab Ewa lirih.

" Tujuannya.. ?!? ", kembali Brainy bertanya.

" Biar mereka membacanya !", tukas Ewa kesal.

" Betul itu !, Biar mereka semua tahu yang kamu rasain !", sahut Hearty menyemangati. 

" Kalo mereka membaca dan tahu, lalu manfaatnya apa ? ", ujar Brainy tak mau kalah. 

" Loh… ! Dengan mereka membacanya, mereka akan tahu yang sebenarnya kan ? Ewa gak seperti yang mereka tuliskan, Ewa gak seburuk prasangka mereka !", jawab Hearty semangat. 

" Lah.. itu kalo mereka itu bereaksi seperti dugaanmu, kalo reaksi mereka justru sebaliknya, kalian mau apa ? , bikin status lagi, mereka merespon di Facebook lagi , kalian membela diri di dinding Facebook lagi, mereka menyahutnya dengan status baru ! terus aja begitu.. ? Mau sampai kapan.. ? Gak kelar-kelar !",  sahut Brainy. 

" Tapi ini kan namanya klarifikasi, meluruskan berita yang salah ! Berita yang gak sebenernya begitu ! Kalo kita diam saja, pasti disangka apa yang mereka utarakan semua itu benar !", Jawab Hearty dengan nada serius.

Illustration by @ewafebri

" Itu namanya drama ! Apa gak cukup peran drama dikehidupan nyata saja ? Haruskah drama itu perlu divalidasi orang lain lagi lewat sosial media ? Orang yang gak tahu jadi tahu. Orang yang gak menyukaimu jadi menertawakanmu. Kamu mau begitu ?" , sahut Brainy. 

" Kamu tahu ?! Apapun responmu atas pernyataan distatus mereka, buat mereka itu tetap omong kosong. Kalian membalas jawabannya, mereka pikir itu hanya alasan pembelaan saja,  drama gak akan berakhir ! , Kamu terdiam pun ! Disangka kamu mengiyakan anggapan mereka. Padahal itu cuma asumsi belaka !  Kalian mau pilih yang mana ? ", imbuh Brainy.

Ewa terdiam. Kulihat jarinya sudah tidak lagi selincah tadi. Ia menghela nafas panjang. Meraih cangkirnya dan meneguk air didalamnya perlahan. Kulihat ia mengusap matanya dan bersandar di punggung kursi sambil meluruskan posisi duduknya. 

" Janganlah kemarahanmu terpancing dan berakibat kamu melakukan tindakan yang akan kamu sesali suatu saat nanti. Biarkan mereka berasumsi dengan pikiran mereka sendiri. Mungkin cuma cara itu yang bisa mereka pikirkan dan pahami atas informasi yang telah mereka terima !. Pikiran mereka adalah tanggung jawab mereka,  bukan milikmu ! kamu gak akan sanggup mengontrolnya. Yang bisa kamu kendalikan adalah pikiranmu sendiri ! dan caramu merespon setiap informasi yang telah kamu terima. " , tambah Brainy. 

" Iya juga ya.. ! Sekalipun kita punya seribu alasan menyanggah alasan mereka, akan ada seribu alasan lain lagi untuk menyerang balik kita ya.. !  Gak habis-habis ! Duh.. !", ucap Hearty lirih. 

" Nah.. ! ", timpal Brainy. 

" Ewa… gambar aku aja.. ! ," suara Iwawa menyentak lamunan Ewa. 

" Atau kalo gak, mending curhatnya ke aku aja wa.. jangan ke Facebook ! , Kecewamu cukup aku dan Tuhan yang tahu. Jangan  buang - buang kuota percuma ! Simpan kuotamu untuk liat tutorial keren dan bermanfaat !, Jangan untuk aktivitas yang gak berfaedah dan kelak akan merugikanmu ! ", tambah Noju sembari melontarkan senyum menghibur dihadapan Ewa. 

" Kalian semua benar ! , Gak ada baiknya saya mengikuti jejak yang dulu pernah saya lakukan. Menulis keluhan, kekecewaan, kemarahan dan mengobarkan sentimen negatif di dinding facebook. Nggak akan pernah memberikan solusi apapun. Malah kadang jadi kesel sendiri sama feedbacknya. Dijawabin bikin kesel lagi, didiemin makin tambah gondok ! ", Ucap Ewa menyetujui teman-temannya. 

" Dulu aku pernah mendengar nasehat orang bijak 

~ Kenapa kamu begitu sibuk meluruskan dan mengkoreksi tindakkan orang lain ! 
Kalo kamu ingin menjadi lebih baik, luruskan dan koreksilah dirimu sendiri !  Fokuslah memperbaiki diri tanpa perlu divalidasi.
Kemarahan itu wajar , karena memang itu salah satu sifat yang Tuhan anugerahkan kepada hambaNya. Gak menjadi wajar kalo kamu tidak memberikan kendali pada amarahmu, itulah kenapa kadang amarah akan menjerumuskanmu ke tindakan yang bodoh dan merugikan dirimu sendiri. Bukan melahirkan solusi ! 
Marahlah ! Hanya untuk dirimu sendiri, pikirkan kenapa kamu harus marah ? Apa yang membuatmu marah ?. Jika kamu memberikan kesempatan amarah dalam kendali pikiranmu maka marah itu akan reda dengan sendirinya sebelum kamu sempat meluapkannya. Manusia kadang mudah tersulut api amarah, karena tak menyediakan waktu untuk memikirkan alasannya. Dia meluapkannya begitu saja tanpa berfikir panjang. Dia pikir yang penting dapet simpati ! Kalo kamu mulai merasa tersulut api amarah, hela nafas.. sediakan waktu untuk berfikir tentang alasannya, supaya kamu tidak menyesali tindakanmu nanti, malu kan kalo ternyata Facebook mengingatkanmu tentang history updatemu yang ternyata gak jauh beda sama orang yang sedang kamu koreksi ? Mungkin kamu lupa, tapi system tidak ! ~ 

benar juga ya wa.. " , ucap Ewa sambil melempar senyum ke Iwawa. 

Beruntungnya Ewa yang sekarang tidak mudah tersulut api amarah lagi, karena dia sudah belajar dari kesalahan masa lalunya. Kali ini dia memberi kesempatan Brainy untuk berpendapat, mengeluarkan jurus logikanya. Seandainya Ewa mengikuti kata Hearty, mungkin suatu hari nanti dia akan sibuk mendelete Notifikasi Memory di beranda Facebooknya lagi. Hihi.. Jejak digital itu kejam , Jendral ! Saat kita lupa , Facebook akan datang mengingatkannya. 

" Gunakan Facebook untuk berbagi hal yang baik  dan bermanfaat saja !, Biar saat diingatkan kembali sama Facebook, isinya yang baik-baik saja. Hehe..  Saya Brainy , terima kasih sudah membaca Cerita Sore Hari ini " 





----------------------- end ----------------------

HAPPY READING


Post a Comment

2 Comments

  1. Wekekeke sering banget ngalamin gini tapi berakhir lebih baik ngga nulis apa apa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul.. sayapun mending gak nulis status macem2 mbak.. kecuali share link bermanfaat di Blogger Perempuan saja.. hihi..

      Delete

Hi Gaes.. Jika kalian tak menemukan kolom komentar, mohon untuk mencari artikel yang ingin dikomentari melalui Home , atau pilih label, kemudian klik " Link Komentar " , yang berwarna salmon (peach pastel). Akan muncul kolom komentar baru. Mohon maaf ketidaknyamanannya.. 🙏