TADABBUR QURAN: AL ANFAL 27 - 28

TADABUR QURAN: AL ANFAL 27 - 28

[ewafebri.com] | TADABBUR QURAN: AL ANFAL 27.

Meski saya tidak berkomitmen untuk satu hari, satu ayat. Tetapi saya berusaha untuk membuatnya setiap hari. Saya berencana untuk menjadikannya sebuah eBook yang bisa diundah oleh teman-teman semuanya. Kali ini masih tentang kebohongan, saya mencatat Tadabbur surat Al Anfal Ayat 27 - 28. 

TADABBUR QURAN: AL ANFAL 27

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْٓا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul serta janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui.

Al-Anfāl [8]:27

Ayat ini masih membahas tentang kebohongan dan kemunafikan tapi lebih fokus pada apa yang kita lakukan di hadapan Allah SWT dan rasul. Dalam ayat ini Allah menekankan bahwa jangan sampai kita menkhianati amanat yang dipercayakan Allah kepada kita.  

Apa Saja Amanat Dalam Al Anfal 27 - 28?

TADABUR QURAN: AL ANFAL 27 Part 1

Berdasarkan penjelasan dari Ibnu Katsir dalam tafsir yang saya kutip, “amanat” dalam ayat ini bermakna umum, mencakup semua bentuk amanah yang Allah percayakan kepada hamba-Nya. Amanah itu dapat dibagi ke dalam beberapa kategori, yaitu:
  • Amanat dari Allah (perintah agama dan kewajiban syariat: Seperti shalat, puasa, zakat, menjauhi maksiat, menjalankan hukum-hukum Allah, dan lain-lain. Ibnu Abbas menafsirkan amanah ini sebagai hal-hal yang diwajibkan oleh Allah kepada hamba-Nya. Mengkhianatinya berarti mengurangi atau meninggalkan perintah tersebut.
  • Amanat sosial (hak dan kepercayaan antar manusia). Termasuk dalam hal ini adalah: Menepati janji. Tidak menyalahgunakan kepercayaan (misalnya dalam urusan keuangan, rahasia, tanggung jawab jabatan). Menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai kepercayaan yang diberikan.
  • Amanat dalam konteks jihad dan strategi perang: Karena ayat ini turun dalam konteks Surah Al-Anfal (yang membahas tentang harta rampasan perang), sebagian ulama menyebutkan amanat juga terkait dengan: Menjaga rahasia perang.Tidak membocorkan informasi strategis. Tidak mencuri dari rampasan perang (ghulul).
  • Amanat terhadap keluarga dan keturunan: Anak dan harta adalah amanat yang juga bisa menjadi fitnah atau ujian, sebagaimana dijelaskan dalam lanjutan ayat tersebut.

Amanat dalam QS. Al-Anfal: 27 mencakup segala hal yang Allah titipkan kepada hamba-Nya, baik itu berupa kewajiban agama, tanggung jawab sosial, rahasia dan tanggung jawab dalam urusan umat, serta nikmat dunia seperti harta dan anak. Mengkhianatinya berarti menyia-nyiakan atau menyimpang dari kepercayaan tersebut secara sadar.

Apa Yang Bisa Kita Pelajari di Masa Kini?

TADABUR QURAN: AL ANFAL 28

Al Quran tidak hanya bisa diterapkan pada masa Rasulullah saja, tetapi juga bisa menjadi cahaya ilmu bagi kita di masa kini. Di antaranya kita bisa menrapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

1. Pentingnya Menjaga Amanah dalam Segala Aspek Kehidupan

Amanah tidak hanya terbatas pada hal-hal besar, tapi juga menyangkut kewajiban harian seperti:
  • Menunaikan ibadah dengan benar (amanah terhadap Allah).
  • Menepati janji dan menjaga kepercayaan (amanah terhadap sesama).
  • Tidak menyalahgunakan jabatan, kekuasaan, atau informasi (amanah publik/profesional).
➡️ Catatan: Jangan abaikan tanggung jawab, sekecil apa pun itu, karena semuanya akan diminta pertanggungjawaban. Misalnya kita dititipin uang, ya sampaikan pada yang dimaksudkan dengan benar, jangan diambil tanpa sepengetahuannya. 

2. Bahaya Mengkhianati Kepercayaan

Allah melarang kita mengkhianati amanah dengan sadar. Ini peringatan bagi siapa pun yang:
  • Curang dalam pekerjaan
  • Memanfaatkan posisi untuk kepentingan pribadi.
  • Menyalahgunakan rahasia atau informasi yang dipercayakan.
➡️ Catatan: Sekali berkhianat, dampaknya bisa merusak kepercayaan dan merugikan banyak pihak. Belum lagi kita bisa kehilangan relasi. 

3. Ketaatan kepada Allah dan Rasul adalah Amanah Besar

Meninggalkan perintah agama dan melakukan maksiat adalah bentuk pengkhianatan terhadap Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana disebut dalam eiwayat Ibnu Abbas. Seperti yang diterangkan dalam Nifaq I'tiqadi.

➡️ Catatan: Iman sejati tidak cukup hanya dalam ucapan atau penampilan, tapi juga harus dibuktikan dalam ketaatan. Termasuk saat kita sedang kesendirian. 

4. Harta dan Anak Bukan Tujuan, Tapi Ujian

Allah mengingatkan bahwa harta dan anak hanyalah cobaan (fitnah). Jika salah mengelola, bisa jadi sumber kelalaian dari ketaatan.

➡️ Catatan: Jangan sampai urusan dunia melalaikan kita dari amanah akhirat. Jangan terlalu membanggakan sehingga kita melupakan peran Allah SWT dalam hidup kita. Terkadang rasa bangga yang berlebihan kan menciptakan sikap kesombongan bagi kita. Rasa bangga yang 

5. Waspada Terhadap Sifat Munafik

Ayat ini juga mengingatkan bahaya kemunafikan, yaitu menampakkan kebaikan atau keimanan, tapi menyimpan pengkhianatan atau niat buruk dalam hati.

➡️ Catatan: Kejujuran dan integritas harus menjadi pondasi dalam iman dan pergaulan sosial. Hal ini mencegah kehancuran umat dan mengkokohkan tali persaudaraan. 

Itulah beberapa hal yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Meski Al Quran memiliki konteks sejarah yang berbeda, tetapi cahayanya masih sangat relevan untuk menjadi penuntun bagi kehidupan kita masa kini. 

Posting Komentar

0 Komentar