QURAN JOURNALING | FAITH

QURAN JOURNALING | FAITH



[ewafebri.com] | QURAN JOURNALING | FAITH.

Bismillah. Faith atau Iman adalah kepercayaan atau keyakinan kita terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa (Malaikat, Rosul dan kitab-kitab yang diturunkanNya). Dalam hal ini erat sekali berhubungan dengan Agama. Setiap agama tentu memiliki aturan tersendiri tentang nilai-nilai keimanannya. 

QURAN JOURNALING | FAITH


Seperti yang sering saya bahas di Blog ini, tentang peranan journal yang bisa menjadi sebuah tonggak perjalanan dalam hidup kita. Pun saya juga merasa Quran Journaling akan menjadi chapter baru dalam hidup saya yang berhubungan dengan aktivitas Journaling.  

Namun sebelum itu, saya ingin mengungkit sedikit tentang alasan membuat seri tentang Quran Journaling ini. 

Jika sebelumnya saya sering membahas tentang Bullet Journal, kini saya mencoba memperkenalkan Quran Journaling. 

Ada beberapa alasan mengapa saya memutuskan untuk membuat seri tentang Quran Journaling ini. 

WHY QURAN JOURNALING ?



Sebenarnya sudah lama saya memiliki Quran Journaling. Namun isinya jarang sekali saya publish karena sifatnya lebih personal. Mungkin ada beberapa halaman yang pernah saya publish. Pun itu karena sudah saya dekorasi dengan illutrasi menggunakan watercolor. Akan tetapi, biasanya halaman-halaman tersebut saya publish sebelum saya tulis materi curhatnya, hue hue hue.

Selama beberapa bulan terakhir ini, banyak sekali kejadian yang menimpa saya. Meskipun saya sering curhat pada Sang Pencipta, saya juga butuh media lain untuk pelampiasan. Walhasil, saya melakukan Quran Journal. 

Dari sini kemudian saya tergerak untuk berbagi kepada pembaca Blog ewafebri tentang manfaat Quran Journaling. Terlebih bagi mereka yang sedang dalam perjalanan memperbaiki diri dan meningkatkan keimanan seperti saya. Hihi..

Dengan pertimbangan itulah, kemudian saya memutuskan untuk membuat seri tentang Quran Journaling di Blog ini. 

Buat teman-teman yang tertarik mencoba Quran Journaling tapi masih bingung memulainya, yuk kita sama-sama belajar dan mulai bareng-bareng. 

Biar gampang, saya akan membuat topik-topik yang akan saya tulis di Blog ini. Nah kalian bisa menggunakan topik tersebut untuk membuat Quran Journal (via digital maupun manual). 

Kalian juga bisa kok memilih topik yang lain, tidak masalah. Kita bisa merefleksi hidup kita bareng-bareng. Dan menurut saya, topik Faith cocok untuk mengawali seri Quran Journaling ini. 

FINDING THE PATH


Pernah gak sih kalian mengalami fase yang hilang arah tanpa tujuan hidup, tetapi dalam hati tetap terjaga satu keyakinan "bahwa jagat raya dan seisinya ada yang menciptakan". 

Agak lucu sih ini memang, hahaha.. saya pernah mengalami fase dalam hidup di mana saya tidak melakukan ibadah apapun akan tetapi saya tetap percaya bahwa Tuhan itu ada. 

Keyakinan inilah yang kemudian membuat saya malah terombang-ambing mencari jalan menuju kepadaNya. Saya merasa ada dipersimpangan jalan di mana saya harus memilih jalan mana yang harus saya tempuh selanjutnya. 

Dalam kebimbangan itu, saya meminta tolong pada Illahi untuk membantu saya menentukan jalan yang harus saya lalui, dan kemudian Allah SWT membimbing saya ke jalan yang saat ini saya jalankan. Alhamdullillah. 

Saya rasa cara ini bisa dilakukan oleh semua pemeluk Agama. Siapapun itu, jika kalian merasa bingung di persimpangan jalan, sementara kalian masih beriman tentang adanya Sang Pencipta, maka salah satu caranya adalah mohon petunjuk dan tuntunan tentang arah mana yang akan kita tuju. Kebetulan dalam kasus saya, Allah SWT menunjukkan jalan Islam. 

TEST | HARDSHIP


Tapi ternyata persoalan itu gak selesai hanya dengan menemukan jalan yang harus kita tempuh, karena setelahnya kita akan mengalami berbagai macam persoalan yang menguji keimanan kita terhadap keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. 

Ada banyak ujian yang harus kita lalui dan berbeda-beda level kesulitannya. Terkadang beberapa ujian bisa dengan sukses kita lalui. Tapi ada juga beberapa aujian yang membuat kita terjebak di dalamnya. Dan hal ini tentu berdampak pada keimanan kita. 

Akan ada 2 kemungkinan yang terjadi saat kita mengalami ujian-ujian ini. Yang pertama kita makin mendekatkan diri dan bertaqwa pada Illahi Robbi, yang kedua justru kita makin menjauhiNya.  Nah ini yang membuat dilema baru pada kehidupan kita. Hihi.. 

Kita akan mengalami fase di mana kita lebih meningkatkan iman dan ketaqwaan setelah mengalami ujian dahsyat, atau pilihan kedua, kita justru malah merevisi kembali jalan hidup yang akan ditempuh selanjutnya. 

Hmm...  moment ini agak tricky ya.. hehehe..  Karena kita bisa kembali lagi ke step awal yaitu "menemukan jalan/Finding A Path."

REVERT





Jika kalian memilih solusi dengan meningkatkan keimanan, Congratulation ! kalian tinggal melanjutkan jalan yang sudah ditempuh sebelumnya. Namun, jika kalian memilih jalan baru, maka fase-fase di atas tidak akan terlewatkan lagi. 

Dalam kasus saya, saya pernah meninggalkan jalan yang sudah saya lalui, meski pada akhirnya karena Allah SWT, saya kembali menapaki jalanNya kembali. Hal ini membuat saya sadar, bahwa iman itu juga tetap harus dijaga. 

Bukan berarti ketika kita menemukan iman, maka iman itu akan tinggal selamanya, yekan ? tak semudah itu hey manusia ! Justru tanpa kita sadari, kadang iman itu bisa saja luntur dan kemudian menghilang secara perlahan. 

Apalagi jika kita sudah mulai memiliki pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik di dalam kepala kita. Pertanyaan-pertanyaan jebakan akan muncul secara perlahan-lahan. Hingga kemudian, di dalam pikiran kita mulai memproses pertanyaan seperti : 

  • Tuhan itu siapa ? 
  • Tuhan itu di mana ? 
  • Tuhan itu bentuknya seperti apa ?
  • Dan pertanyaan jebakan lainnya. 

Pertanyaan yang terlihat sederhana tapi dampaknya bisa antara surga dan neraka (bagi yang beriman 😁). Sumber jawaban maupun informasi yang kita dapatkan dari pertanyaan tersebut, bisa membuat kita makin beriman atau justru sebaliknya. Jadi berhati-hatilah jika pertanyaan-pertanyaan itu muncul di kepala kita. Hihihi..

Tapi ada hal yang perlu diketahui, dinarasikan oleh Abu Hurairah ketika berada dalam satu pertemuan, kemudian ada yang bertanya pada Rosullah tentang pertanyaan yang selalu muncul dalam kepalanya tentang " Jika Allah menciptakan semuanya, lantas siapa yang menciptakan Allah SWT ? ", kemudian Rosullulah mengatakan bahwa siapapun yang berada dalam kondisi seperti ini, harus mengatakan "Amantu billahi" << " Aku percaya pada Allah SWT ". 
 

REVIVE


Bagi yang memilih jalur tetap (hehehe..), penting untuk meningkatkan keimanan kita. Seandainya pun iman kita tidak bisa meningkat secara pesat, minimal kita mampu menghidupkan kembali iman yang pernah redup.  

Salah satunya dengan journaling, membaca doa-doa, dan dengan cara mencari pengetahuan tentu saja. Memiliki iman saja bukan menjadi tujuan akhir, karena kita butuh material lainnya untuk terus meningkatkannya supaya tidak hilang. 




Buat yang ingin belajar tentang cara meningkatkan iman kita, ada series video dari Yaqueen Institute yang di dalamnya banyak sekali pengetahuan yang bermanfaat.

Ada beberapa doa yang bisa kita baca untuk menjaga iman kita supaya tidak lengah.
 

DOA SATU


يامقلب القلوب ثبت قلبي على دينك

Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik"

Wahai Dzat yang Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).
 

DOA DUA


اللهم زدنا إيمانا ويقينا و

"Allahumma zidnaa imanan wa yaqinan wa fiqha"


"Oh Allah increase us in our faith, certainty & understanding " ~ (Ibn Masud)


MY REFLECTION


Dari bahasan di atas, sekarang saya tahu mengapa kita membutuhkan test/hardship bahkan fitnah dalam kehidupan kita. Hal tersebut semata-mata juga digunakan untuk meningkatkan level keimanan kita, dan tentu saja menghapus dosa-dosa kita. Amin Allahumaamin. 

Dengan begitu kita bisa lebih bertaqwa dan memohon pertolongan serta perlindungan hanya pada Allah SWT. Yang terpenting kita mengatasi semampu kita dan selanjutka kita berserah diri. Karena (bagi yang beriman) segala sesuatu yang ada di dunia ini, hanya akan terjadi atas kehendakNya. 


لاحول ولا قوة الا بالله العلي العظيم

"Laa hawla wa laa quwwata illa billahil aliyyil azhimm" 

Artinya: “Tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah yang Maha Luhur dan Maha Agung."


Oleh sebab itu, sekarang saya mulai belajar bahwa apapun ujian yang saya dapat, apapun fitnah yang saya terima, InshaAllah saya akan selalu bersyukur karenanya. Dan belajar bagaimana menghadapi semua hal tersebut dengan sabar, berdoa dan bertawakkal. Amin.  

KESIMPULAN 


Iman dan taqwa adalah hal yang berhubungan dengan spititual kita, yang terkadang sangat sulit dijelaskan pada orang lain dengan kata-kata, karena perspektif kita beda-beda. 

Bagi sebagian orang, mereka bisa menikmati manisnya keimanan, padahal bagi orang lain , kehidupannya terlihat biasa saja. Tidak ada yang mencolok dalam dirinya kecuali mereka tenang dan bersyukur terhadap apapun yang ada dalam hidupnya. 

Jadi, bagaimana kita bisa tahu rasa manisnya iman, yaitu dengan mencobanya sendiri. Setiap orang merasakannya dengan cara dan sudut pandang yang berbeda-beda. 

Salah satunya adalah tidak merasa iri dengan kehidupan yang dicapai oleh orang lain, karena baginya apa yang di dapat adalah hasil terbaik yang Allah turunkan pada umatnya. Entah itu menjadi hidayah terbesar ataupun itu menjadi pelajaran dalam hidup.

Sekali kita bisa merasakan manisnya iman, maka ada rasa takut akan kehilangan. Ibaratnya tuh, perasaan itu gak bisa ditukar oleh apapun yang ada di dunia ini. Hihihi.. Gak percaya ? Coba aja !

Mengapa saya menempatkan topik faith di awal ? hihihi.. Karena selanjutnya topik-topik yang dibahas akan berhubungan erat dengan keyakinan/iman. Kalo kita di awal tidak memiliki keimanan, maka topik atau materi selanjutnya pasti irrelevant. Hahaha.. 

Next, saya akan mencari topik yang lainnya dan juga jika ada Doa-doa yang saya dapatkan, nanti akan saya bagikan di sini lagi ya.. Hihihi.. 

Alhamdullillah.

Post a Comment

0 Comments